Dahulu kala ada sebuah
kerajaan yang diperintah oleh seorang raja
yang bijaksana dan baik hati sehingga rakyat tampak bahagia. Namun Raja justru sedih dan khawatir. Hal itu karena ada seekor ular siluman jahat
yang telah memasuki tubuh putranya. Segala
cara telah ditempuh untuk mengusir ular itu dari tubuhnya. Namun gagal.
Ular itu terus bersemayam
di tubuh Pangeran hingga ia tumbuh dewasa. Raja semakin khawatir dengan keselamatannya. Membuat
ia tidak bisa tidur nyenyak.
Hal itu ternyata
diketahui oleh Pangeran yang membuat ia berpikir, "Karena akulah ayahku terus
khawatir. Lebih baik aku pergi saja agar tidak terus membebani beliau."
Maka iapun nekad
meninggalkan istana. Berkeliaran tak tentu arah dan tujuan. Hampir semua negeri
pernah ia datangi. Hingga akhirnya Pangeran menemukan sebuah kuil terpencil dan
menetap di sana. Untuk bertahan hidup, ia menjadi pengemis.
Daerah tempat tinggal
barunya itu ternyata dipimpin oleh seorang raja yang kejam. Ia mempunyai
seorang putri yang baik dan cantik. Namun Raja tidak senang dengan putrinya
karena ia selalu menertawakan kerja keras ayahnya.
Hal itu membuat Sang Raja
berpikir, “Ia tidak pernah mau menghargai kerja kerasku. Aku akan menikahkannya
dengan seorang pengemis agar dia bisa merasakan apa itu arti kerja keras sehingga tidak menjadi
anak yang manja. "
Secara kebetulan setelah
janjinya itu, Pangeran pengemis datang meminta makanan di Istana. Raja lalu
menikahkan putrinya itu dengan Pangeran. Mereka lalu dipaksa tinggal di kuil
yang sunyi. Di tengah perjalanan, karena lelah mereka berhenti untuk
beristirahat. Sang Putri lalu berkeliling mencari makanan, sementara suaminya
tertidur.
Namun betapa terkejutnya
ia ketika kembali. Ternyata ada seekor ular duduk di mulut suaminya. Ia
berbincang dengan seekor ular lainnya tidak jauh dari tempat itu.
"Kenapa kamu tidak mau
meninggalkan tubuh Pangeran? Kasihan Pangeran. Ia orang yang baik dan lembut,
"kata ular yang duduk di tanah.
" Kau tidak perlu
menasehatiku. Karena kau juga ular
yang jahat! Kau sering menyerang orang
yang lewat. Jadi lebih baik perbaiki sikapmu sebelum menilai diriku!,
"jawab ular yang duduk di mulut Pangeran.
Setelah mendengarkan
percakapan itu, Sang Putri lalu membunuh kedua ular yang berbahaya itu. Ketika
suaminya bangun, ia ceritakan kejadian itu pada Pangeran.
Pangeran senang
mendengarnya karena kini ia telah bebas dari belenggu ular siluman di tubuhnya
selama bertahun-tahun. Pangeran lalu mengatakan pada istrinya siapa dia sebenarnya.
Mereka lalu berangkat ke
istana Pangeran. Rajapun senang melihat putranya telah kembali. Apalagi setelah
tahu jika ular siluman telah mati ditangan Sang Putri. Pangeran dan Putri hidup
bahagia selamanya dan mereka dikaruniai anak kembar satu laki-laki dan satu perempuan.
Posting Komentar untuk "PANGERAN DAN ULAR YANG JAHAT #pangeran #ular"