Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang budak bernama
Andres. Pada suatu hari, Andres yang sudah bosan menjadi seorang budak,
melarikan diri dari majikannya menuju ke hutan lebat.
Ia terus
berlari dan berlari sekuat tenaga karena takut akan ditangkap kembali oleh majikannya.
Andres tidak pernah menoleh lagi ke belakang. Pandangannya lurus ke depan.
Hingga ia tidak menyadari telah melompati seekor singa besar. Sang singa sedang
berbaring di tanah. Ia terus meraung dan merintih dengan suara yang menyayat.
Andres pun mendengar suara itu sehingga berhenti. Namun setelah tahu darimana
suara itu berasal ia langsung menjauh.
Namun
langkahnya terhenti setelah tahu, singa itu tidak mengejarnya. Ia menjadi
curiga dan memutuskan untuk kembali ke tempat ia melihat hewan buas itu berada.
Ia terus mendekat. Dan semakin waspada. Namun matanya lalu tertuju pada kaki
singa yang memerah karena luka akibat duri besar yang menancap kuat.
Karena
itulah singa itu terus meraung kesakitan. Andres lalu mencabut duri itu karena
kasihan pada singa. Ia lalu mengikat lukanya dengan perban agar tidak kena
infeksi.
Singa
sangat senang dan berterimakasih dengan pertolongan Andres. Ia lalu membawa
Andres ke gua tempatnya tinggal. Ia membawakan makanan pada Andres setiap hari.
Namun
tidak lama setelah itu, tentara kerajaan menangkap Andres dan singa itu. Mereka
memasukan Andres ke dalam penjara. Sedangkan singa di kurung di dalam sangkar
besi yang kokoh. Ia tidak diberi makan selama beberapa hari.
Tujuannya
adalah agar ketika singa itu di adu dengan para tahanan, ia yang dalam kondisi
lapar akan semakin beringas dan buas sehingga pertunjukkan menjadi semakin
menarik. Pertunjukkan ini merupakan salah satu hiburan sang raja dan rakyatnya
yang cukup disenangi banyak orang.
Maka pada
hari ketujuh, orang-orang berkumpul di arena pertandingan termasuk sang raja. Mereka datang untuk
melihat bagaimana singa yang garang menerkam dan memangsa buruannya. Dan
tahanan yang bernasib malang itu adalah Andres.
Segera
setelahnya, singa pun dilepaskan dari sangkarnya. Ia langsung berlari ke arah
tahanan yang akan jadi santapan lezatnya. Singa sangat sangat bersemangat. Ia
memang sangat lapar karena beberapa hari tidak makan.
Namun
tiba-tiba saja ia menghentikan larinya setelah tahu siapa lawannya. Ia
melangkah pelan dan menatap Andres dengan air mata berlinang. Selapar-laparnya
ia, singa tidak akan sanggup memangsa orang yang telah berjasa menyelamatkan
hidupnya.
“Aku lebih
baik mati daripada harus memangsamu, teman!”ucap singa lirih sambil menjulurkan
tangannya seperti seekor anjing yang patuh pada majikan.
Orang-orang
yang menyaksikan kejadian itu termasuk raja menjadi kagum dengan kehebatan
Andres yang berhasil menjinakkan singa yang garang. Raja lalu memerintahkan
prajuritnya untuk membawa Andres ke
istana. Di sana Andres dengan panjang lebar menerangkan semua kejadian yang ia
alami kepada Raja.
Raja pun
merasa iba. Ia lalu membebaskan Andres dan singa dikembalikan ke tengah hutan. Andres mendapat sejumlah hadiah sehingga bisa
memperbaiki kehidupannya di masa depan.
Posting Komentar untuk "ANDRES, PELAYAN PENAKLUK SINGA PERKASA #andres #penakluksinga"