“Ehm...pasti segar rasanya makan buah ketimun di siang bolong begini. Bisa mengobati rasa hausku,”gumam Kancil sambil berjingkat mendekati kebun. Setelah memeriksa keadaan dan aman tidak ada orang, Kancil langsung memetik beberapa buah ketimun untuk dibawa kabur ke hutan.
Keesokan harinya, Kancil kembali melakukan hal yang sama. Dia mencuri beberapa ketimun lalu kabur menuju hutan. Pak Tani marah sekali melihat buah ketimunnya banyak yang hilang dicuri. Ia lalu mencari akal untuk menakut-nakuti binatang yang sudah mencuri ketimunnya. Di tengah kebun dipasanglah orang-orangan sawah yang sudah dilumuri lem lengket agar binatang yang akan mencuri di kebunnya menjadi takut.
Tapi Kancil tidak. Justru ia mendekati orang-orangan sawah tersebut sebelum pergi membawa ketimun hasil curiannya. “kamu pikir aku takut denganmu, hai, orang-orangan sawah jelek!”ucap Kancil sambil menendangkan kakinya. Namun anehnya, orang-orangan sawah itu bukannya jatuh ditendang oleh Kancil, justru malah kaki Kancil yang menempel ditubuhnya. Penasaran, Kancil lalu menendang lagi dengan kaki satunya sehingga kedua kakinya menempel erat di tubuh orang-orangan sawah. Di dorong oleh rasa panik dan takut, Kancil menendang dan memukul sekuatnya agar bisa terlepas dari orang-orangan sawah. Namun usahanya sia-sia belaka.
Kancil akhirnya ditangkap oleh Pak Tani lalu dibawa pulang dan dikurung di kandang. Pak Tani akan memotong dan memasak Kancil keesokan harinya untuk lauk sarapan pagi sebelum bekerja di kebun.
Mengetahui rencana itu, Kancil berusaha mencari cara agar bisa meloloskan diri dari kandang. Namun usahanya tidaklah mudah karena kandang itu di jaga oleh Bleki, anjing kesayangan Pak Tani.
“Hei, Bleki, tahukah kamu kenapa aku dikurung disini?”tanya Kancil pelan.
“Tidak. Memangnya kenapa?”jawab Bleki hati-hati karena ia tahu Kancil sangat cerdik dan licik.
“Aku dikurung disini karena besok akan dinikahkan oleh Pak Tani dengan anaknya yang cantik. Tapi sebenarnya aku tidak mau karena aku masih terlalu muda untuk menikah. Aku masih ingin bermain dan bertualang kemana saja. Jadi kalau kamu mau, kamu bisa menggantikan posisiku sekarang, bagaimana?”bujuk Kancil habis-habisan. ”Kamu akan mendapat banyak keuntungan jika jadi menantu Pak Tani. Hidupmu akan lebih bahagia. Kamu bisa tidur di dalam rumah yang hangat dan makan makanan yang enak-enak. Tidak seperti sekarang, tinggal di luar rumah dan mendapat makanan sisa dari Pak Tani. Padahal kamu sudah lama bekerja padanya.”
Mendengar bujuk rayu Kancil yang pintar bicara, akhirnya hati Si Blekipun luluh. Dia terpengaruh ucapan Kancil. Bleki sudah bosan hidup menderita dan ingin merasakan kehidupan yang lebih baik lagi. Setelah setuju, Bleki lalu masuk dan dikunci di kandang, sedangkan Si Kancil kembali menghirup udara bebas. Iapun segera pergi dari rumah Pak Tani menuju ke hutan. Kancil akan berpikir seribu kali untuk mencuri lagi di kebun Pak Tani setelah kejadian ini.
Keesokan harinya, betapa marahnya Pak Tani mendapati Bleki di dalam kandang, bukannya Si Kancil yang akan menjadi sarapan paginya. Dia memarahi anjing kesayangannya itu habis-habisan karena mau diperdaya Si Kancil.
Keterangan : Pelanduk atau Kancil yang masuk ke dalam marga Tragulus memiliki kekerabatan dengan kijang atau rusa, hanya saja memiliki ukuran yang lebih kecil. Kancil hidup di hutan hujan tropis Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kancil suka hidup menyendiri dan memakan dedaunan, buah, rerumputan dan bagian-bagian tumbuhan lainnya di hutan. Kancil adalah binatang yang cukup melegenda di Indonesia. Banyak kisah dongeng tentang Kancil yang terus abadi hingga sekarang.
Posting Komentar untuk "Kancil Mencuri Ketimun Pak Tani #kancil #paktani"