Suatu
hari, di Baghdad, ada seorang saudagar
kaya kehilangan 200 keping uang emas yang ia simpan di bawah tempat tidurnya.
Pencuri masuk ke rumah ketika ia dan keluarganya sedang pergi ke rumah
saudaranya.
Saudagar
itu lalu mengadakan sayembara untuk menangkap si pencuri dengan imbalan 75 keping
uang emas.
Dengan
licik, si pencuri malah pura-pura ikut sayembara itu. Namun meskipun hadiahnya
sudah cukup besar tidak ada satupun yang berhasil meringkus pencuri. Si pencuri
sendiri tidak mau mengembalikan karena uang emas yang ia peroleh itu bisa untuk
biaya seumur hidupnya.
“Kenapa
kamu tidak meminta bantuan ke Abu Nawas saja? Dia pasti punya banyak akal untuk
menangkap si pencuri,”saran kakak saudagar.
Saudagar
lalu pergi ke rumah Abu Nawas untuk meminta bantuan. Sayangnya ia tidak bisa
bertemu dengannya.
“Suamiku
sedang pergi. Tapi sepertinya besok sudah pulang,”jawab istri Abu Nawas.
Keesokan
harinya Abu Nawas sudah pulang dan ternyata ia bersedia membantu sang saudagar.
Dengan bantuan
petugas keamanan, Abu Nawas lalu mengumpulkan
semua penduduk di depan gedung pengadilan.
Ia
membawa tongkat banyak sekali.Ukurannya sama panjang semua. Ia lalu membagikan
tongkat- tongkat itu kepada semua penduduk.
"Tongkat-
tongkat itu harus dibawa kembali kesini besok pagi. Karena tongkat ini telah
diberi mantera, maka jika dipegang si pencuri, tongkat ini akan memanjang hingga 30 cm. Ingat tentara kerajaan akan mendata dan memberi hukuman bagi
yang tidak mengembalikan! " jelas Abu Nawas kepada penduduk.
Mendengar
keterangan Abu Nawas, si pencuri jadi tidak bisa memejamkan mata hingga larut
malam. Ia terus berpikir bagaimana caranya agar tidak ketahuan. Ia lalu
memotong tongkatnya sepanjang 30 cm dengan harapan jika tongkat itu memanjang
maka panjangnya akan kembali sama dengan ketika ia mendapatkan tongkat itu dari
Abu Nawas.
Esok
harinya, penduduk berkumpul di depan gedung pengadilan untuk mengembalikan
tongkat itu pada Abu Nawas. Demikian juga dengan si pencuri. Ia begitu tenang
tidak akan ketahuan.
"Bukankah
tongkat ini akan bertambah panjang 30 cm?" gumam si pencuri memuji
kecerdikan dirinya sendiri.
Abu Nawas lalu mulai memeriksa
tongkat-tongkat yang telah dibawa penduduk termasuk milik si pencuri. Tentu saja
tongkat milik penduduk tetaplah sama karena sebenarnya Abu Nawas tidak
memantrai tongkat-tongkat tersebut. Begitu juga milik si pencuri seandainya
tidak di potong.
Abu
Nawas dibantu oleh prajurit kerajaan lalu berhasil menangkap si pencuri. Ia
dengan cerdik mampu memperdaya si pencuri dan berhak atas hadiah dari juragan.
Abu Nawas menggunakan uang hadiah itu untuk membantu masyarakat miskin selain
digunakan untuk dirinya sendiri.
Posting Komentar untuk "ABU NAWAS DAN SI PENCURI YANG BODOH #abunawas #ceritalucu"