SIGARLAKI DAN LIMBAT, SANG PELAYAN SETIA #sigarlaki #limbat



Dahulu kala, di daerah Tondano, Sulawesi Utara, ada seorang ksatria perkasa yang pintar berburu. Alat yang biasa dipakai untuk berburu berupa tombak sakti. Kemampuannya menombak sudah tidak usah dipertanyakan lagi. Sigarlaki, nama orang hebat itu sudah terkenal ke seantero negeri memiliki kehebatan menombak hewan buruan tiada tanding.
          Namun jika berburu ia tidak sendiri. Ada seorang pelayan setia yang selalu menemaninya. Namanya adalah Limbat. Telah lama Limbat bekerja pada Sigarlaki. Kecerdasan dan kemampuannya tidak kalah dengan Sigarlaki. Limbat juga terkenal rajin dan tidak banyak mengeluh. Itulah yang menyebabkan Sigarlaki sangat menyukainya. Segala tugas yang diberikan selalu dapat diselesaikan dengan baik.
          Suatu ketika, mereka pergi ke hutan untuk berburu karena daging persediaan hampir habis. Seharian penuh mereka mencari hewan buruan, namun hasilnya kosong. Tak ada seekorpun yang berhasil ditangkap. Kekesalan Sigarlaki semakin memuncak karena saat pulang, daging persediaan mereka di rumah di curi orang.
          “Limbat, kamu tadi sempat kembali ke rumah untuk mengambil air minum sebelum kita pergi berburu. Karena aku tidak melihat ada orang lain yang masuk ke rumahku, tersangka utama pencuri dagingku pastilah kamu. Ayo, ngaku saja dimana sekarang daging persediaan yang kau curi itu?”tuduh Sigarlaki kepada Limbat. Pelayan setia itu hanya melongo mendengar tuduhan semena-mena tersebut. Ia tidak menyangka sang majikan yang telah diikutinya selama bertahun-tahun tega melontarkan tuduhan jahat begitu. Selama ini ia selalu jujur dan tidak pernah macam-macam. Hatinya sakit mendengarnya.
          “Saya berani bersumpah, demi Tuhan bukan saya pelakunya. Tuan juga sudah tahu benar bagaimana sikap dan sifat saya selama ini. Kejujuran adalah hal utama yang selalu saya jaga, jika tidak pasti saya tidak akan bertahan lama disini bersama Tuan,”jawab Limbat mencoba mengelak tuduhan yang diarahkan Sigarlaki padanya.
          “Baiklah jika kamu bukan pelakunya maka kamu harus bisa membuktikan hal tersebut padaku. Aku akan melempar tombak ini ke dasar kolam. Jika kamu bisa menyambar tombak ini sebelum menancap ke dasar kolam maka bukan kamu pelakunya,”terang Sigarlaki sambil bersiap melemparkan tombaknya. Di sisi lain, Limbat segera bersiap menyelam ke dasar kolam lebih cepat dari lesatan tombak Sigarlaki.
          Namun entah dari mana datangnya, tiba-tiba saja sebelum Sigarlaki melontarkan tombak saktinya. Di sudut kolam lain, muncul seekor babi hutan minum di kolam itu. Akibatnya ia justru mengincar babi hutan bukannya malah menancapkan tombak ke dasar kolam. Sayangnya, usaha tersebut gagal, lemparannya meleset dan babi hutan selamat kembali ke hutan. Limbat yang sudah terjun ke dalam kolam seharusnya sudah selamat dari tuduhan Sigarlaki namun entah kenapa majikannya tersebut minta pembuktian di ulang kembali. Sebagai pelayan yang lemah posisinya, Limbat menerima saja keputusan tersebut.
          Sigarlaki pun kembali bersiap. Ia mulai memberi aba-aba hingga hitungan ketiga. Namun entah darimana lagi datangnya, pada hitungan ketiga, kaki Sigarlaki digigit oleh seekor kepiting besar hingga terluka parah. Sigarlaki mengerang kesakitan.
          Akhirnya Limbatpun bebas dari semua tuduhan Sigarlaki. Kejadian tersebut menyadarkan Sigarlaki bahwa Limbat bukanlah pelakunya. Rupanya Tuhan tidak terima ada orang jujur malah akan dihukum semaunya.

Posting Komentar untuk "SIGARLAKI DAN LIMBAT, SANG PELAYAN SETIA #sigarlaki #limbat"