AJI BONAR, RAJA BARU TIANGKERARASEN #ajibonar #ceritarakyatriau




Aji Bonar sangat bahagia ketika dirinya akhirnya bisa menduduki takhta Kerajaan Tiangkerarasen. Harapan Ibunya untuk kembali ke istana menjadi kenyataan. Iapun segera memerintahkan prajuritnya untuk segera menjemput Sang Ibunda. Siapakah Aji Bonar? Kenapa dia sangat bergembira? Berikut kisah pemuda yang sudah menderita sejak kecil tersebut.
            Dahulu kala di Propinsi Riau ada sebuah kerajaan bernama Tiangkerarasen. Kerajaan ini besar dan kuat karena diperintah oleh seorang raja yang cerdas dan bijaksana. Sang Raja mempunyai seorang permaisuri yang sangat cantik. Mereka berdua dikaruniai oleh seorang putra dan putri yang tidak kalah gagah dan cantiknya.
            Namun bencana datang ketika Sang Raja menikah lagi dengan gadis  yang ia temui ketika berkunjung ke sebuah desa untuk menyaksikan panen padi di sana. Gadis itu selain cantik juga sopan dan lembut tutur katanya. Kecantikan luar biasa gadis tersebut telah menutup akal sehat Sang Raja. Iapun memboyong istri mudanya tersebut ke istana sehingga membuat Sang Permaisuri dan anak-anaknya marah bukan main.
            “Ayah telah menyakiti hati Ibu. Ayah harus segera menceraikan istri baru Ayah agar Ibu bisa kembali tenang pikirannya. Jika tidak maka jangan salahkan aku jika bertindak kasar pada istri muda ayah!”gertak putra tertua Sang Raja yang juga merupakan putra mahkota pengganti Raja jika sudah tiada kelak.
            Namun Sang Raja tetap bersikukuh dengan pendiriannya. Apalagi setelah diketahui istri mudanya itu kemudian hamil. Permaisuri dan anak-anak raja semakin keras mengancam. Istana menjadi gaduh dan ribut terjadi hampir tiap hari. Sang Raja yang sudah tidak tahan akhirnya bersedia untuk menyingkirkan istri mudanya.
            Ia membawa istri mudanya itu tamasya ke hutan yang tidak jauh dari istana. Mereka berdua naik perahu mengelilingi sungai yang jernih airnya. Di tengah perjalanan, ketika sang istri lengah. Raja mendorongnya hingga tercebur ke dalam sungai. Sang Raja kembali ke istana dengan berurai air mata menyaksikan orang yang dicintainya tersebut berteriak-teriak minta tolong. Namun ia tidak bisa berbuat banyak. Sang Raja harus memilih jika tidak maka lingkungan istana akan terus gaduh dan panas. Ia akhirnya memilih istri tuanya.
            Namun kisah tragis istri muda Sang Raja belumlah berakhir. Tuhan menyelamatkan nyawanya lewat tangan seorang penduduk desa baik hati yang kebetulan sedang memancing ikan di sungai.
            Lelaki itu lalu membawanya ke rumah dan meminta istrinya merawat wanita malang tersebut. setelah siuman dan pulih kembali kesehatannya istri muda raja bercerita tentang kejadian yang baru saja dialaminya. Tuan rumah lalu mengijinkan istri muda raja untuk tinggal dan menetap bersama mereka.
            Ia lalu melahirkan seorang putra yang diberi nama Aji Bonar. Setelah Aji Bonar dewasa, ibunya kemudian menceritakan kenyataan sesungguhnya bahwa ia sebenarnya adalah anak Raja Tiangkerarasen. Namun karena suatu hal, mereka berusaha disingkirkan dari istana.
            Mendengar kisah sedih ibunya, Aji Bonar bertekad untuk kembali ke istana menemui ayahnya. Kebetulan Putra Mahkota memiliki kegemaran bermain gasing seperti dirinya. Ia sering mengadakan pertandingan gasing dengan mengundang para pemuda dari seluruh pelosok negeri. Kesempatan emas tersebut tidak disia-siakan Aji Bonar.
            Ia berhasil mengalahkan banyak peserta sehingga berkesempatan bertarung dengan Putra Mahkota. Gasing Aji Bonar berputar kencang dan berhasil menghentikan gasing Putra Mahkota dengan cepat. Hal itu membuat Putra Mahkota semakin penasaran dan mengajak Aji Bonar untuk bertaruh dari mulai taruhan kecil hingga kuda, perhiasan bahkan rumah mewah lengkap dengan perabotannya. Kesemuanya berhasil dimenangkan oleh Aji Bonar. Putra Mahkotapun mengalami kerugian sangat besar. Namun ia belum menyerah. Keesokan harinya, ia menantang Aji Bonar untuk bertarung lagi di depan istana dengan disaksikan oleh ribuan rakyat yang hadir dan juga keluarganya ikut menyaksikan.
            “Wahai rakyat Tiangkerarasen, hari ini akan menjadi hari yang bersejarah bagi kerajaan ini dan kita semua. Kenapa? Itu karena kalian akan menyaksikan betapa hebatnya aku ini dalam bermain gasing. Aji Bonar akan menjadi lawan terkuat yang pernah aku temui. Tapi aku yakin kali ini dia akan kalah!”Putra Mahkota berpidato dihadapan ribuan rakyat yang hadir dengan sombongnya.
            “Jika aku menang, Aji Bonar akan mengembalikan seluruh harta benda yang kemarin ia peroleh kepadaku. Namun jika aku kalah, Aji Bonar berhak atas takhta Kerajaan Tiangkerarasen dan itu berarti dia akan menjadi raja kalian yang baru!”seru Putra Mahkota yang membuat semua orang yang hadir terhenyak kaget karena begitu beraninya Putra Mahkota mempertaruhkan kerajaannya. Sang Raja bahkan sampai berdiri mendengar penuturan anaknya tersebut. Akan tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ucapan Putra Mahkota tidak dapat ditarik lagi.
            Pertandinganpun dimulai. Semua menyaksikan dengan jantung berdebar mengingat besarnya taruhan yang diperebutkan oleh keduanya. Gasing Aji Bonar berputar terlebih dahulu, lalu dihantam dengan kuat oleh gasing Putra Mahkota. Namun gasing Aji Bonar tidak goyah dan tetap berputar meski tidak secepat sebelumnya. Sekarang giliran gasing Putra Mahkota yang dijalankan terlebih dahulu. Aji Bonar bersiap dengan konsetrasi penuh, ia menghantam gasing Putra Mahkota dengan gasingnya hingga terpental jauh dan terbelah menjadi dua. Aji Bonar memenangkan pertarungan dan disambut gegap gempita oleh seluruh rakyat Tiangkerarasen yang sudah jengah dengan tingkah polah Putra Mahkota yang sombong dan angkuh.
            Maka sejak saat itu, Sang Raja dan keluarganya harus keluar dari istana untuk digantikan oleh Aji Bonar dan keluarganya. Sang Raja akhirnya juga tahu jika Aji Bonar sesungguhnya adalah anaknya juga  dari istri mudanya yang dulu hendak ia bunuh namun gagal. Kini ia mendapat balasan setimpal atas perbuatan jahatnya tersebut.



















Posting Komentar untuk "AJI BONAR, RAJA BARU TIANGKERARASEN #ajibonar #ceritarakyatriau"