Kisah kali ini
berasal dari Jawa Tengah tentang seorang janda tua dan anak tunggalnya yang
unik. Kenapa unik? Penduduk memanggilnya Joko Kendil. Kendil atau periuk
merupakan julukan bagi anak tersebut karena tubuhnya yang pendek dan perutnya
yang seperti periuk. Pipinya tembem dan jalannya mirip dengan penguin dari
kutub utara. Jadi anak janda tersebut memang unik.
Meski kerap diejek
oleh orang-orang karena bentuk badannya yang tidak lazim, janda tua tersebut
tetap menyayangi anaknya sepenuh hati. Segala permintaannya selalu dituruti.
Joko Kendil
sendiri tidak minder dan tetap percaya diri dengan bentuk tubuhnya tersebut. Ia
tetap bergaul dengan siapapun tanpa menutup muka karena malu dengan keanehan
tubuhnya.
“Ibu, belikan aku
kuda. Aku ingin bisa naik kuda,”pinta Joko Kendil suatu hari. Maka Ibunyapun
membelikannya seekor kuda jantan yang gagah. Orang-orang yang melihat semakin
mengejek dan mentertawakannya.
“Seandainya kuda
itu punya otak dan bisa bicara. Dia pasti akan malu dan pergi meninggalkan Joko
Kendil. Ha...ha...,”ejek seorang tetangganya. Ibunya Joko Kendil diam saja
mendengar ejekan tersebut.
“Ibu, belikan aku
panah. Aku ingin belajar memanah sambil mengendarai kuda,”pinta Joko Kendil
lagi setelah ia lancar menunggang kuda. Maka Ibunyapun membelikannya panah yang
bagus. Joko Kendil kemudian berlatih memanah pada seorang pemuda desa yang juga
berwajah jelek dan gundul. Mereka kemudian menjadi akrab dan orang-orang
semakin mengejek.
“Lihatlah betapa
serasinya mereka berdua. Yang satu aneh dan satunya jelek sekali. Mereka memang
pasangan serasi. Ha...ha...,”komentar orang-orang sambil tertawa mengejek.
“Ibu aku ingin
menikah. Bisakah Ibu ikut denganku untuk melamar gadis pujaanku?”pinta Joko
Kendil suatu hari setelah ia pandai menunggang kuda dan memanah. Maka Ibunyapun
naik kuda bersamanya menuju rumah gadis yang diincar Joko Kendil. Ibunya
mengira Joko Kendil akan pergi ke lain desa tempat dia biasa bermain. Namun
dugaannya ternyata keliru. Joko Kendil justru pergi ke pusat kota atau tepatnya
datang Istana Kerajaan.
Setelah sampai di
gerbang istana, Ibunyapun tidak punya pilihan lain kecuali menuruti keinginan
putra kesayangannya itu. Iapun turun dari kuda dan memohon ijin kepada Penjaga
untuk menemui Raja.
Meskipun takut dan
cemas, mereka tetap masuk ke istana dengan perasaan campur aduk. Beruntung Raja
tidak marah dan menerima kedatangan mereka dengan ramah.
“Aku tidak bisa
memutuskan Ibu. Segala keputusan aku serahkan sendiri kepada ketiga anakku.
Biarlah mereka yang menjawab,”terang Raja setelah mendengar maksud kedatangan
Joko Kendil dan Ibunya.
Raja kemudian
memanggil ketiga putrinya. Hasilnya Si Sulung dan anak nomor dua menolak begitu
melihat bentuk Joko Kendil yang aneh. Apalagi mereka berasal dari keluarga
biasa bukan saudagar kaya atau berdarah biru seperti mereka.
Joko Kendil sedih
sekali mendengar penolakan Putri Sulung dan anak Raja nomor dua. Namun luka di
hatinya langsung terobati begitu Si Bungsu keluar dan bersedia menjadi
istrinya.
Mereka menikah dan
Raja mengadakan pesta besar-besaran untuk merayakan pernikahan tersebut. Ketika
Sepasang Pengantin diarak keliling kota, semua orang tertegun melihat pasangan aneh
tersebut. Banyak yang menyayangkan keputusan Putri Bungsu Raja. Putri secantik
itu seharusnya mendapatkan pasangan yang lebih baik.
Sejak saat itu
hampir setiap hari ia mendapat ejekan dari kedua saudaranya. Mereka juga
mengejek Joko Kendil habis-habisan. Hingga akhirnya Putri Bungsu sering
mengurung diri di kamar. Iapun lupa untuk menjaga kendil atau periuk milik Joko
Kendil yang ia simpan di meja dekat kamar tidur.
Periuk itu adalah
benda kesayangan milik Joko Kendil. Putri Bungsu sendiri heran kenapa suaminya
sayang sekali dengan barang tersebut.
“Akan aku pecahkan
saja periuk ini. Aku ingin tahu apa yang akan terjadi nanti jika Joko Kendil
tahu periuknya hancur,”gumam Putri Bungsu sambil membanting periuk kesayangan
Joko Kendil dengan keras ke lantai hingga hancur berkeping-keping. Di saat yang
bersamaan Joko Kendil masuk ke dalam kamar. Bersamaan dengan hancurnya periuk
kesayangannya, tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi tinggi besar dan tampan
rupawan. Putri Bungsu terkejut sekali menyaksikan kejadian itu.
Ternyata bentuk
asli Joko Kendil sebenarnya tidak seburuk sekarang. Dia menyembunyikan bentuk
aslinya untuk menguji mental calon istrinya apakah akan mau menerima dirinya
atau tidak jika memiliki wajah sangat buruk.
Sejak saat itu
Putri Bungsu dan Joko Kendil hidup bahagia. Sementara kedua kakaknya menyesal
karena dulu tidak mau menerima Joko Kendil.
Posting Komentar untuk "Joko Kendil #jokokendil"