Dahulu kala, Keledai dan Serigala adalah sahabat sejati. Kemana-mana selalu bersama. Beriringan dalam suka dan duka. Waktu itu Serigala masih suka makan sayur dan buah-buahan seperti Keledai.
Pada
suatu malam mereka memutuskan untuk mencari makanan ke ladang Pak Tani yang ada
di tepi sungai. Sebenarnya rumah Pak Tani tidak terlalu jauh dari ladangnya
itu, namun mereka memberanikan diri untuk masuk ke kebun dan bertekad melarikan
diri secepat kilat jika ketahuan nanti.
Dengan
mengendap-endap mereka aman melewati pagar lalu segera menikmati buah semangka
yang tumbuh subur dan siap untuk dipanen. Satu semangka saja sudah cukup
membuat keduanya kenyang.
Selesai
makan, Keledai mulai bernyanyi riang. Suaranya serak membahana memecah
kesunyian malam.
“Hentikan
teriakanmu itu! Jika tidak Pak Tani bisa bangun lalu menangkap kita
hidup-hidup,”tegur Serigala tidak tahan dengan suara berisik yang ditimbulkan
Keledai.
“Diam
kamu. Aku ini sedang bernyanyi tahu! Bukan teriak-teriak! Kamu iri ya, dengan
suaraku. Suaraku memang merdu tiada duanya. Hoaak ...houw .... houww!”jawab
Keledai tidak mau disalahkan. Ia terus bernyanyi penuh penghayatan.
“Hei,
kau mau kemana, Serigala? Tetaplah disini mendengarkan suaraku yang indah,”tanya
Keledai ketika menyaksikan sahabatnya berjingkat-jingkat hendak meninggalkan
dirinya.
“Aku
tidak mengerti lagumu. Lebih baik aku menunggumu di luar pagar. Tapi
sebelum Pak Tani datang alangkah senangnya jika kamu ikut denganku sekarang,”nasehat Serigala bijak.
Sayangnya
Keledai punya sifat keras kepala. Ia tetap saja bernyanyi yang membuat Pak Tani
bangun dari tidurnya lalu keluar rumah untuk mencari tahu suara berisik yang
mengganggu ketenangan tidurnya. Dengan tongkat di tangan ia mulai mendekati
Keledai dari belakang.
“Nah,
rupanya ini dia pencuri tanamanku yang selama ini aku cari. Kena kamu
sekarang!”gumam Pak Tani di dalam hati sambil mengayunkan tongkatnya sekencang
mungkin ke tubuh Keledai berkali-kali hingga Keledai jatuh pingsan.
Pak
Tani baru berhenti setelah istrinya terus memanggil namanya. Kesempatan itu digunakan Serigala yang berada
di luar pagar untuk menolong Keledai. Ia
menyeret tubuh Keledai menjauhi ladang agar tidak ditangkap oleh Pak Tani.
“Apa
aku bilang tadi. Coba kalau kamu mendengarkan saranku tadi. Pasti tidak akan
jadi begini,”ucap Serigala sedih.
“Ya,
semua ini salahku. Aku memang keras kepala. Tidak mau mendengarkan nasehat baik
dari teman sendiri,”jawab Keledai penuh penyesalan.
Posting Komentar untuk "KELEDAI DAN SERIGALA #keledai #serigala"