KANCIL DAN SABUK NABI SULAIMAN #kancil #nabisulaiman


Pagi yang cerah, Kancil berjalan-jalan di tepi sungai untuk mencari makanan setelah sebelumnya bertemu dengan para buaya ganas. Beruntung Kancil dengan kecerdikannya mampu mengatasi hal itu dengan baik.
            Namun kali ini, Kancil merasa perutnya sudah keroncongan. Ia berharap bisa menemukan makanan. Matanya tajam mengawasi sekeliling. Di tempat ini jelas tidak ada mentimun kesukaannya. Sebab ladang para petani ada di tepi sungai dekat dengan persawahan sana.
            “Akhirnya aku bisa makan kali ini. Jangan lari kau, Cil!,”tiba-tiba sebuah suara diikuti erangan mengerikan muncul di belakang Kancil. Seekor harimau besar yang sangat buas telah berdiri dibelakang Kancil siap untuk memangsanya.
            “Sebentar…sebentar…sabar dulu, teman. Kamu lihat aku yang kecil dan kurus kering begini pastilah tidak enak untuk dimakan,”dengan sabar Kancil menenangkan harimau kelaparan itu.
            “Terus apa maksudmu? Kamu mau menipuku?”tanya Harimau curiga.
            “Oh…tidak. Bukan begitu maksudku. Tapi boleh aku minta satu permintaan sebelum kamu memakanku. Aku ingin makan dulu sebentar. Kalau aku kenyang dagingku pasti lebih enak,”bujuk Kancil terus mengulur waktu sambil berpikir bagaimana caranya bisa meloloskan diri dari ancaman harimau berbahaya ini.
            “Baiklah. Aku beri kamu kesempatan. Silahkan kamu cari makanan di sekitar sini saja. Aku mengawasi agar kamu tidak lari,”ucap Harimau akhirnya mengalah meski sebenarnya ia sudah sangat lapar juga. Sejak kemarin belum ada satupun makanan yang masuk ke perutnya.
            Kancil lalu mencoba mencari umbi-umbian disekitar tempat itu. Namun langkahnya terhenti ketika melihat seekor ular besar tengah tidur melingkar di bawah semak-semak belukar. Ular itu sepertinya tidak tahu dengan keributan yang baru saja terjadi.
            Kancil lalu duduk dengan tenang di dekat ular itu. Harimau jadi marah melihatnya. Bukannya mencari makanan seperti permintaannya tadi, Kancil malah duduk-duduk santai dengan malasnya. Dengan marah Harimau mendekati Kancil.
            “Hai, Cil! Bagaimana sih, kamu? Bukannya tadi minta makan? Sudah kuijinkan malah duduk-duduk di sini,”bentak Harimau jengkel bukan main.
            “Ssst…sabar sahabatku. Dan tolong jangan berisik karena aku baru saja menemukan sabuk Nabi Sulaiman yang maha sakti itu,”timpal Kancil cerdik. Ia sepertinya sedang merancang tipuan baru. Ia menunjuk kearah ular besar yang tengah melingkar tidak jauh dari tempatnya duduk.
            “Hei! Aku itu tidak bodoh, Cil! Inikan ular bukan sabuk,”seru Harimau semakin emosi.
            “Itu sabuk tapi yang terbuat dari kulit ular. Konon siapa saja yang bisa memakainya, ia akan menjadi penguasa binatang di muka bumi ini. Kamu tidak tertarik menjadi rajanya hewan?”jelas Kancil meyakinkan.
            “Benarkah yang kau ucapkan itu, Cil? Terus bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan sabuk ini?”tanya Harimau mulai tertarik dengan penjelasan Kancil.
            “Tadi sebuah suara dari langit bilang sabuk ini sebenarnya untukku karena memang aku yang menemukan. Tapi aku bersedia memberikannya untukmu asal kamu mau membebaskan aku. Bagaimana? Soalnya kalo kamu sudah memakai sabuk ini kamu bisa menaklukan hewan apapun dan memangsanya sepuasmu,”imbuh Kancil lagi. Harimau makin tertarik untuk bisa memperoleh sabuk itu. Iapun mengangguk setuju untuk membebaskan Kancil.
            “Terus bagaimana cara memakainya?”tanya Harimau tidak sabar.
            “Oh, gampang itu. Kamu tinggal pakai saja dengan melingkarkan sabuk itu diperutmu. Sudah ya, aku pergi dulu. Mau cari makanan,”jawab Kancil sambil berjingkat cepat pergi dari tempat itu.
            Harimau lalu meraih ular besar yang sedang tidur itu untuk dijadikan sabuk di perutnya. Karuan saja ular besar itu menjadi marah karena tidurnya terganggu. Tubuhnya langsung melilit Harimau. Ular dan Harimau bertarung seru.
            Harimau akhirnya sadar kalau dia baru saja ditipu Kancil. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Ia berusaha sekuat tenaga melawan ular. Dengan susah payah, Harimau akhirnya bisa meloloskan diri dari lilitan ular. Meski ia juga menderita luka akibat gigitan ular di sekujur tubuhnya.
            Di tempat lain, Kancil kembali melanjutkan perjalanannya menyusuri hutan untuk mencari makanan. Kecerdikan dan kesabarannya kembali menyelamatkan dirinya.
           

Posting Komentar untuk "KANCIL DAN SABUK NABI SULAIMAN #kancil #nabisulaiman"