Hari masih pagi
ketika Angin dan Matahari berdebat tentang siapakah yang terkuat diantara
mereka.
“Lihatlah betapa
kuatnya aku karena bisa meniup semua awan yang bertebaran di langit,”pamer
Angin sambil meniup kencang-kencang sekumpulan awan hitam yang tengah mengambang
di langit.
“Ha...ha...ha...kalau
cuma itu kemampuanmu, jelas aku jauh lebih kuat darimu karena aku mampu
memanaskan air laut di bawah sana sehingga naik ke langit untuk kemudian
berubah menjadi awan,”seru Matahari tak mau kalah dengan Angin.
Selama beberapa
saat keduanya asyik berdebat hingga kemudian berhenti ketika lewat seorang
pemuda yang memakai jaket tebal karena cuaca sangat dingin. Angin kemudian
mendapat ide.
“Ayo kita
bertarung untuk membuktikan siapa yang terkuat diantara kita. Siapa yang bisa
melepas jaket tebal dari tubuh pemuda itu, maka dialah pemenangnya,”tantang
Angin yang langsung disetujui Matahari.
Si Angin mendapat
kesempatan pertama. Ia meniup dari depan, dari belakang, dari samping kiri dan
kanan maupun dari atas tubuh pemuda itu agar jaket yang dikenakannya bisa lepas
dari tubuhnya. Namun semakin kencang ia meniup, semakin kencang pula pemuda itu
memegangi jaketnya agar jaket itu tidak terlepas dari tubuhnya. Setelah lama
meniup, Angin kelelahan karena kehabisan tenaga, iapun menyerah dan memberikan
kesempatan kepada Matahari untuk mencoba melepaskan jaket Si Pemuda.
Matahari lalu
keluar dari balik awan dan mulai menyinari tubuh Si Pemuda sehingga ia
berkeringat dan mengeluh kepanasan. Pemuda itu tidak tahan dengan cuaca terik yang
menyengat, ia lalu melepas jaketnya dan segera mencari tempat berteduh untuk
menghindari sengatan matahari yang panas.
Dengan dilepasnya
jaket Si Pemuda maka Matahari berhasil memenangkan pertarungannya dengan Angin.
Posting Komentar untuk "SANG ANGIN DAN MATAHARI #angin #matahari"