Cuaca sangat panas ketika Bangau
yang kelaparan masih kesulitan mencari mangsa. Tanah-tanah mulai retak
sepanjang musim kemarau yang entah hingga kapan akan berakhir. Namun Bangau
tidak pernah menyerah, ia terus berjalan dan berjalan sembari memperhatikan
apakah ada makanan yang bisa disantap. Sesekali ia bisa menangkap belalang
ataupun jangkrik yang langsung ditelannya untuk mengurangi rasa lapar.
Senyum mulai merekah di wajah Bangau
ketika ia mulai mencium adanya sumber air tidak jauh dari tempatnya berada
sekarang. Beberapa meter di depan memang ada sebuah empang yang sudah sangat
berkurang airnya. Dan di dalam empang itu ada banyak makanan yang bisa di
santap Bangau. Ada ikan, belut, kepiting dan kodok yang mulai terancam hidupnya
karena air empang terancam hilang jika hujan tidak segera turun beberapa hari
ke depan.
Mengetahui hal tersebut, Bangau
segera menyusun rencana. Ia tidak langsung menyerang ikan ataupun binatang lain
yang ada di kolam. Bangau justru berdiri mematung di tengah-tengah empang yang
membuat para penghuni empang keheranan.
“Hai, Bangau apa yang sedang kamu
lakukan? Kenapa kamu diam saja?”tanya Kepiting memberanikan diri setelah
seharian Bangau diam mematung seperti batu.
“Sssst...jangan berisik karena aku
sedang bertapa. Akan aku beritahu hasilnya beberapa saat lagi,”jawab Bangau
sedikit terganggu dengan kehadiran Kepiting.
Kepiting dan teman-temannya lalu
menunggu dengan sabar keterangan yang akan diberikan Bangau. Setelah selesai
bertapa, Bangau lalu terbang meninggalkan empang dan kembali sore harinya untuk
memberitahu para penghuni empang sesuatu yang penting.
“Aku mendapat tugas dari langit
untuk membantu para penghuni empang ini dari kekeringan. Tadi berdasarkan
petunjuk yang aku dapat tadi aku sudah menemukan tempat yang tepat untuk
memindahkan kalian ke tempat itu yang penuh oleh air sehingga kalian bisa
selamat hingga musim hujan tiba,”ucap Bangau mulai berbual. Para penghuni
empang ternyata percaya dengan bualan itu.
“Namun keputusan tetap ada di tangan
kalian. Apakah akan terus bertahan disini hingga empang ini mengering dan
kalian mati kepanasan ataukah ikut denganku untuk mencari kolam lain yang masih
banyak airnya,” imbuh Bangau menakuti-nakuti.
Akhirnya para penghuni empang
berembug dan setuju dengan tawaran Bangau. Namun ada satu binatang yang tidak
setuju yaitu Kepiting. Ia sudah curiga dengan sikap aneh Bangau sejak awal
kedatangannya.
Bangau lalu memindahkan satu persatu
para penghuni empang ke tempat yang ia sebutkan tadi yang sebenarnya tidak ada.
Seekor ikan gurame yang masih muda menjadi korban pertama. Bangau terbang
tinggi lalu menjatuhkannya diantara bebatuan sehingga gurame malang itu mati
dan disantap dengan mudah oleh Bangau. Seekor belut kecil menjadi korban
berikutnya disusul seekor ikan lele muda dan katak hijau muda disantap tanpa
ampun oleh Bangau. Perutnya pun semakin membuncit yang membuat kepiting curiga.
Kepiting lalu menawarkan diri untuk dibawa Bangau.
“Apa tidak ada yang lain? Para
anak-anak mungkin yang harus ditolong terlebih dahulu?”tanya Bangau yang tidak
suka dengan sikap Kepiting sejak awal. Kepiting seperti ragu padanya.
“Tidak. Anak-anak banyak yang sedang
tidur,”jawab Kepiting ketus. Bangau tidak bisa menolak lagi. Kepiting lalu
segera naik dan berpegangan di leher Bangau. Ia tidak mau dibawa Bangau dengan
paruhnya.
Setelah siap Bangau lalu terbang membawa
Kepiting setinggi mungkin. Namun ia kesulitan untuk menjatuhkannya ke bawah.
Kepiting justru mencekik lehernya hingga dia kesulitan bernapas.
“Lepaskan cekikanmu Kepiting, jika
tidak aku akan mati kehabisan napas,”jerit Bangau penuh iba.
“ Tidak akan. Kau telah memakan
teman-temanku yang lain. Aku tidak akan
melepas cekikan ini. Kau harus membayar mahal kejahatanmu, penipu!”jawab
Kepiting lantang.
Akhirnya Bangau mati kehabisan napas
karena dicekik dengan kencang oleh Kepiting. Kepiting lalu kembali ke empang
dan menceritakan kejadian sebenarnya yang ia alami. Para penghuni sangat
berterima kasih padanya. Apalagi keesokan harinya hujan yang ditunggu-tunggupun
tiba. Semua berpesta merayakan anugerah tersebut.
Posting Komentar untuk "TIPU MUSLIHAT BANGAU #tipu #bangau"