KUCING BERSEPATU BOT #kucingbersepatubot


Pada jaman dahulu kala ada seorang lelaki tua yang mempunyai tiga orang anak. Lelaki tersebut sakit kemudian meninggal dunia. Anaknya yang sulung dan nomor dua begitu bernafsu untuk menguasai harta warisannya. Sayangnya ia bukan orang kaya. Jadi harta yang dimiliki tidaklah banyak.
Si Sulung mengambil tanah dan pekarangan miliknya. Sedangkan anak yang nomor dua mengambil rumah dan binatang ternak miliknya. Si Bungsu yang paling kecil tidak mendapatkan apa-apa selain seekor kucing kesayangan ayahnya. Untungnya ia tidak begitu bernafsu untuk menguasai harta milik ayahnya. Kepergian ayah tersayang sudah cukup membuat hatinya bersedih. Ia duduk terpekur merenungi nasibnya di bawah sebuah pohon besar.
“Jangan bersedih teman. Lebih baik kau doakan ayahmu agar ia tenang di alam sana,”tiba-tiba sebuah suara mengagetkan dirinya. Iapun mencari darimana asal suara tersebut. Namun ia tidak menemukan siapapun selain Kucing kesayangan ayahnya yang kini jadi miliknya. Maka diperhatikannya Kucing tersebut yang tengah duduk di sampingnya.
“Ya, ini memang suaraku. Kau terkejut melihatku bisa berbicara seperti manusia?”tanya Kucing tersebut. Carabas, begitu Si Bungsu biasa dipanggil menggosok-gosok matanya berkali-kali menyaksikan Si Kucing yang tengah berbicara dengan dirinya.
“Sejujurnya,ya. A...a...a...aku kaget sekali karena ternyata kau bisa bicara. Aku pikir kau hanya kucing biasa. Ternyata kau kucing yang sangat cerdas!”balas Carabas dengan penuh kekaguman.
“Ya. Dan kau sangat beruntung karena telah memiliki aku. Akan aku buktikan bahwa kedua kakakmu telah salah memutuskan sesuatu. Harta kekayaan pilihan mereka tidak akan ada gunanya jika mereka tidak mampu menjaganya sebaik mungkin,”jelas Si Kucing. Ia lalu minta dibelikan topi dan sepatu baru pada Carabas, majikan barunya.
“Hei, kau mau kemana? Bolehkah aku ikut denganmu?”pinta Carabas ketika tahu Si Kucing hendak pergi ke suatu tempat.
“Tidak usah. Aku akan pergi ke istana. Ada urusan sedikit dengan Sang Raja. Kelak kalau urusanku sudah beres, kau baru boleh ikut,”tolak Si Kucing lembut. Carabas patuh pada perintah kucing kesayangannya.
Maka pergilah Si Kucing menuju istana. Di tengah jalan ia menangkap seekor kelinci bertanduk emas lalu memberikannya kepada Sang Raja sambil berkata,”Kedatangan saya kemari untuk memberikan hadiah kepada Baginda Raja sekaligus mengundang Baginda untuk datang ke istana milik Pangeran Carabas.”
“Saya senang sekali dengan hadiah ini. Sampaikan pada majikanmu, Pangeran Carabas, bahwa aku akan segera berkunjung ke istananya bersama anakku,”jawab Baginda Raja dengan wajah berbinar bahagia.
Si Kucing lalu pulang dan menceritakan hal tersebut kepada Carabas. Pemuda itu pusing tujuh keliling mendengarnya. “Bagaimana aku bisa mendapatkan istana seperti yang kau maksud? Aku tidak punya uang sama sekali. Kau tahu itu, kan?”desisnya sambil menepuk-nepuk jidatnya.
Si Kucing hanya tersenyum melihat tingkah majikannya tersebut.”Tuan tidak usah khawatir. Aku akan membereskan semuanya. Tuan tinggal saja di rumah. Nanti kalau sudah beres akan aku kabari,”kata Si Kucing mencoba menghilangkan kecemasan majikan mudanya tersebut. Ia lalu pergi menemui seorang raksasa yang tinggal di puncak bukit di dalam istananya yang megah.
“Aku menantangmu bermain sihir, hai, Raksasa jelek! Aku dengar kau bisa merubah wujudmu menjadi benda yang kau inginkan. Benarkah begitu?”ajak Si Kucing setibanya di istana Sang Raksasa.
“Ya, Aku bisa berubah wujud sesuka hatiku. Lihatlah!”jawab Sang Raksasa sombong. Ia lalu berubah menjadi seekor Naga Besar, seekor Singa Perkasa dan seekor Burung Garuda hanya dalam hitungan detik.
“Hebat sekali! Tapi aku masih belum percaya sebelum kau bisa berubah menjadi seekor tikus!”tantang Si Kucing lagi. Raksasa yang merasa direndahkan lalu merubah dirinya menjadi seekor tikus. Ia tidak menyadari jebakan Si Kucing. Maka ketika tubuhnya telah berubah menjadi tikus, Kucing lalu menerkam dan memangsanya.
Si Kucing lalu mengajak Si Bungsu untuk datang dan tinggal di istana Sang Raksasa yang kini telah ia persembahkan untuk majikannya tersebut.
Beberapa hari kemudian Sang Raja datang bersama putrinya. Si Kucing dan Si Bungsu menyambut mereka dengan ramah. Mereka menyediakan aneka hidangan yang enak dan lezat sehingga membuat Sang Raja terkesan. Ia lalu menikahkan putrinya dengan Carabas, Si Bungsu yang sabar dan baik hati. Merekapun hidup bahagia selamanya.

Posting Komentar untuk "KUCING BERSEPATU BOT #kucingbersepatubot"