KELINCI dan TUPAI TERTIPU AKAL LICIK SI RUBAH #kelinci #rubah #tupai




Hari ini, Kelinci dan sahabatnya, Tupai, berbelanja di pasar. Kelinci membeli wortel, lobak dan sayur kangkung, sedangkan Tupai membeli kelapa, buah mangga dan kenari. Itu adalah makanan pokok mereka sehari-hari. Makanan itu biasanya untuk persediaan satu minggu kedepan. Jika sudah habis, mereka akan kembali berbelanja bersama.
               Setelah puas berbelanja mereka pulang sambil bernyanyi-nyanyi disepanjang jalan. Kring! Kring! Kring! Dering sepeda seorang penjual keju terdengar nyaring meminta Kelinci dan Tupai memberinya jalan agar bisa lewat. Maka Kelinci dan Tupai bergegas ke tepi dengan sigap. Tapi alangkah kasihannya si penjual keju karena keju yang dibawanya di dalam kotak kayu berjatuhan ketika sepedanya melewati jalan berlubang.
               “Berhenti, Pak. Kejumu banyak yang jatuh!”teriak Tupai kepada Si Penjual Keju yang langsung berhenti ketika mendengar suara kencang Tupai. Ia segera turun dari sepeda untuk memunguti keju yang jatuh. Kelinci dan Tupai dengan cekatan ikut membantu. Untungnya keju-keju tersebut tidak kotor karena sudah dibungkus rapi dengan plastik.
               “Terimakasih atas semua pertolongan kalian. Sebagai ucapan rasa terimakasih saya, terimalah keju ini,”ucap Si Penjual Keju seraya memberikan satu bungkus keju yang besar. Dia lalu melanjutkan perjalanannya kembali. Kelinci dan Tupai kebetulan suka keju. Mereka senang sekali mendapat hadiah tersebut. Namun masalah muncul karena penjual keju hanya memberi mereka satu bungkus keju saja untuk berdua. Jadi mereka harus membaginya sama rata.
               “Kau saja yang membaginya, Tupai. Aku tidak bisa,”pinta Kelinci pasrah.
              “Tidak. Kau saja yang membaginya. Aku takut tidak bisa membagi secara adil,”tolak Tupai.
              Mereka kebingungan bagaimana cara membagi keju tersebut secara adil. Tupai lalu mengusulkan untuk menemui Gajah agar membantu mereka.
               “Maaf, aku tidak bisa berlaku adil. Keju ini sulit kupegang karena terlalu kecil,”jawab Gajah menolak dengan halus.
            Tupai dan Kelinci lalu menemui Kura-Kura tua yang bijaksana. Namun mereka mendapat jawaban yang sama.
              “Aku sudah tua, tanganku selalu gemetaran ketika memegang suatu benda. Aku takut tidak bisa membagi keju ini secara adil dengan kondisi fisik seperti ini,”kilahnya dengan suara bergetar.
              Mereka lalu meminta bantuan Elang yang perkasa, namun Elang langsung menolak  dengan alasan ia tidak suka dengan bau keju. Perutnya jadi mual dan mau muntah.
               “Maafkan aku kawan. Sebaiknya kalian cari yang lain yang bisa membantu,”serunya sambil berlalu pergi. Kedua sahabat itupun tertunduk lesu. Mereka bingung harus mencari bantuan siapa lagi.
               “Jangan khawatir dan jangan bersedih teman-teman. Datanglah kemari. Dengan senang hati aku akan siap membantu,”tiba-tiba sebuah suara mengejutkan mereka berdua. Keduanyapun langsung menoleh ke sumber suara dan mendapati seekor rubah sedang duduk diatas bebatuan besar.
               “Benarkah kamu mau membantu kami? Kebetulan sekali karena kami begitu kesulitan membagi keju ini,”balas Kelinci gembira meskipun dalam hatinya ada sedikit keraguan karena Rubah telah terkenal sebagai binatang licik yang suka menipu. Ia melihat sekilas ke arah Tupai, dan tidak ada penolakan darinya, maka akhirnya mereka memasrahkan pekerjaan tersebut kepada Rubah.
               Rubah lalu datang mendekat dan langsung bekerja dengan cara membelah keju tersebut menjadi dua bagian namun dengan potongan yang tidak sama. Satu lebih besar dan satunya lagi lebih kecil.
               “Maafkan aku saudaraku ternyata potongan yang kubuat ada kesalahan sedikit. Tapi tenanglah karena potongan yang besar ini masih cukup untuk kalian berdua. Aku akan membaginya lagi secara adil,”ujar Rubah seraya memakan potongan yang lebih kecil dan membagi potongan yang besar menjadi dua bagian. Rubah melakukan hal yang sama berulang-ulang terhadap sisa potongan yang lebih besar sampai akhirnya tak ada satupun keju yang tersisa karena semua sudah habis ditelannya. Lalu tanpa rasa bersalah sedikitpun Rubah pergi begitu saja meninggalkan Kelinci dan Tupai yang tertegun tak percaya.
               “Maafkan aku saudaraku. Hari ini pikiranku sedang kacau jadi aku tidak bisa bekerja dengan sempurna. Tapi terimakasih atas keju gratisnya. Lain kali kita jumpa lagi dalam suasana yang lebih menyenangkan
,”ucap Rubah sambil berlalu pergi.
               “Uh...jika tahu begini mending kita bagi saja sendiri dan tak usah meminta bantuan kepada orang lain,”desis Tupai dengan nada kecewa. Kelinci mengangguk setuju. Mereka lalu pulang ke rumah dengan membawa sebuah pelajaran yang sangat berharga pada hari itu.
              

Posting Komentar untuk "KELINCI dan TUPAI TERTIPU AKAL LICIK SI RUBAH #kelinci #rubah #tupai"