Dahulu kala, di
sebuah hutan yang terletak di Kepulauan
Aru, hiduplah sekelompok rusa yang
memiliki kecepatan lari luar biasa. Mereka sangat suka beradu lari dengan
binatang lain dan jika menang mereka selalu minta imbalan dari lawannya yang
kalah tersebut. Biasanya mereka meminta tempat tinggal lawannya untuk dikuasai.
Sudah banyak hewan yang berhasil ditaklukannya. Ada kambing, kelinci, gajah,
kerbau dan masih banyak lagi lainnya. Wilayah kekuasaan rusa semakin luas.
Rusa lalu mengincar
daerah dekat pantai yang dikuasai oleh siput laut karena wilayah di hutan sudah
hampir habis. Maka pergilah rusa yang larinya paling cepat dibandingkan
temannya yang lain untuk menemui ketua siput laut yang bernama Kulomang.
“Aku ingin mengajak lomba lari. Pemenangnya nanti berhak
menguasai tempat tinggal lawannya yang kalah. Bagaimana? Berani tidak menerima
tantanganku?”ucap Rusa dengan penuh percaya diri. Ia sangat yakin bisa
mengalahkan Kulomang yang jalannya sangat pelan itu.
Kulomang tersenyum. Ia mengangguk dan bersedia adu lari dengan
rusa. Kulomang tidak takut karena ia yakin rusa yang sombong itu bisa
ditaklukan dengan kecerdikannya.
“Kita akan berlomba dari tanjung pertama hingga tanjung ke
sebelas. Siapa yang menyentuh garis finis pertama kali di tanjung sebelas maka
dia berhak mendapatkan hadiahnya. Setuju?” jelas Rusa memberitahu rute yang
akan mereka lalui besok.
Keesokan harinya, Rusa dan Kulomang bersiap di tempat yang
telah ditentukan. Mereka membawa teman-temannya untuk memberi dukungan. Sementara
itu, Kulomang membawa sepuluh ekor siput laut temannya untuk membantu
memenangkan lomba. Masing-masing kulomang berada di tiap tanjung.
“Jika Rusa berteriak memanggil namaku, kalian langsung
menjawabnya, ya, agar Rusa berpikir bahwa aku berada lebih jauh di
depannya?”pesan Kulomang kepada teman-temannya.
Maka perlombaanpun segera dimulai. Teman-teman Rusa dan
keluarganya bersorak-sorak memberikan dukungan. Rusa langsung tancap gas memacu
kencang langkahnya meninggalkan Kulomang yang merayap pelan menuju ke tanjung
kedua.
Tiba di tanjung kedua, Rusa yang penasaran segera memanggil
lawannya tersebut sekedar untuk tahu dimana posisinya sekarang.
“Hai, Kulomang sahabatku, dimana kamu sekarang?” tanya Rusa
kencang.
“Aku sudah berada beberapa tombak didepanmu, teman. Ayo
kejarlah aku! Jangan sampai kalah,” jawab siput laut sahabat Kulomang yang
sudah bersiap dari tadi.
Tentu saja Rusa menjadi heran bukan kepalang. Ia tidak habis
pikir bagaimana bisa, Kulomang yang lambat itu bisa bergerak melebihi kecepatan
larinya. Rusapun menjadi panik dan ketakutan. Ia lalu berlari dengan lebih
kencang agar bisa menyusul Kulomang. Namun setiap kali dia tiba di sebuah
tanjung, Kulomang selalu muncul di depannya.
Bayang-bayang kekalahanpun terus berkelebat di kepalanya.
Bagaimana jika dia kalah? Apa kata keluarga besarnya jika tempat tinggal mereka
yang ia pertaruhkan berhasil dikuasai oleh Kulomang dan keluarganya? Dimana
mereka akan tinggal nanti. Ia pasti akan dimarahi dan disalahkan habis-habisan.
Berlari kencang sambil berpikir keras membuat tenaga Rusa
terkuras habis. Iapun kehilangan konsentrasi. Tubuhnya terjatuh lalu terantuk
batu sebelum berhasil menyentuh garis finis. Rusa mati beberapa saat kemudian
karena luka dan kelelahan. Ia tidak pernah menyadari bahwa kecerdikan Kulomang
mampu mengatasi kekurangannya dari Rusa.
Posting Komentar untuk "SI RUSA DAN SIPUT LAUT #rusa #siput"