Musim panas yang
menyengat membuat tenggorokan serasa terbakar kehausan. Semua mahluk hidup
begitu tersiksa karenanya. Tidak berbeda dengan Babi dan Rusa yang tengah
bermain kejar-kejaran. Keringat membasahi sekujur badan dan nafas
tersengal-sengal meminta siraman air agar tubuh terasa sejuk.
Keduanya lalu
berkeliling mencari sumber air tersisa yang masih dapat diminum. Panas matahari
ternyata telah mengeringkan sejumlah kolam dan mata air yang tidak terlalu
besar. Akhirnya mereka menemukan sebuah danau kecil yang hanya tersisa sedikit
air di bagian tengahnya. Keduanya lalu berdebat tentang siapa yang berhak
menjadi peminum pertama. Mereka bahkan sampai berkelahi karena masalah
tersebut.
Perkelahian
berlangsung sengit karena keduanya tidak ada yang mau mengalah. Mereka tidak
menyadari jika di tempat itu ada hewan lain yang hadir dan memperhatikan
keributan itu dengan seksama. Ada lebih dari enam ekor Burung Pemakan Bangkai
yang bertengger di pepohonan menunggu keduanya selesai bertarung. Mereka
berharap salah satu dari hewan itu ada yang mati sehingga tubuhnya bisa
dijadikan santap siang yang lezat.
Babi dan Rusa lalu
menghentikan perkelahiannya setelah mendengar suara-suara khas Burung Pemakan
Bangkai yang ada di sekeliling tempat itu. Mereka lalu ganti yang memperhatikan
tamu tak diundang tersebut. Bulu hitam, tubuh besar dan kokoh dengan paruh
runcing yang tajam siap mencabik-cabik korbannya sungguh sangat menakutkan.
Apalagi Burung
Pemakan Bangkai mempunyai kepala putih botak dan suara jelek memekakkan
telinga. Lengkap sudah kengerian yang diciptakan oleh burung yang sangat suka
bergerombol tersebut.
“Lihatlah ke arah
Burung Pemakan Bangkai itu! Sepertinya mereka sudah tidak sabar menunggu satu
dari kita mati untuk mereka santap beramai-ramai,”ucap Babi ngeri.
“Yup! Kau benar
teman! Lebih baik kita hentikan perkelahian bodoh ini daripada nyawa kita
melayang sia-sia. Ayo kita minum bersama-sama setelah itu kabur ke dalam
hutan...,”balas Rusa tidak kalah takutnya melihat kawanan Burung Pemakan
Bangkai yang mengerikan itu.
Setelah puas minum
air beberapa teguk, mereka lalu mengambil langkah seribu meninggalkan puluhan
ekor Burung Pemakan Bangkai yang terus berdatangan ke tempat itu. Maka
selamatlah nyawa Babi dan Rusa karena mereka segera menyadari kesalahannya.
Posting Komentar untuk " BABI DAN RUSA KABUR DARI ANCAMAN BURUNG PEMAKAN BANGKAI"