Pada suatu sore yang temaram, seekor rubah yang
kelaparan tengah berkeliaran mencari mangsa. Ia lalu melihat seekor ayam jantan
yang sedang terbang untuk bertengger di sebuah dahan pohon.
Ayam jantan itu lalu mengepakkan sayapnya empat
kali dan berkokok dengan keras dan lantang. Ia lalu beristirahat dengan
meletakkan kepalanya di bawah sayapnya. Namun sekelebat mata nya menangkap kehadiran
seekor rubah dengan hidung panjangnya. Nafsu tidurnya berkurang seketika.
"Wahai Ayam jantan saudaraku, sudahkah kamu
mendengar berita yang menggembirakan hari ini?" ucap sang Rubah hangat dan
bersahabat.
"Kabar tentang apa?" tanya sang Ayam
Jantan dengan tenang tanpa mengurangi kewaspadaan. Ia merasa sedikit gugup,
karena sebenarnya Rubah adalah musuh besarnya. Pasti ada udang di balik batu
dengan semua keramahan Rubah.
"Ketahuilah sebenarnya keluargamu dan
keluargaku serta semua hewan lainnya di dunia ini telah sepakat untuk melupakan semua perbedaan.
Mereka berharap dapat hidup dalam perdamaian dan persahabatan mulai dari
sekarang dan selamanya,”indah sekali kedengarannya berita yang dibawa Si Rubah.
“Setelah mendengar berita bahagia ini aku menjadi
tidak sabar untuk memelukmu! Turunlah kawan! Mari kita rayakan bersama,"pinta
Rubah sambil merentangkan kedua tangannya siap memberi pelukan hangat untuk
Ayam jantan.
"Wow keren sekali! Senang juga aku
mendengarnya," sambar sang Ayam Jantan sambil menjinjitkan kedua kakinya.
Ia terlihat memperhatikan sesuatu yang ada di kejauhan.
"Ada apa, teman? Apa yang kau lihat disana?"tanya
sang Rubah penasaran.
"Oh, itu hanya sepasang anjing yang sedang
menuju kemari. Mereka pasti senang dengan kabar ini sehingga kita bisa
merayakan bersama. Berpelukan dalam damai penuh persaudaraan," jawab Ayam jantan
tersenyum cerah.
Namun tidak demikian dengan sang Rubah. Entah
kenapa Kaki dan bibirnya langsung gemetaran. Iapun tidak perlu menunggu lebih lama lagi
sampai kedua anjing itu tiba. Rubah langsung meluncur pergi secepat kilat. Ayam
jantan tersenyum puas melihatnya.
"Tunggu," teriak sang Ayam Jantan.
"Kenapa harus lari? Bukankah sekarang anjing itu teman-teman kita juga!"imbuhnya
keheranan.
"Ya. Bisa jadi,"jawab Rubah. "Tapi mungkin mereka belum mendengar berita tersebut…."
Ayam jantan tersenyum mendengarkan jawaban itu. Ia
kembali melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu sebentar. Apalagi menghadapi Rubah bukanlah perkara
yang mudah.
Posting Komentar untuk "Kecerdikan Ayam Jantan Menghadapi Rubah yang Licik #ayamjantan #rubah"