BANYUWANGI #banyuwangi #legenda



             

Pada jaman dahulu kala, di Jawa Timur ada sebuah kerajaan yang diperintah oleh Raja Sindureja. Dia mempunyai seorang Patih bernama Sidapaksa. Sidapaksa memiliki seorang istri yang sangat cantik.
     Cinta Sidapaksa kepada istrinya begitu dalam. Hidup mereka selalu dilingkupi kebahagiaan. Sayangnya, Ibu Sidapaksa sangat benci kepada menantu cantiknya itu. Setiap hari pekerjaannya hanyalah memikirkan bagaimana caranya agar Sidapaksa berpisah dengan istrinya.
               Suatu hari, Raja Sindureja memerintahkan Sidapaksa untuk mencari bunga ajaib di Gunung Ijen. Perjalanan ini cukup panjang dan berbahaya. Akan tetapi tugas dari raja sangatlah penting dan mendesak. Sidapaksa terpaksa harus meninggalkan istrinya yang sedang hamil.
               Tidak lama setelah itu, Anak laki-lakinya lahir. Kelahiran si bayi memberikan kebahagiaan berlipat ganda bagi si ibu muda.
               Sayangnya, suatu hari ketika dia tengah mandi, ibu mertuanya membuang bayinya ke sungai. Setelah tahu bayinya hilang, ibu muda tersebut begitu sedih. Dia tidak bisa makan maupun tidur. Lama kelamaan diapun jatuh sakit.
               Dua tahun lamanya Sidapaksa pergi dan akhirnya iapun kembali. Sidapaksa berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik. Ketika tiba dirumah, ibunya bercerita bahwa bayinya telah dibuang ke sungai oleh istrinya.
               Karena begitu meyakinkannya cerita sang ibu, Sidapaksa percaya. Iapun tidak mampu mengendalikan emosinya. Sambil menghunus kerisnya, ia mendekati istrinya yang tengah berbaring di ranjang.
               “Hai, perempuan jahat. Ceritakan padaku kenapa kau buang bayi kita ke sungai. Katakan padaku!”ucapnya keras penuh amarah.
               “Suamiku sayang, aku tidak bersalah. Aku mencintai kamu dan bayi kita. Aku pertaruhkan nyawaku untuk melahirkannya, mana mungkin aku tega membunuhnya. Jika kamu tidak percaya padaku, ayo kita ke sungai. Akan aku buktikan ucapanku ini,”jawab istrinya dengan tenang. Sama sekali tidak ada ketakutan dan rasa bersalah di hatinya karena dia merasa benar.
               Sidapaksa membawa istrinya ke tepi sungai. Setibanya mereka disana, tanpa berkata apa-apa, sang istri langsung meloncat dan menceburkan dirinya ke sungai.
               “Ya Tuhan! Bagaimana aku tahu siapa yang telah membunuh anakku jika istriku malah terjun ke sungai?”rintih Sidapaksa.
               Kemudian ia melihat ke dalam air. Mendadak, di permukaan sungai munculah dua kuncup bunga putih bersih, salah satunya bentuknya lebih besar dan tinggi. Bau harum tercium dari kedua bunga tersebut.
               “Sidapaksa, lihatlah kesini! Disampingku ini adalah anak kita. Dia yang akan memberitahumu siapa orang yang telah menenggelamkannya,”ucap kuncup bunga yang besar.
               “Ayah, Ibu tidak bersalah. Neneklah yang telah membuangku ke sungai. Sekarang aku bahagia sekali karena telah bersama lagi dengan ibuku tercinta,”jelas kuncup bunga yang kecil. Lalu, kedua kuncup bunga itupun menghilang ke dalam air. Mereka meninggalkan bau yang sangat wangi semerbak.
               Sejak saat itu, penduduk yang tinggal di tepi sungai menyebut kotanya dengan nama Banyuwangi. Banyu berarti air, sedangkan wangi berarti bau yang harum.

Posting Komentar untuk "BANYUWANGI #banyuwangi #legenda"