ASAL MULA BATURRADEN #baturaden


Suta adalah seorang pelayan di Kabupaten Kutaliman, Banyumas, Jawa Tengah. Tugasnya adalah melayani atau mengurus kuda-kuda milik Adipati Kutaliman. Suta pelayan yang rajin dan jujur. Selama bekerja ia tidak pernah membuat masalah. Hasil pekerjaannya selalu memuaskan. Kuda-kuda milik Adipati Kutaliman sehat dan gagah karena dirawat dengan baik oleh Suta.
Untuk mengusir penat selepas bekerja, Suta sering bepergian ke telaga yang ada di tengah hutan. Suatu hari ketika ia tengah menikmati indahnya pemandangan, Suta mendengar teriakan seorang wanita di dekat telaga. Ketika sudah mendekati sumber suara, ia melihat Putri Adipati Kutaliman sedang berhadapan dengan seekor ular raksasa yang siap menerkamnya.
Meskipun takut juga menghadapi ular raksasa tersebut, namun Suta memberanikan diri untuk menyelamatkan nyawa Sang Putri. Dengan sekuat tenaga ia menyerang ular tersebut dengan sebatang kayu sampai ular itu tersebut pergi dari hadapan Sang Putri.
“Terimakasih, Suta. Kamu telah menyelamatkan nyawaku,”ucap Sang Putri bahagia karena telah lolos dari maut.
“Sudah menjadi kewajiban saya menyelamatkan nyawa Tuan Putri. Sekarang marilah kita kembali Kadipaten,”jawab Suta.
Sejak saat itu, keduanya menjadi semakin dekat. Mereka bahkan saling jatuh cinta. Suta atas dorongan Sang Putri lalu memberanikan diri menghadap Adipati Kutaliman untuk melamar Sang Putri.
Mendengar hal itu, Adipati Kutaliman langsung menolak lamaran Suta. Ia malah memasukkan Suta ke dalam penjara karena saking marahnya. Ia tidak sudi putrinya menikah dengan seorang pelayan.
“Suta hanyalah seorang pelayan. Apa kata orang jika melihat kamu menikah dengan pembantunya sendiri. Kalian beda kasta maka Ayah tidak mengijinkanmu menikah dengan Suta sampai kapanpun!”jelas Adipati Kutaliman dengan nada tinggi kepada putrinya.
Sang Putri sedih sekali melihat Suta dipenjara dan tidak diberi makan hingga berhari-hari. Dengan bantuan seorang emban yang bekerja di Kadipaten, ia berhasil membebaskan Suta dari penjara.
Mereka kemudian melarikan diri jauh meninggalkan Kadipaten menuju ke lereng Gunung Slamet lalu berhenti di tepi sebuah sungai. Mereka kemudian memutuskan untuk menikah dan membangun daerah tersebut yang kemudian diberi nama Baturraden. “Batur” berarti “Pembantu” yang menjadi lambang bagi Suta sedangkan “Raden” berarti “Bangsawan” yang merupakan lambang bagi Sang Putri yang menjadi majikan dari Suta.

Posting Komentar untuk "ASAL MULA BATURRADEN #baturaden"