Pada
masa kerajaan
Demak, di Jawa Tengah, hiduplah seorang pangeran bernama Raden Made Pandan. Selain sebagai
bangsawan beliau juga dikenal sebagai seorang ulama yang cukup disegani. Raden
Made Pandan mempunyai seorang putra yang bernama Raden Pandanarang. Ia adalah
anak yang baik dan penurut.
Pada
suatu hari, Raden Made Pandan mengajak anaknya
dan beberapa pengiringnya untuk meninggalkan kesultanan Demak menuju kearah
barat untuk mencari tempat tinggal baru.
Mereka
lalu menemukan sebuah daerah yang masih berhutan lebat. Namun mereka merasa
cocok dengan tempat itu sehingga hutanpun dibuka lalu didirikan pondok
pesantren dan lahan pertanian untuk bertahan hidup.
Daerah
itupun berkembang pesat semakin ramai terutama oleh orang-orang yang ingin
menimba ilmu di pondok pesantren.
Sementara
itu Raden Made Pandan yang sudah semakin tua lalu berpesan pada putranya agar
meneruskan perjuangannya memajukan daerah itu serta mengembangkan agama Islam
kepada banyak orang.
Selain
sebagai ulama, Raden Pandanarang sangat peduli dengan dunia pertanian. Ia
berhasil mengembangkan tempat itu menjadi daerah pertanian yang maju dan besar
hasilnya.
Ia
sering bekerja sama menggarap lahan pertanian dengan para pengikutnya. Namun meskipun
hasil pertaniannya cukup baik, ternyata ada beberapa pohon asam yang tumbuh
saling berjauhan (arang). Semua orang tidak bisa memahami keanehan tersebut
begitu juga dengan Raden Pandanarang.
Dan
untuk mengenang peristiwa tersebut maka beliau memberi nama daerah itu Semarang
yang asalnya dari kata Asem yang jarang-jarang atau bahasa Jawanya arang.
Hingga
kini Semarang telah tumbuh menjadi ibukota Propinsi Jawa Tengah yang maju dan
modern.
1 komentar untuk "Asal Usul Kota Semarang #semarang"
hehehehehe