Legenda
Sultan Domas telah beredar selama berpuluh-puluh tahun terutama di daerah
tempat makam keramat tokoh ini berada yaitu di Desa Sidomukti, Kecamatan
Sekampung, Kabupaten Lampung Tengah. Inilah kisahnya kenapa Sultan Domas sangat
dihormati hingga sekarang.
Sultan Domas dulunya hanyalah orang
biasa. Ia telah menjadi yatim piatu ketika usianya masih teramat muda. Keadaan
itulah yang memaksanya menjadi pemuda kuat dan tangguh. Tidak gampang menyerah
menghadapi kesulitan hidup yang maha berat sekalipun.
Meskipun ketika rumah sederhana
peninggalan orang tuanya dibakar orang, ia sempat mengalami goncangan jiwa yang
luar biasa, ia masih dapat mengatasinya. Sultan Domas beruntung karena ada
orang tua misterius yang tiba-tiba muncul dalam mimpinya memberikan sejumlah
petunjuk yang kelak akan merubah hidupnya menjadi jauh lebih baik.
Orang tua misterius tersebut
memintanya untuk pindah dari desanya (sekarang tempat ini lebih dikenal sebagai
kota Sukadana) menuju ke daerah selatan yang masih terdapat hutan belantara dan
dialiri sebuah sungai besar. Sultan Domas di suruh untuk membuka ladang dan
menetap di sana.
Singkat cerita, ia mematuhi perintah
kakek misterius dalam mimpinya tersebut. Sultan Domas menempuh perjalanan
panjang nan berat selama berbulan-bulan lamanya. Keluar masuk kampung dan hutan
serta bertemu dengan bermacam binatang buas yang mengancam nyawanya. Belum lagi
jika melewati tempat-tempat yang angker, ia harus bertarung menghadapi
mahluk-mahluk halus yang hendak mengganggu perjalanannya. Tidak jarang ia juga
diganggu oleh para perampok jahat yang ingin mengambil hartanya yang tidak
seberapa itu.
Namun semua rintangan tersebut
berhasil diatasi dengan baik hingga sampailah ia ditepi Sungai Way Sekampung
yang dimaksud oleh kakek misterius dalam mimpinya dulu. Di tempat itu ia
membuka ladang dan membangun sebuah rumah sederhana. Hari-harinya disibukkan
dengan berladang menanam sayur-mayur dan mencari ikan disungai. Ia juga jadi
semakin tekun bersemedi, menenangkan hati dan pikiran hingga pada suatu malam
ia mendapat hadiah ilmu kesaktian serta dua senjata sakti mandraguna berupa
pedang dan tongkat kayu berbentuk ular dari sosok misterius yang tidak mau
menampakan dirinya.
Waktu terus berjalan, daerah tempat
Sultan Domas tinggal semakin berkembang menjadi perkampungan ramai. Sultan
Domas sendiri sangat disegani oleh penduduk karena kesaktiannya sering
digunakan untuk menolong orang tanpa rasa pamrih sedikitpun. Iapun diangkat
menjadi pemimpin di kampung tersebut.
Meskipun demikian ada saja orang
jahat yang iri dengannya dan berniat mencuri kesaktian miliknya. Seperti yang
dilakukan oleh lima orang penjahat yang nekad menyatroni rumah Sultan Domas
ketika ia sedang menangkap ikan di Sungai Way Sekampung.
“Geledah seisi rumah dan temukan
pedang serta tongkat ular sakti milik Sultan Domas!”perintah lelaki bertubuh
besar dan bermuka seram yang menjadi ketua gerombolan. Mereka sibuk mencari
hingga akhirnya berhasil menemukan apa yang dicari.
“Ha...ha...ha...akhirnya pedang dan
tongkat sakti ini jadi milikku. Dengan dua senjata ampuh ini kita bisa
menguasai dunia. Ayo, kita pergi dari sini sebelum yang punya rumah datang,”ajak
ketua gerombolan sambil tertawa puas. Ia lalu memerintahkan anak buahnya untuk
membakar rumah Sultan Domas. Namun entah kenapa setiap kali api dinyalakan,
setiap kali itu pula langsung padam seketika sehingga kelima orang asing
tersebut menjadi ketakutan.
Mereka lalu mengurungkan niatnya
membakar rumah dan segera keluar lewat pintu depan. Ternyata di sana seekor
naga raksasa yang terus menyemburkan lidah apinya sudah menunggu, kelimanya
kemudian kabur lewat pintu belakang. Lagi-lagi langkah mereka terhenti karena
sudah dihadang oleh seekor buaya raksasa yang tidak kalah menyeramkan. Akhirnya
kelima tamu tak diundang itu terjebak di dalam rumah hingga Sultan Domas pulang
dan menemukan ada orang asing di dalam rumahnya gemetaran dengan wajah pucat
pasi ketakutan.
Setelah menyapa kelimanya dengan
ramah, Sultan Domas lalu meminta mereka untuk menginap di rumahnya. Karena
takut kelimanya bersedia tidur malam itu di rumah Sultan Domas yang baik hati.
Ya, meskipun mereka jahat, Sultan Domas tidak menghukumnya. Mereka dibebaskan
keesokan paginya.
Kejadian tersebut membuat nama
Sultan Domas semakin terkenal. Kebaikan hati dan tingkah laku santunnya menjadi
teladan bagi semua. Namanya abadi hingga sekarang.
Posting Komentar untuk "Legenda Sultan Domas dari Lampung Tengah #sultandomas"