Di
sebuah hutan yang dihuni oleh banyak burung dan hutan, tinggallah seekor
banteng yang berkeliaran mencari tempat tinggal. Ia ingin memiliki sebuah
tempat yang bisa menjadi rumah yang nyaman bagi dirinya dan keluarganya kelak.Maka
iapun tidak pernah lelah untuk mencari tempat idamannya tersebut.
Suatu
hari ia menemukan sebuah gua yang dikelilingi oleh kolam besar dan rerumputan
hijau yang luas dan rimbun. Melihat hal tersebut iapun bergumam dalam
hati,”Sungguh beruntung akhirnya aku bisa menemukan tempat seindah ini. Gua itu
akan menjadi rumah yang ideal bagiku. Sementara aku tidak akan kelaparan dan
kehausan dengan adanya rumput dan kolam seluas ini.”
Beberapa
waktu berlalu, banteng semakin bahagia merumput dan berendam di kolam. Tubuhnya
gemuk dan sehat. Selain itu ia juga mulai menemukan banyak teman disekitar
rumah barunya itu.
Namun,
dua hari kemudian ia kedatangan tamu tak diundang. Singa kelaparan datang
mendekat hendak memangsanya,”Amboi! Betapa gemuk dan sehat banteng itu. Cocok sekali
untuk dijadikan santap malamku,”pikir sang singa sambil menjilati bibirnya yang
basah oleh air liur.
Melihat
kehadiran sang singa, banteng langsung bersiaga. Ia bisa merasakan datangnya
bahaya yang akan mengancam nyawanya. Namun banteng mampu berpikir tenang dan
tidak panik. Ia mencoba menemukan cara untuk mengusir singa yang mengendap-endap
mendekatinya. Tiba-tiba ia menoleh ke arah gua sambil berteriak kencang.
“Istriku
sayang, jangan memasak apapun malam ini! Aku baru saja melihat seekor singa.
Aku sekarang tengah mengintai untuk menangkap singa itu. Kita akan menggoreng
dan memasaknya dengan bumbu-bumbu yang lezat.”
Singa
yang tengah merunduk agar tidak terlihat oleh banteng dapat mendengar
percakapan si banteng dengan istrinya secara jelas. Tubuhnya menjadi gemetar
dan ketakutan. Ternyata si bantenglah yang justru sedang mengincar dirinya
untuk dijadikan santap malam. Iapun segera mengambil langkah seribu
meninggalkan tempat itu agar tidak ditangkap dan dibunuh oleh banteng.
Setelah
dirasa aman, iapun berhenti untuk mengatur napasnya yang tersengal-sengal. Saat
itulah muncul seekor serigala menanyakan kejadian yang baru saja dialaminya.
Serigala tertawa terbahak-bahak mendengar cerita sang singa.
“Ha
ha ha…kau itu binatang yang kuat tapi bodoh wahai singa. Banteng telah menipumu
dengan mudah. Sekarang kita kembali saja ke gua dan menangkap banteng itu untuk
kita santap bersama-sama,” ajak serigala dengan sombongnya.
Tetapi
singa masih ketakutan dan tidak mempercayai ucapan serigala. Serigala yang mengerti
kenapa singa ragu untuk ikut dengannya berkata “Baiklah jika kau masih belum
percaya dengan rencanaku. Ikat saja ekormu dengan ekorku. Kau berjalan saja di
belakangku. Maka jika benar banteng hendak menyerang, akulah yang pertama jadi
korbannya, sedangkan kamu masih bisa lari menyelamatkan diri,”jelas serigala
mencoba membujuk singa.
Singa
akhirnya setuju. Lalu ia dan serigala mengikat ekornya bersama-sama dan
berangkat menuju gua tempat tinggal banteng. Keduanya berjalan mengendap-endap
agar tidak diketahui kedatangannya oleh si banteng.
Si
banteng untung saja melihat kehadiran keduanya sehingga bisa menyusun rencana
penyelamatan. Ia pura-pura tidak tahu namun dengan suara kencang seolah-olah
sedang berbicara dengan istrinya, banteng berdiri dan melihat ke sekeliling.
“Istriku
sepertinya serigala sahabat kita telah berhasil membawa singa incaranku kemari.
Akhirnya kita bisa memberi makan anak-anak kita yang kelaparan!”teriak banteng
kencang agar suaranya terdengar oleh singa yang semakin dekat padanya.
Singa
terkejut bukan main mendengar ucapan banteng. Ia lalu menatap penuh amarah
kepada serigala yang tampak kaget mendengar ucapan banteng.
“Rupanya
inilah maksud serigala mengikat ekorku dengan ekornya. Ia ingin menjualku
kepada banteng untuk dijadikan santap malam. Aku harus segera pergi dari sini
sebelum keadaan semakin buruk,”pikir singa yang mulai ketakutan.
Melihat
hal itu, serigala segera berucap memberitahu singa bahwa banteng tengah
menipunya lagi,”Jangan percaya dengan ucapannya wahai sahabatku, singa. Semua ucapannya
itu bohong! Percayalah! Aku tidak
mungkin akan mencelakaimu.”
Namun
semua penjelasan serigala telah terlambat. Singa yang ketakutan sudah tidak mau
mendengarnya lagi. Dengan sekuat tenaga, ia segera berlari ke dalam hutan,
menyeret serigala yang ekornya masih terikat dengan ekor miliknya. Tubuh serigala
yang lebih lemah terpelanting di atas tanah bebatuan dan semak-semak berduri.
Terseret ratusan meter jauhnya. Ia terluka cukup parah dan penderitaannya baru
berakhir setelah singa berhenti.
Sejak
saat itu keduanya tidak pernah kembali ke dalam gua tempat tinggal banteng yang
kini hidup bahagia bersama istri dan anak-anaknya.
Posting Komentar untuk "Kecerdikan Banteng Mampu Mengusir Singa Yang Perkasa #banteng #singa"