Anak-anak
berlarian kesana kemari mengejar bola kemudian menendangnya kencang-kencang ke
gawang lawannya. Begitu asyiknya hingga mereka tidak menyadari ada seekor
kura-kura yang terjebak di tengah mereka mencoba keluar dari keramaian. Kura-Kura
tersebut berusaha sekuat mungkin mempercepat langkahnya menuju ke tengah laut.
Wajahnya pucat. Keringat menetes membasahi mukanya yang berkerut-kerut.
Sayangnya sebelum mencapai laut, anak-anak telah mengetahui kehadirannya
terlebih dahulu.
“Hai, teman-teman,
lihat! Ada seekor Kura-Kura sedang berjemur di pantai. Ayo kita keluarkan dia
dari rumah tempurungnya ini,”ajak seorang anak yang bertubuh paling besar. Ia
lalu mengambil batang kayu dan mencungkil-cungkil kepala Kura-Kura agar keluar
dari tempurungnya yang sangat keras. Namun seorang anak yang bertubuh paling
kurus tiba-tiba saja merebut Kura-Kura tersebut dari tangannya kemudian
melemparkannya pada yang lain ketika anak bertubuh paling besar mencoba
merebutnya kembali. Untuk beberapa saat Kura-Kura malang itu menjadi rebutan
anak-anak dan dilempar kesana kemari seperti bola hingga kepalanya terasa
pusing. Siksaan tersebut baru terhenti setelah ada seorang pemuda yang melihat
datang mendekat dan mengusir anak-anak tersebut. Pemuda itu merasa kasihan pada
Kura-Kura.
“Terimakasih, Nak,
karena kau telah menyelamatkan nyawaku. Sebagai hadiah atas kebaikanmu padaku,
aku akan mengajakmu datang ke istanaku yang sangat indah di bawah laut
sana,”ajak Si Kura-Kura kepada Pemuda baik hati tersebut. Si Pemuda setuju. Ia
lalu naik ke atas punggung Kura-Kura dan ikut menyelam ke tengah laut dalam.
Mulutnya ternganga
lebar begitu sampai di Istana Kura-Kura karena melihat begitu megah dan
indahnya istana tersebut. “Wow! Inikah istanamu Kura-Kura? Cantik sekali tempat
ini. Aku belum pernah melihat istana sebagus ini sebelumnya,”puji Si Pemuda.
Kura-Kura senang sekali mendengarnya. Ia lalu menghidangkan makanan yang lezat
dan minuman coklat yang sangat nikmat. Si Pemuda sangat senang dengan sambutan
yang begitu hangat dan ramah dari Kura-Kura sebagai tuan rumah.
Namun Si Pemuda
tidak bisa tinggal lebih lama karena ada urusan penting yang harus
diselesaikannya. Maka iapun mohon ijin kepada Kura-Kura.
“Sebenarnya aku
betah sekali dan ingin bertahan lebih lama lagi. Tapi aku ada urusan mendesak
di luar sana. Jadi aku harus pulang sekarang. Terimakasih atas suguhan enak
tadi. Lain waktu mungkin aku bisa main lagi kemari jika diperbolehkan,”pamit Si
Pemuda.
“Ya, sama-sama.
Aku juga berterimakasih atas pertolonganmu tadi. Sebagai ucapan terimakasihku,
aku akan memberimu dua buah kotak tapi hanya satu yang boleh dibuka. Satunya
harus kau buang atau disimpan saja di rumah. Ingat! Hanya satu saja yang boleh
dibuka,”pesan Kura-Kura pada Si Pemuda.
“Baiklah. Aku
janji akan membuka satu kotak saja. Terimakasih hadiahnya. Kau baik
sekali,”janji Si Pemuda. Setelah mengucapkan selamat tinggal, iapun kembali ke
darat. Si Pemuda lalu pergi ke kota untuk membeli peralatan pertanian, dan
sekembalinya dari sana ia lalu membuka kotak pemberian Kura-Kura.
Isinya ternyata
aneka perhiasan emas permata yang mahal harganya. Si Pemuda senang bukan
kepalang. “Aku akan jadi orang kaya sekarang,”pikirnya takjub dengan
keberuntungan yang dialaminya.
“Jika kotak
satunya aku buka lagi, isinya pasti uang dan aku jadi semakin kaya. Hidupku
akan bahagia selamanya!”serunya tak sabar untuk membuka kotak yang satunya
lagi. Namun setelah kotak di buka, isinya kosong, tidak ada apa-apa di
dalamnya. Si Pemuda malah berubah menjadi orang tua. Rambutnya memutih dan
kulitnya menjadi keriput semua. Tubuhnya bungkuk dan tangannya gemetaran. Ia
berubah menjadi orang tua berusia tujuh puluh tahunan.
Kejadiannya
berlangsung sangat cepat. Dalam sekejab kegembiraannya berubah menjadi tangis
penyesalan yang dalam. Namun semua sudah terlambat. Nasi telah menjadi bubur.
“Semuanya terjadi karena aku telah mengingkari janjiku pada Kura-Kura,”desis Si
Pemuda menyesali keputusannya.
Posting Komentar untuk "AKIBAT INGKAR JANJI (Cerita Dari Jepang) #ingkarjanji"