Pak Belalang dan istrinya
yang mempunyai tiga orang anak selalu hidup dalam kemiskinan. Tiap hari mereka
harus menahan lapar karena ketiadaan makanan untuk penyambung hidup.
Suatu hari ketika di rumah sudah tidak ada makanan sama
sekali, pergilah Pak Belalang dan anak tertuanya untuk mencari pekerjaan. Namun
usaha mereka gagal. Padahal istri dan kedua anaknya di rumah pasti sudah
menunggu dengan perut melilit menahan lapar.
Pak Belalang yang kebingungan lalu beristirahat di sebuah
pohon rindang di tepi lapangan berumput tempat beberapa peternak menggembalakan
kambing dan kerbaunya.
Tiba-tiba saja terbersit di kepalanya sebuah cara untuk
mendapatkan makanan ketika melihat si penggembala sedang pergi ke sungai untuk
mencari air minum untuk hewan-hewan peliharaannya itu.
“Ambilah kerbau yang besar itu lalu sembunyikanlah di tempat
yang aman. Nah, setelah itu kau bilang pada penggembalanya jika ingin tahu
dimana kerbaunya yang hilang maka ia bisa menanyakan hal tersebut padaku,”jelas
Pak Belalang sambil tersenyum penuh kemenangan. Anaknya dengan patuh menuruti
perintah sang ayah.
Maka ketika ia melihat si penggembala tengah kebingungan
mencari seekor kerbaunya, anak tertua Pak Belalang langsung datang mendekat.
“Sebaiknya kau tanyakan masalah kerbau yang hilang pada orang
tua yang sedang bersandar di bawah pohon besar itu. Dia orang sakti pasti tahu
dimana kerbaumu berada sekarang,”saran anak Pak Belalang.
Penggembala itu lalu menanyakan kerbaunya yang hilang pada
Pak Belalang. Tentu saja Pak Belalang bisa menjawab dengan tepat di mana
kerbaunya itu sekarang.
Atas jasanya, si pemilik kerbau lalu menghadiahi Pak Belalang
dengan beras, minyak goreng, lauk pauk dan sejumlah buah-buahan. Sejak saat
itu, Pak Belalang di kenal di seantero negeri sebagai dukun yang pandai
meramal.
Nah, pada suatu hari, Raja kehilangan tujuh peti perhiasan
miliknya. Ada pencuri yang nekad masuk ke istana dan mencuri barang-barang
berharga tersebut.
Raja ingin menemukan kembali kekayaannya tersebut. Maka iapun
memanggil Pak Belalang yang pintar meramal untuk memberitahu dimana para
pencuri itu kini berada.
“Jika berhasil kamu akan mendapat banyak hadiah dariku. Tapi jika
gagal aku akan membunuhmu!”ancam Raja dengan nada geram.
“Baiklah Baginda, saya akan cari siapa para pencuri perhiasan
paduka. Namun karena betapa berat pekerjaan ini, saya minta diberi waktu hingga
beberapa hari ke depan untuk memecahkan masalah ini,”jawab Pak Belalang dengan
suara parau karena ketakutan. Ia tidak ingin mati dengan cara seperti itu.
Pak Belalang lalu pulang ke rumah dan berbaring di ranjang
sambil memikirkan caranya menemukan para pencuri perhiasan milik raja. Disaat
yang bersamaan ia menyaksikan ada banyak cicak di dinding kamarnya. Iapun mulai
menghitung jumlah cicak-cicak itu untuk menghilangkan kejenuhan.
“Satu!”teriaknya lantang hingga terdengar keluar rumah.
Ajaib sekali karena pada saat mulai menghitung, ketua pencuri perhiasan milik
raja tiba di halaman rumah Pak Belalang. Ia lalu diikuti oleh anak buahnya yang
berjumlah enam orang.
Pak Belalang terus menghitung hingga hitungan ke tujuh yang
membuat para pencuri diluar ketakutan karena si pemilik rumah yang kali ini
akan jadi korban pencurian berikutnya mampu menghitung jumlah mereka. Mereka
mengira Pak Belalang orang sakti yang bisa menebak jumlah para pencuri yang
datang hendak merampok rumahnya.
Mereka lalu masuk ke dalam rumah untuk meminta maaf pada Pak
Belalang karena hendak berbuat jahat. Mereka juga bercerita bahwa merekalah
yang telah mencuri perhiasan milik raja.
Maka tanpa pikir panjang lagi, Pak Belalang pergi ke istana
untuk melaporkan hal itu. Tentu saja raja sangat senang mendengar hal itu. Ia tidak
jadi membunuh Pak Belalang tapi justru akan memberikan hadiah sesuai janjinya
dulu.
Posting Komentar untuk "Pak Belalang dan Tujuh Pencuri #pakbelalang #ceritalucu"