BURUNG PIPIT DAN SUAMI ISTRI BUDIMAN #burungpipit #budiman


Pada jaman dahulu, di sebuah desa yang tenang dan damai, hiduplah sepasang suami istri yang baik hati. Mereka disukai masyarakat karena suka menolong dan membantu orang lain yang tengah kesusahan.
Mereka bertetangga dengan seorang perempuan tua yang hidup seorang diri karena suaminya telah lama meninggal. Masyarakat tidak menyukai perempuan tua ini karena sifatnya yang pemarah dan sirik pada kesuksesan orang lain.
Suatu hari, wanita yang baik hati menemukan seekor Burung Pipit kecil yang tergeletak tak berdaya di tanah. “Oh...kasihan sekali kau burung mungil yang cantik. Aku akan merawatmu hingga sembuh,”gumam si wanita sambil mengangkat Burung Pipit yang malang itu dengan hati-hati. Ia dan suaminya memberinya makan dan mengobati luka yang ada di sayap Burung Pipit itu hingga sembuh.
Sebagai ucapan terimakasih, Burung Pipit memutuskan untuk tinggal dengan suami istri tersebut. Setiap hari Burung Pipit itu bernyanyi dan bersenandung mengungkapkan rasa gembiranya. Orang-orang menyukai suaranya yang unik, namun tidak dengan Perempuan Tua, tetangga mereka. Ia merasa sangat terganggu dengan nyanyian Burung Pipit tersebut lalu mencari cara agar burung berisik itu berhenti bernyanyi.
“Hai, Burung Pipit yang cantik. Kemarilah! Aku ingin kau bernyanyi di sampingku,”pinta Si Perempuan Tua suatu pagi ketika sepasang suami istri pergi berkebun. Tanpa prasangka buruk, Burung Pipit lalu datang mendekat dan hinggap di samping tempat duduk Si Perempuan Tua. Ia lalu bernyanyi dengan merdunya. Nah, ketika lengah itulah, Si Perempuan Tua menangkapnya lalu memotong lidah Burung Pipit agar dia tidak bisa bernyanyi lagi.
Burung Pipit dengan sedih lalu kembali ke sarangnya dulu. Sepasang suami istri yang telah menolongnya terkejut sekali ketika pulang tidak menemukan Burung Pipit kesayangannya. Mereka lalu mencari kesana kemari melewati sungai, hutan, lembah, dan gunung hingga akhirnya bertemu kembali.
Burung Pipit menjamu mereka dengan makanan lezat. Sebelum pulang ia membawa dua keranjang berisi hadiah. Satu keranjang berukuran besar dan satu keranjang lagi berukuran kecil. Sepasang suami istri itu lalu memilih keranjang yang berukuran kecil. Ketika sampai di rumah dan dibuka betapa terkejutnya mereka karena keranjang itu berisi perhiasan dan uang emas berkilauan. Merekapun berubah menjadi kaya raya.
Perempuan Tua tetangganya yang mendengar cerita itu lalu berusaha menirunya. Mereka mencari rumah Burung Pipit yang ia potong lidahnya. Menikmati jamuan besar yang enak dan lezat-lezat kemudian pulang membawa hadiah keranjang besar ke rumah. Ia berpikir jika memilih keranjang yang besar pasti hadiahnya lebih banyak di bandingkan sepasang suami istri yang baik hati yang memilih keranjang berukuran kecil.
Namun betapa terkejutnya dia karena ketika keranjang tersebut dibuka, isinya ternyata bukan perhiasan dan emas yang ia dambakan. Keranjang itu ternyata berisi hewan melata yang beracun dan berbahaya seperti ular, kalajengking, semut api, kadal dan katak beracun yang ganas. Perempuan Tua itu lalu mati mengenaskan setelah di gigit dan disengat oleh hewan-hewan itu.








Posting Komentar untuk "BURUNG PIPIT DAN SUAMI ISTRI BUDIMAN #burungpipit #budiman"