Calon Arang #calonarang


Kerajaan Daha pada masa pemerintahan Raja Airlangga, awalnya merupakan wilayah yang aman sejahtera. Rakyatnya dapat bekerja dengan tenang dan damai. Mereka melakukan kegiatan tanpa ada rasa takut. Namun seorang Janda Sakti yang memiliki ilmu tenung mengacaukan semuanya.

Janda itu bernama Calon Arang. Ia mempunyai seorang anak yang sangat cantik bernama Ratna Mangali namun dijauhi oleh pria manapun. Bukan karena mereka tidak suka padanya tapi karena takut pada ibunya yang memiliki kesaktian luar biasa.

Calon Arang sering didatangi orang yang ingin menyerang lawan atau musuhnya dengan tenung atau ilmu sihir. Dia mendapat upah yang cukup besar dari aktivitasnya itu. Namun para penduduk terutama yang tinggal di sekitar rumahnya di Desa Girah yang tahu dengan kegiatannya tersebut jadi sangat membencinya. Mereka sangat tidak suka dengan kejahatan yang dilakukan Calon Arang namun mereka tidak bisa berbuat banyak.

Jika Calon Arang sedang ke luar rumah entah itu ke pasar atau berkunjung ke rumah seseorang, mereka menatapnya dengan sinis dan penuh kebencian. Nasib yang sama juga dialami oleh anaknya Ratna Mangali. Gadis cantik tersebut dikucilkan warga. Mereka melarang anak-anaknya bergaul dengan Ratna Mangali. Akibatnya Ratna Mangali tidak punya teman dan sering mengurung diri di dalam rumah.

“Aku sudah tidak tahan lagi dengan situasi ini. Anakku tidak salah apa-apa tapi orang-orang menjauhinya seperti penyakit yang berbahaya. Aku akan balas perlakuan mereka dengan melepas teluh yang akan membuat siapapun yang tinggal di desa ini atau bahkan seluruh orang yang tinggal di wilayah Daha sakit parah lalu meninggal. Biar orang-orang itu tahu bagaimana rasanya sakit dan menderita seperti yang anakku alami,”begitulah sumpah Calon Arang yang cukup mengerikan.

Setelah merapal mantra dan melepas teluh ke segala penjuru, maka banyak penduduk yang mulai terserang penyakit kemudian meninggal satu persatu. Segala obat telah digunakan namun tidak mampu menyembuhkan sakit mereka. Tubuh para penduduk seperti terserang cacar kemudian mengeluarkan bau busuk yang sangat menusuk hidung sebelum akhirnya nyawa mereka tidak tertolong lagi.

Beberapa orang yang masih selamat mencoba menghadap Raja Airlangga untuk meminta bantuan mengatasi masalah tersebut. Mereka melaporkan kepada Raja Airlangga bahwa sumber masalah yang menyebabkan sakit tersebut berasal dari tenung Calon Arang yang tinggal di Desa Girah.

“Baiklah jika itu semua disebabkan oleh ilmu sihir Calon Arang, maka aku akan mengirim pasukan untuk menumpas dan jika bisa menangkap Calon Arang sekarang juga,”ucap Raja Airlangga menjawab keluhan warganya.

Namun apa daya, semua prajurit yang dikirim untuk menangkap Calon Arang berhasil dihancurkan dan dipukul mundur oleh anak buah Calon Arang. Banyak dari mereka yang pulang hanya tinggal nama. Mereka yang selamat lalu melaporkan musibah tersebut kepada Raja Airlangga.

“Aku akan datang dan menangkap sendiri Calon Arang! Aku ingin tahu seberapa sakti wanita penyihir itu!”geram Raja Airlangga menyaksikan kegagalan pasukannya. Namun rencana tersebut langsung dicegah oleh Penasehat Raja yaitu Empu Baradah.

“Sabar dulu, Baginda. Kesaktianmu masih dibawah ilmu Calon Arang. Jika Baginda nekad menyerang wanita itu maka saya yakin nasib Baginda akan sama dengan para prajurit kita yang hancur kemarin. Kita tidak boleh terburu-buru menghadapi masalah ini. Kita harus mengatasi masalah seberat ini dengan kepala dingin agar kita tidak salah melangkah,”jelas Empu Baradah bijaksana.
Ia tidak rela Raja Airlangga malah ikut menjadi korban dari kekejaman Calon Arang.
Empu Baradah tahu Calon Arang marah karena anaknya Ratna Mangali hingga sekarang tidak ada seorangpun pemuda yang mau melamarnya. Selain itu ia juga tahu kalau Calon Arang memiliki buku sakti berisi ilmu-ilmu sihir yang membuatnya menjadi sangat kuat dan sulit ditandingi. Empu Baradah harus bisa mendapatkan buku itu untuk mengetahui kelemahan ilmu Calon Arang.

Empu Baradah lalu mengirim seorang muridnya bernama Empu Bahula untuk melamar Ratna Mangali.Melihat keseriusan Empu Bahula, Calon Arang menerima lamaran tersebut. Ia senang sekali karena akhirnya ada pemuda yang bersedia menjadi suami Ratna Mangali. Pernikahan merekapun digelar secara besar-besaran dan sangat meriah. Calon Arang akhirnya juga mencabut teluh yang ia tebar ke segala penjuru sehingga mereka yang sakit bisa sembuh seketika. Kerajaan Daha kembali normal.

Sementara itu melalui petunjuk istrinya, Ratna Mangali, Empu Bahula dapat mengetahui di mana Calon Arang menyimpan buku sihir miliknya. Ratna Mangali sendiri sangat tidak setuju dengan tingkah laku ibunya yang telah menimbulkan banyak korban jiwa. Buku itu kemudian diberikan kepada Empu Baradah.

Calon Arang yang tahu bukunya telah dicuri menjadi murka. Ia menyerang Empu Baradah dengan seluruh kekuatan ilmu yang dimilikinya namun kalah. Empu Baradah telah mengetahui seluruh kelemahan Calon Arang sehingga wanita penyihir tersebut berhasil ditaklukan.

Sejak saat itu Desa Girah maupun Kerajaan Daha menjadi semakin aman.

Posting Komentar untuk "Calon Arang #calonarang"