Hari
ini Bu Tina kembali mengingatkan anak-anak agar rajin menabung. Baik di sekolah
maupun di rumah. Anak-anak bisa menabung di sekolah kepada Bu Tina. Namun
uangnya baru bisa diambil ketika pengambilan rapor kenaikan kelas sehingga
sudah terkumpul cukup banyak. Sedangkan di rumah anak-anak bisa menabung di
celengan yang bisa dibeli di toko-toko. Bentuk dari celengan itu lucu-lucu. Ada
yang berbentuk kodok, ayam, babi, kucing dan masih banyak lagi. Ada yang
terbuat dari plastik, kaleng maupun tanah liat. Semua ada dan murah harganya.
Putri
bosan mendengar nasehat Bu Tina agar rajin menabung. Jika uang jajannya di
tabung, Putri tidak bisa makan kenyang di kantin. Lagipula ia tidak melihat ada
manfaatnya dari menabung. Sampai Putri menemani Ibu belanja di pasar.
“Mainan
barbie ini berapa harganya, Pak?”tanya seorang gadis kecil kepada penjual
mainan. Anak itu pakaiannya lusuh dan beberapa sudah sobek.
“Lima
puluh ribu rupiah, Nak. Memangnya kamu sudah punya uang?”tanya Bapak Penjual
Mainan.
“Aku
sudah menabung selama lima bulan. Kemarin aku ambil uangnya karena sudah cukup
banyak. Ini uangnya, Pak. Terimakasih...,”balas gadis kecil itu sambil menyodorkan
uang yang digenggamnya kepada Bapak Penjual Mainan.
”Sama-sama,
Nak. Jangan berhenti menabung, ya?”pesan Penjual Mainan.
Putri
yang berada di samping Ibu yang sedang memilih-milih sayuran memperhatikan
dengan heran pemandangan tersebut. Tadinya dia menyangka gadis kecil tadi tidak
akan jadi membeli mainan karena harganya cukup mahal. Tapi ternyata dugaannya
salah. Gadis itu punya cukup uang karena rajin menabung.
Keluar
dari pasar, Putri bertemu dengan Arum, teman sekolahnya yang sedang disuruh
Ibunya membeli telor ayam untuk membuat kue. Arum naik sepeda baru berwarna
pink. Plastik pembungkus sepedanya belum dilepas semua.
“Wah...sepeda
baru ya, Rum? Bagus sekali,”puji Putri sambil menyalami sahabatnya itu.
“Ya,
nih, baru dibelikan Ayah tadi,”jawab Arum bahagia.
“Memangnya
hari ini kamu ulang tahun? Aku kok tidak tahu, ya?”tanya Putri heran. Ia
menduga sepeda itu hadiah dari Ayah Arum di hari ulang tahunnya.
“Oh,
tidak, tidak. Aku ulang tahunnya masih empat bulan lagi. Sepeda ini hasil dari
tabunganku selama satu tahun lebih. Kemarin aku lihat ternyata sudah cukup
untuk membeli sepeda yang lama aku impikan. Jadi langsung saja aku bongkar dan
minta ke Ayah untuk membelikannya tadi,”jelas Arum dengan wajah
berseri-seri. ”Maaf,ya, Putri? Aku harus pulang sekarang karena Ibu pasti sudah
menungguku. Sampai bertemu lagi besok,”pamit Arum sambil berlalu pergi
meninggalkan Putri yang kembali terpaku keheranan. Ibu yang tahu isi hati anak
kesayangannya itu hanya tersenyum kecil. Putri sudah mulai memahami betapa
bermanfaatnya jika kita rajin menabung.
“Kita
beli celengan ya, Bu? Aku akan rajin menabung seperti Arum dan gadis kecil
tadi,”bisik Putri malu-malu di hadapan Ibu. Ibu mengangguk setuju. Mereka lalu
membeli celengan besar dari plastik berbentuk kelinci.
Sesampainya
di rumah, Putri ingin sekali memberitahu Ayah tentang celengan barunya namun
belum sempat ia mengungkapkan maksudnya. Putri dan Ibu sudah dikejutkan dengan
kehadiran mobil sedan baru berwarna putih yang terparkir di halaman rumah.
“Ada
tamu siapa, Yah? Sudah dari tadi apa?”tanya Ibu sambil meletakkan barang
belanjaanya di meja tamu. Ayah tersenyum penuh arti.
“Tamu
yang mana? Tidak ada siapa-siapa, kok, di sini. Ibu lihat sendiri, kan?”jawab
Ayah kalem.
“Lho...terus
itu mobil siapa, Yah?”tanya Putri ikut penasaran.
“Ehmm....begini.
ceritanya tadi Ayah dari bank mau mengambil tabungan untuk memperbaiki rumah
belakang yang rusak. Eh...ternyata Ayah menang undian dan hadiahnya mobil itu.
Ayah sendiri sangat terkejut dan tidak menyangka bisa seberuntung ini,”jelas
Ayah penuh semangat.
“Jadi
ini mobil kita, Ayah?”seru Putri senang bukan main.Ayah menggangguk mantap.
Ibu juga bahagia sekali sampai tidak bisa berkata-kata lagi.
“Ayo
kita masuk ke dalam mobil dan mencobanya. Enak apa tidak?”ajak Ayah dengan
senyum yang tidak pernah lepas dari bibirnya.
Ya
begitulah hidup. Siapa suka menabung pasti beruntung.
Posting Komentar untuk "RAJIN MENABUNG PASTI BERUNTUNG #Menabung #untung"