Pada jaman dulu, hiduplah seorang anak muda pemberani dengan
neneknya. Suatu hari, dia memberi tahu neneknya bahwa dia ingin bekerja di
kapal karena dia ingin berkeliling dunia.
Sebelum dia pergi,
neneknya memberinya sebuah penggiling ajaib. Seraya berkata, "Jika kamu
membutuhkan sesuatu, katakan saja pada gilingan ini, 'gilingan, gilingan
menggilinglah untukku, buatlah ini atau itu untukku sekaligus!' maka benda ini
akan segera memenuhi apapun permintaan yang kamu mau. Dan ketika kamu berkata,
'Gilingan, gilingan, diamlah, karena aku tidak menginginkan apa-apa lagi!
'maka alat ini akan berhenti bekerja. Namun tolong jaga
rahasia ini, atau itu akan membuatmu menderita!' "
Sang pemuda bekerja
keras di kapal. Teman-temannya menyukainya. Namun kapten kapal sangat pelit. Dia
hanya memberi sedikit makanan untuk anak buahnya. Maka setiap kali makanannya
tidak cukup, pemuda itu meminta gilingan ajaib untuk membawakannya makanan.
Mula-mula, ia hanya mengkonsumsinya untuk dirinya sendiri, tetapi kemudian ia
juga membaginya dengan teman-temannya yang lain. Ia tidak tega melihat mereka
kelaparan.
Sayangnya, kapten
kapal yang kejam mendengarnya. Dia menuduh pemuda itu mencuri makanan dari
gudang. Pemuda itu menolak tuduhan sang kapten dan memberitahu tentang
penggilingan ajaib itu. Kapten jahat lalu merebut penggilingan ajaib dan
memaksa anak itu untuk memberitahunya bagaimana cara menggunakannya. Lalu, dia
mengunci pemuda malang itu di kamarnya.
Dan karena garam
sangat langka dan berharga pada saat itu, dia meminta gilingan ajaib untuk
membuatkan garam sebanyak-banyaknya. Setelah
dia mengucapkan mantra ajaib, gilingan ajaib itupun mulai menghasilkan garam.
Kapten sangat gembira melihatnya. Namun, gilingan itu terus memproduksi garam dan
tidak bisa berhenti karena kapten lupa mantra ajaib untuk menghentikannya. Akibatnya
seluruh kapal penuh dengan garam dan mulai tenggelam karena kelebihan muatan.
Untungnya semua kru
termasuk anak laki-laki pemilik gilingan ajaib berhasil meninggalkan kapal menggunakan sekoci.
Sementara sang kapten kapal masih sibuk
dengan gilingan ajaibnya. Karena dia tidak tahu harus berbuat apa, kapten kapal
lalu mengambil pedangnya dan memotong gilingan menjadi potongan-potongan kecil.
Yang mengejutkan, setiap potongan kecil menjadi gilingan kecil dan semua
gilingan itu mengeluarkan butiran garam
putih murni.
Mereka lalu ikut
tenggelam dan masih terus menggiling butiran garam putih murni meski sudah
terpendam di dasar laut. bahkan jika kita meneriakkan mantra yang benar, mereka
tidak akan mendengarnya karena sudah tertutup di dasar laut. Itulah mengapa air
laut sangat asin hingga sekarang
Posting Komentar untuk "ASAL MULA KENAPA AIR LAUT MENJADI ASIN (Cerita Dari Jerman) #airlaut #asin"