Shimchong, Gadis Yang Sangat Berbakti Pada Orang Tua (Cerita Dari Korea) #shimchong #berbakti



Dahulu kala, pada masa Hongpung, di Tohwadong, Hwangju, Korea, tinggallah seorang lelaki buta bernama Shim Hakkyu. Namun meski telah lama berumah tangga, ia dan istrinya, Kwakssi belum juga dikaruniai anak. Meskipun begitu mereka tidak patah semangat dan terus berdoa hingga akhirnya sang istri melahirkan seorang bayi perempuan berparas cantik yang mereka beri nama Shimchong.
Sayangnya kebahagiaan itu hanya berlangsung sekejab karena usai melahirkan, Kwakssi meninggal dunia. Sejak saat itu, Shim harus berjuang sendiri untuk membesarkan putrinya. Penderitaan hidup mereka jalani dengan penuh ketabahan.Untuk bertahan hidup, Shim mengandalkan sedekah dari orang-orang dengan ditemani Shimchong. Gadis yang penurut itupun tumbuh menjadi sosok menawan yang cantik rupawan.
Pada suatu hari, Shim keluar untuk mengemis seorang diri. Karena tidak ada yang membantunya, ia tersandung lalu masuk ke dalam saluran irigasi yang dalam. Ia terjerembab ke dalam air dan mencoba naik ke atas sambil berkeluh kesah tiada henti. Tak lama kemudian ia mendengar suara seseorang bicara kepadanya dari atas.
“Hai Pak Tua. Aku telah mendengar semua keluhan tentang kebutaanmu. Untuk itu aku bersedia membantumu jika kau memberiku 300 gantang  beras ke kuil milikku sebagai persembahan untuk sang Budha. Aku akan berdoa agar kau bisa melihat,”ucap suara itu dengan jelas. Shim mengangguki tawaran itu.
Setelahnya, sebuah tangan yang halus namun kuat menariknya keluar dari saluran irigasi. Shim sangat berterimakasih pada orang yang menolongnya itu. Untuk sejenak ia dapat melupakan kejadian mengerikan yang baru saja terjadi.
“Terima kasih atas pertolongan Anda, Biksu. Sebagai bukti rasa terimakasih saya, saya akan memberimu 300 gantang beras seperti yang Anda minta!”
Shim lalu pulang ke rumah. Setelah lelahnya berkurang dan ia dapat berpikir secara jernih, ia baru menyadari betapa berat permintaan biksu yang menolongnya tadi. Jangankan 300 gantang, 3 mangkuk beraspun ia tidak punya. Ia lalu menceritakan hal tersebut kepada putrinya, Shimchong.
“Apa yang harus kulakukan, Nak? Bagaimanapun aku harus membalas kebaikan biksu yang menolongku tadi, bukan? Budha tentu akan marah jika aku ingkar janji,”ucap Shim sedih. Shimchong bukannya tidak peduli dengan nasib ayahnya, namun ia juga kebingungan untuk memecahkan masalah tersebut.
Malam harinya iapun terbaring lunglai di atas kasur tipisnya dan tak bisa tidur karena memikirkan hal itu. Ia terus merenung hingga akhirnya tertidur. Dalam mimpinya, sang ibu muncul dan memberitahu cara untuk mendapatkan beras bagi ayahnya.
“Pergilah ke pelabuhan. Di sana ada seorang saudagar yang tengah mencari seorang gadis muda. Temuilah saudagar itu maka ia akan menyediakanmu 300 gantang beras untuk ayahmu,“jelas ibunya.
Demi ayahnya, Shimchong menuruti saja saran dari ibunya tersebut. Ia tidak menanyakan mengapa saudagar itu mencari seorang gadis muda. Ia tidak tahu  jika gadis muda itu akan dipersembahkan kepada Raja Naga dari Laut Timur  yang sering mengirimkan cuaca buruk serta badai untuk menenggelamkan kapal dagang yang menuju China.
Untuk menenangkan Raja Naga tersebut, saudagar perlu mengorbankan seorang gadis cantik. Sayangnya sangat sulit mencari gadis yang dimaksud hingga akhirnya Shimchong muncul dan menawarkan dirinya dengan imbalan 300 gantang beras. Saudagar pun sangat senang melihatnya.  Apalagi 300 gantang beras yang diminta bukanlah masalah besar baginya.
 Ia lalu mengirimkan beras itu  ke kuil dan doa permohonan kepada Budhapun dipanjatkan oleh sang biksu. Namun sang pria tua tidak juga mendapatkan penglihatannya. Biksu mencoba menenangkan Shim agar bersabar. Shim yang merana, kini tidak hanya tua dan buta, tetapi ia juga telah kehilangan putri satu-satunya yang sangat ia cintai.
Sementara itu, Shimchong yang malang, tangan dan kakinya diikat oleh saudagar untuk dibuang ke tengah laut  agar cuaca buruk berhenti. Awalnya perjalanan berjalan tenang dan lancar namun lama kelamaan langit berubah gelap dan angin bertiup sangat kencang. Ombak besar datang menghantam kapal dengan kerasnya.
Rupanya Raja Naga mulai mengamuk hendak menenggelamkan kapal itu. Segera setelahnya, Shimchong yang sudah berada ditepi geladak dengan suka rela menerjunkan dirinya ke laut dalam. Awak kapal yang baru mengenalnya ikut merasa kehilangan gadis cantik tersebut dan berdoa untuk kebaikan dirinya.
Shimchong yang jatuh ke laut diselamatkan oleh prajurit Raja Naga yang segera melepas ikatannya dan membawanya ke istana. Shimchong heran sekali karena ia bisa bernapas seperti biasa dan berjalan seperti berada di daratan. Ia semakin bahagia ketika diberitahu bahwa roh dari ibunya juga tinggal di sana. Untuk beberapa waktu lamanya ia tinggal di istana tersebut dan mendapat perlakuan yang baik dari semua orang.
Akan tetapi setelah beberapa waktu ia sangat merindukan rumahnya di daratan. Ia rindu pada ayahnya. Apakah ayah baik-baik saja atau bagaimana? Hal itu membuatnya cemas. Sikap sedihnya menimbulkan keibaan Raja Naga yang kemudian memanggilnya.
“Aku tidak tega melihatmu sering menangis, Shimchong. Ketaatan dan pengabdianmu pada orang tua sangatlah besar. Cintamu kepada ayahmu yang miskin begitu menyentuh hatiku. Oleh karenanya aku akan mengirimmu kembali ke dunia daratan sebagai hadiah atas semua pengorbananmu tersebut,”ucap Raja Naga.
Raja Naga lalu mengubah Shimchong menjadi  bunga lotus atau disebut juga bunga seroja. Bunga lotus itupun tumbuh besar lalu mekar dengan indahnya sehingga menjadi perbincangan warga sepanjang pesisir pantai. Nelayan setempat yang terpesona akan keindahannya memutuskan untuk menghadiahkan bunga itu kepada raja mereka. Apalagi Raja belum lama menduda setelah ditinggal sang permaisuri untuk selama-lamanya. Ia berharap bunga yang indah itu akan mampu menghibur hati sang raja.
Saat raja melihat bunga tersebut, matanya memancarkan rasa ingin tahu. Ia lalu menempatkannya  di ruangan khusus agar ia bisa berdiam diri berjam-jam lamanya  sambil mengagumi keindahan bunga itu. Setiap malam Shimchong akan muncul dari bunga itu lalu pada pagi harinya ia akan masuk lagi ke dalam. Waktu dan musim berlalu, ternyata kecintaan raja terhadap bunga itu tidak berkurang.
Hingga pada suatu malam, saat bulan bersinar dengan terang, ia menyempatkan diri  berkeliling istana untuk menghilangkan perasaannya yang tengah gelisah. Hingga sampailah ia pada kamar dimana bunga lotus berada. Raja masuk ke dalam untuk melihat bunga kesayangannya itu. Namun sungguh diluar dugaan ternyata yang ia lihat adalah seorang wanita cantik yang sangat mempesona.
“Siapakah kamu?” tanyanya penasaran.
“Nama saya Shimchong. Selama ini saya  hidup di dalam bunga lotus ini,”jawab Shimchong sedikit takut karena rahasianya telah terbongkar. Ia lalu menceritakan semua kejadian yang menimpa dirinya hingga berubah menjadi bunga lotus. Raja yang iba lalu menikahi Shimchong dan melakukan segala cara agar permaisuri barunya itu bahagia.
Namun ketika mereka akan mengadakan pesta pernikahan besar-besaran, ia meminta raja untuk mengundang secara khusus seluruh pengemis yang ada di kerajaan untuk datang ke istana. Shimchong berharap dengan cara itu ia bisa bertemu kembali dengan ayahnya. Namun hingga  pesta akan berakhir dan pintu gerbang akan segera ditutup, orang yang ditunggu tidak juga muncul. Shimchong tidak mampu menahan kesedihan hatinya. Iapun mulai menangis dan membuat raja kebingungan untuk menghiburnya.
Di tengah suasana menyedihkan tersebut, sebuah keributan terjadi di luar istana. Para pengawal meminta seorang pengemis buta  yang baru saja datang untuk pulang karena acara sudah selesai. Shimchong lalu keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi. Disana ia bertemu dengan seorang pengemis kotor dengan baju compang camping yang lusuh.
“Ayah!” teriak Shimchong setelah tahu itu adalah ayahnya. Mereka lalu saling berpelukan haru karena sekian lama tidak bertemu. Shim si pria tua yang sangat ia rindukan itu mencoba membuka matanya lebar-lebar, seakan lupa dengan kebutaannya. Sebuah keajaiban terjadi ketika penglihatannya tiba-tiba berubah menjadi terang dan jelas. Kini ia bisa menyaksikan putrinya yang  cantik jelita berdiri dihadapannya.
 Ia mencucurkan air mata bahagia dan memeluk Shimchong dengan penuh kehangatan.


Posting Komentar untuk "Shimchong, Gadis Yang Sangat Berbakti Pada Orang Tua (Cerita Dari Korea) #shimchong #berbakti"