LEGENDA PANTAI PENYUSUK #pantaipenyusuk



Pada jaman dahulu kala, ada seorang raja dan permaisurinya yang tinggal di Kerajaan Belinyu. Mereka hidup bahagia dan memerintah kerajaannya dengan bijaksana. Rakyat kerajaan tersebut makmur sentosa. Tapi sayang mereka belum dikaruniai anak. Karena itulah Raja dan Permaisuri sangat berharap mendapat seorang anak sebagai penerus takhta kerajaan. Hingga pada suatu malam, Sang Permaisuri bermimpi bertemu dengan seekor penyu.

“Wahai, Sang Ratu, berbahagialah karena sebentar lagi kamu akan memiliki seorang anak perempuan. Jika bayimu lahir, berikanlah kalung Komala ini pada anakmu itu,”ucap Si Penyu.

Sang Permaisuri senang sekali mendengar berita tersebut. Iapun menerima kalung pemberian Penyu tersebut dengan berbunga-bunga. Kemudian iapun terbangun dari mimpinya dan mendapati Kalung Komala dalam genggaman tangannya. Ia lalu menceritakan mimpinya tersebut kepada Sang Raja. Mereka sangat bahagia karena penantian yang demikian lama untuk memiliki seorang anak, akhirnya akan menjadi kenyataan.

Beberapa bulan berikutnya, mimpi tersebut benar terjadi. Sang Permaisuri hamil lalu melahirkan seorang putri cantik jelita. Sang Raja memberinya nama Komala. Namun karena terlalu dimanja oleh kedua orang tuanya, Komala tumbuh menjadi gadis yang nakal dan malas.

Pada suatu hari, Komala mendengar kedua orang tuanya tengah membicarakan tentang penyu dalam mimpi Sang Permaisuri. Komala sangat tertarik dengan cerita tersebut. Ia berpikir penyu adalah binatang yang sangat menarik untuk dipelihara.

“Ayah Bunda aku ingin mencari penyu yang ada dalam mimpi Bunda. Aku akan menangkap lalu memeliharanya. Bolehkan Ayah?”pinta Komala. Sang Raja sebenarnya tidak setuju dengan rencana putrinya tersebut karena ia sendiri tidak tahu dimana penyu itu tinggal. Namun karena Komala terus memaksa, akhirnya hati Sang Raja luluh juga. Iapun mengijinkan putrinya tersebut mencari penyu yang ada dalam mimpi istrinya.

“Kau tidak boleh pergi sendiri. Aku akan menyiapkan sejumlah pengawal untuk membantumu mencari penyu itu. Dan apabila nanti kamu tidak menemukannya, segeralah kembali ke kerajaan,”pesan Sang Raja setengah khawatir.

Maka, dengan ditemani para pengawal kerajaan, Komala mencari penyu ke segala penjuru. Ke hutan, sungai, gunung, lembah dan terakhir tibalah mereka di sebuah pantai. Rupanya nasib Komala sedang baik, ia bertemu dengan penyu yang dimaksud di pantai tersebut. Melihat bentuk penyu yang jelek dan bau, Komala berteriak memanggilnya agar penyu tersebut tidak pergi.

“Hai, Penyu jelek busuk tunggu aku. Aku ingin berbicara denganmu. Benarkah kamu adalah penyu yang hadir dalam mimpi Ibuku?”teriaknya beberapa kali.

Penyu diam saja mendengar perkataan Komala yang tidak sopan tersebut. Katanya ingin bertemu tapi memanggilnya dengan perkataan menghina yang sangat tidak enak didengar. Sang Penyu tidak peduli. Ia terus saja berjalan lalu berenang ke laut. Komala berlari mengejarnya ke tengah laut, mencoba untuk menangkapnya.

Komala tidak sadar bahwa ombak besar terlihat di kejauhan semakin mendekat lalu menggulung tubuhnya dan menariknya jauh ke tengah laut. Para pengawal mencoba menolong namun gagal. Mereka hanya bisa tertunduk sedih melihat kenyataan tersebut. Entah apa yang akan mereka ucapkan kepada Baginda Raja dan Permaisuri.

Sejak saat itu, pantai tempat menghilangnya Komala diberi nama Pantai Penyusuk yang merupakan kependekan dari Penyu Busuk.

Keterangan : Pantai Penyusuk terletak di Desa Bukit Ketok, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka Utara. Pantai pasir putih yang indah dengan hamparan batu granit dan pepohonan hijau sejuk menawan patut untuk dikunjungi.

Posting Komentar untuk "LEGENDA PANTAI PENYUSUK #pantaipenyusuk"