Sungai
Tulang Bawang yang berada di propinsi Lampung terkenal angker dan di takuti
karena konon ada buaya raksasa penunggu sungai yang sering meminta korban siapa
saja yang berani mengarungi sungai tersebut.
Para
penduduk di sekitar sungai selalu berjaga-jaga jika bepergian dengan perahu
atau rakit mengarungi sungai dengan membawa senjata tajam berupa tombak, panah
maupun pedang. Sebab jika sewaktu-waktu buaya itu muncul, mereka sudah siap
menghadapinya.
Sebenarnya
mereka pernah mencoba untuk menangkap buaya itu dengan menebar umpan berupa
daging kambing atau ayam namun gagal karena dengan kekuatannya yang luar biasa,
buaya itu berhasil keluar dari perangkap.
“Buaya
itu bukan buaya biasa, Nak. Itu buaya jadi-jadian jelmaan dari seorang perampok
sakti dan kejam bernama Somad yang pernah mendiami wilayah ini beberapa tahun
silam,”cerita seorang lelaki tua, salah seorang penduduk desa, kepada cucunya
yang cantik bernama Aminah.
“Lalu
kenapa dia bisa berubah menjadi seekor buaya, Kek?”tanya Aminah heran.
“Di
atas langit masih ada langit. Setelah bertahun-tahun tidak ada yang bisa
menaklukannya, Perampok itu dikutuk menjadi seekor buaya raksasa oleh seorang
korbannya yang ternyata jauh lebih sakti darinya. Maka sejak saat itu, buaya
itu terus berkeliaran dan mengganggu siapa saja yang melewati sungai Tulang
Bawang,”lanjut sang Kakek. Aminah takjub mendengar cerita tersebut. Ia kemudian
minta ijin ke belakang rumahnya yang terletak tepat di tepian sungai Tulang
Bawang untuk mengambil jemuran pakaian karena dilihatnya langit mulai mendung.
Namun
ketika hendak masuk ke rumah, Aminah mendengar suara mencurigakan yang berasal
dari tepian sungai. Ia lalu datang mendekat dan melihat pusaran air aneh yang
cukup besar. Aminah memperhatikan pusaran itu dengan seksama. Tiba-tiba seekor
buaya raksasa muncul dari dalam pusaran air dan menyambar tubuhnya dengan
cepat. Aminah pun hilang bersamaan dengan turunnya hujan yang membasahi bumi.
Penduduk
desapun gempar dengan hilangnya Aminah. Mereka berusaha mencari gadis itu
dengan menyisiri sungai beramai-ramai. Namun usaha mereka gagal. Akhirnya
merekapun pasrah dan menganggap Aminah telah mati di telan oleh Buaya Raksasa
penunggu Sungai Tulang Bawang.
Penduduk
desa tidak menyadari jika ternyata Aminah masih hidup. Ia di bawa ke sarangnya
oleh Buaya Raksasa. Sarangnya berupa gua yang berada di salah satu sudut sungai
jauh dari pemukiman warga. Di Sarang inilah, Buaya Raksasa itu tinggal selama
bertahun-tahun.
“Aku
sudah lama memperhatikanmu dari dalam sungai,”ucap Buaya Raksasa setelah Aminah
tersadar dari pingsannya.”Aku kesepian hidup sendiri selama bertahun-tahun. Aku
ingin kau menjadi teman hidupku.”
“Aku
tidak mungkin menjadi pasanganmu. Kita berbeda dan tidak mungkin bisa bersatu.
Kenapa kau tidak memilih pasangan dari jenismu sendiri?”tolak Aminah halus.
“Ehm...perlu
kamu tahu, aku sebenarnya juga manusia seperti dirimu. Nama asliku Somad. Aku
menjadi seperti ini karena di kutuk oleh orang sakti yang hendak aku rampok
beberapa tahun silam. Wujudku memang buaya tapi hatiku tetaplah sama seperti
dirimu, seorang manusia. Aku tidak akan pernah bisa tertarik dengan buaya-buaya
asli yang banyak hidup di sungai ini,”jelas Si Buaya dengan suara serak dan
parau menunjukan betapa tersiksanya dia selama hidup dalam bentuk seperti itu.
Aminah
akhirnya mengalah karena ia tahu tidak dapat begitu saja keluar dari gua
tersebut. Ia harus mencari akal agar bisa lolos dari tempat itu. Selama
beberapa hari ia hidup dan diperlakukan dengan baik oleh Buaya Raksasa.
Ternyata di dalam gua tersebut tersimpan banyak sekali harta karun hasil
rampokan Si Buaya Raksasa. Ada uang dan perhiasan emas serta aneka barang
berharga mahal yang berkilauan.
Aminah
hidup dari ikan-ikan yang di tangkap oleh Si Buaya Raksasa. Namun ia harus
membakarnya dulu agar bisa dimakan. Si Buaya Raksasa lalu menunjukkan sebuah
terowongan rahasia yang mengarah ke desanya. Lewat terowongan itulah Aminah
bisa mengambil kayu bakar yang ada di darat tentu saja dengan pengawalan ketat
Buaya Raksasa yang tidak ingin kehilangan Aminah.
Buaya
Raksasa sangat bahagia mendapatkan teman yang bisa diajak bicara. Namun tidak
dengan Aminah. Ia tetap bertekad untuk keluar dari sarang Buaya Raksasa dan
kembali ke desa. Hingga pada suatu hari kesempatan yang ditunggu-tunggu tiba.
Buaya Raksasa yang tengah tertidur pulas lupa mengunci pintu gua. Aminah segera
melarikan diri melalui lorong rahasia yang mengarah ke desanya.
Iapun
akhirnya kembali bersatu dengan keluarganya dan hidup normal seperti biasa
meninggalkan Buaya Raksasa dalam kesendirian yang sangat menyiksa sebagai
akibat dari kejahatannya di masa lalu.
Posting Komentar untuk "BUAYA PERAMPOK SUNGAI TULANG BAWANG #buaya #tulangbawang"