Aria senang
menonton sepakbola. Ia sering nonton sepakbola hingga pagi dini hari. Klub
favoritnya adalah FC. Barcelona karena di klub itu ada Lionel Messi, pemain
idolanya yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Malam ini kebetulan ada pertandingan
sepak bola Liga Champion Eropa antara
Barcelona melawan Manchestery City yang disiarkan langsung oleh salah satu televisi
swasta. Agar kuat menonton pertandingan yang dilaksanakan dini hari tersebut,
Aria tidur siang dulu sekitar dua jam sepulang sekolah. Ia juga sudah
menyiapkan makanan dan minuman untuk menemaninya begadang nanti malam.
“Apa besok tidak sekolah,
Aria?”tanya Ibu heran dengan segala persiapan anak satu-satunya tersebut.
“Pasti sekolah, Bu. Tapi
pertandingan malam nanti itu bigmatch. Salah satu pertandingan terbesar tahun
ini. Jadi aku tidak boleh melewatkannya,”jawab Aria mantap. Dia memang
penggemar berat FC. Barcelona. Ibu hanya bisa geleng-geleng kepala
mendengarnya.
“Tapi Bapakmu besok tidak bisa
mengantarmu ke sekolah karena ada acara mendadak di kantor. Sedangkan Ibu kan
kamu tahu sendiri tidak bisa mengendarai motor apalagi mobil,”jelas Ibu. Aria
santai saja mendengarnya. SD Manunggal Jaya 2 memang jauh karena dari dulu dia
memang ingin belajar di sekolah favorit itu. Setiap hari, Ayahnya mengantarnya
ke sekolah sebelum berangkat kerja.
“Tidak apa-apa, Bu. Aku bisa naik
bis sendiri, kok,”jawab Aria tenang seolah hal itu bukan masalah besar baginya.
Jam satu dini hari, pertandingan
dimulai. Aria menonton seorang diri karena ayahnya sudah tidur lebih dahulu.
Beliau harus berangkat pagi-pagi sekali ke kantor. Aria senang karena klub pujaannya akhirnya
menjadi pemenang. Tapi ia baru berangkat tidur setelah pertandingan
sepakbolanya selesai yaitu sekitar jam 3 pagi.
Ia kemudian bangun jam lima lalu
pergi shalat shubuh. Selesai shalat, ia lalu mandi dan makan pagi. Ayahnya
sudah pergi ke kantor jam setengah empat tadi. Beliau tidak ingin telat tiba di
kantor. Akibatnya Aria terpaksa naik bis untuk berangkat ke sekolah.
Wajahnya tampak pucat karena kurang
tidur. Matanya kuyu dan ia menguap berulang kali pertanda belum puas tidurnya.
Di bus Aria berjuang sekuat tenaga agar tidak tertidur.
Beberapa waktu kemudian, ia merasa
ada yang menggoyang –goyang tubuhnya. Rupanya ia tertidur juga tadi. Aria tak
kuasa melawan rasa kantuk yang luar biasa di kepalanya.
“Bangun, Nak. Kita sudah sampai.
Bapak juga mau keluar untuk mencari makan dulu dan bis ini mau dibersihkan,” ucap kernet bus kepada Aria.
Sambil mengucak-ucak matanya, Aria
turun dari bis. Di luar ia menyaksikan pemandangan yang tidak biasa. Ada banyak
bis dan angkutan umum yang terparkir rapi. Tidak ada anak-anak sekolah atau para guru yang terlihat. Justru orang-orang lalu lalang membawa
banyak perbekalan di tangan. Rupanya ia ketiduran sampai di terminal kota yang
jaraknya sekitar setengah jam perjalanan dari sekolahnya yang sudah terlewat
dari tadi.
Aria lalu melihat jam di tangannya. Sekarang sudah jam
setengah sembilan pagi. Artinya ia sudah telat dari tadi jika sekarang
berangkat ke sekolah. Aria tertegun dan tidak dapat berkata apa-apa lagi. Terbayang
di matanya jika Ibu mengetahui hal ini. Entah apa komentar beliau.
Posting Komentar untuk "TERTIDUR DI BIS #ketiduran #bis"