MENCARI UNDUR-UNDUR #undur-undur


Paman Arya sudah lama kena diabetes. Paman terkena diabetes karena tingginya kadar gula darah dalam tubuh. Segala pengobatan sudah di coba untuk mengobati penyakit tersebut. Paman rutin memeriksakan diri ke dokter untuk mengukur gula darahnya. Selain itu beliau juga mengobati penyakitnya dengan merebus buah pare lalu memakannya secara rutin agar gula darahnya bisa turun. Diabetes memang tidak bisa diobati sampai hilang sama sekali. Kita hanya bisa menjaga atau menurunkan gula darah agar tidak terlalu tinggi.
Ada yang bilang diabetes adalah penyakit keturunan. Namun anggapan tersebut ternyata salah karena belum tentu orang yang memiliki gen pembawa diabetes akan terkena penyakit tersebut. Paman Arya contohnya, dia terkena diabetes karena faktor makanan dan kurang olahraga. Lihat saja badannya yang gemuk karena doyan makan dan jarang bergerak. Kesukaannya makan daging dan merokok menambah parah penyakitnya.
Suatu hari Paman bertemu teman lamanya bernama Gito. Temannya tersebut menyarankan agar dia membeli obat ke tabib di kota. Lewat teman itulah beliau memesan obat diabetes yang katanya cukup manjur untuk menurunkan gula darah. Beliau membeli satu botol obat untuk percobaan. Satu botol berisi 20 kapsul obat yang harganya cukup mahal. Kapsul obat tersebut di minum tiga kali sehari. Paman mematuhinya. Ketika Hamdan bermain ke rumah paman, Hamdan memperhatikan dengan seksama kapsul obat diabetes milik paman tersebut.
“Ini isinya apa, ya, Paman? Boleh aku buka, ya?”pinta Hamdan penasaran.
“Hei, jangan, Hamdan, obatnya tinggal sedikit. Itu akan Paman minum nanti,”sergah Paman Arya takut kehabisan obat. Namun Hamdan tidak mempedulikannya. Ia tetap membuka kapsul tersebut. Paman uangnya banyak, dia bisa membelinya lagi nanti.
“Paman coba lihat, ini kok seperti binatang kecil yang suka berjalan mundur dan banyak ditemukan di tanah berpasir atau berdebu disamping rumahku,”beritahu Hamdan seperti orang yang menemukan harta karun di jalan. Paman langsung mendekat dan mengamati kapsul yang dibuka keponakannya itu. Beberapa saat kemudian ia mengangguk-angguk paham. Pendapatnya sama dengan Hamdan.
“Jadi selama ini yang aku makan adalah....,”desisnya sambil bergidik jijik. Ia tak habis pikir, ternyata obat dari penyakitnya ada disekitar rumah. Jika mencari sendiri pasti lebih murah. Hanya saja selama ini dia tidak mengetahuinya. Sejak saat itu, Paman Arya memesan Undur-Undur ke Hamdan yang dengan giat mencari kemana saja dengan beberapa temannya.
Suatu hari mereka memutuskan untuk mencari Undur-Undur ke rumah kosong dekat kuburan desa. Rumah itu sudah lama ditinggal penghuninya. Pasti banyak Undur-Undur yang hidup disana. Mereka dengan asyik berburu binatang pemakan serangga kecil itu. Undur-Undur membuat sarang berbentuk corong untuk menjebak mangsanya. Mereka sangat suka memangsa semut yang terjebak di dalam sarang tersebut. Undur-Undur memiliki rahang beracun yang kuat sehingga dia dapat melumpuhkan mangsanya dengan mudah.
Hamdan menangkap seekor Undur-Undur terlebih dahulu, lalu dia mengikat lehernya dengan menggunakan tali kecil dari jerami pohon pisang. Undur-Undur yang terikat tadi kemudian di taruh di dalam lubang sarang yang akan ditangkap. Dengan sabar, Hamdan menunggu sampai Undur-Undur umpan tersebut digigit dan ditarik oleh si pemilik sarang.
Bosan menangkap Undur-Undur di luar rumah, Hamdan dan tiga temannya, Bayu, Sugi serta Aris lalu mencoba masuk ke dalam rumah yang belum sepenuhnya selesai dibangun itu. Mereka masuk lewat celah papan yang digunakan untuk menutup jendela. Belum lama mereka masuk, Aris menemukan sesuatu di dalam kamar kosong dekat ruang tengah.
“Hai, teman-teman coba lihat kemari!”ucapnya setengah berteriak kepada teman-temannya. Mereka lalu berdatangan dan menyaksikan dengan jelas di situ ada sepeda motor, televisi, komputer, laptop dan dua buah kompor gas yang ditutupi oleh kain hitam.
“Sepertinya ada gerombolan perampok yang kesiangan lalu dengan terpaksa menyimpannya di rumah kosong ini untuk diambil lagi lain waktu,”tebak Hamdan yang diamini oleh ketiga temannya.
“Sebaiknya kita lapor ke polisi saja, yuk!”celetuk Bayu.
“Kalian berdua yang lapor. Sementara aku dan Aris akan berjaga-jaga dari jauh untuk mengawasi rumah ini. Siapa tahu perampoknya akan datang sore ini,”ucap Hamdan berbagi tugas.
Benar juga, setelah Bayu dan Sugi berhasil menghubungi polisi. Dini hari sekitar jam setengah dua, para perampok datang dengan mengendarai mobil elf. Mereka berniat mengambil barang curiannya. Ketika tengah sibuk mengangkuti barang-barang tersebut, polisi yang sudah mengintai sejak sore hari lalu menyergap dan menangkap perampok yang berjumlah enam orang tersebut. Disaat bersamaan, Hamdan dan teman-temannya tengah tertidur lelap.
Mereka tidak akan menyangka usaha pencarian Undur-Undur untuk membantu Paman Arya akan berbuah penghargaan dari pihak kepolisian karena telah membantu menjaga keamanan masyarakat.

Posting Komentar untuk "MENCARI UNDUR-UNDUR #undur-undur"