Putri Raja Menikah Dengan Pemuda Miskin (Cerita dari Maroko) #putriraja #pemudamiskin #maroko


Dahulu kala di sebuah kerajaan di Maroko hiduplah seorang putri yang cantik jelita. Suatu hari ketika ia sedang mengendarai kereta menuju ke kota, tiba-tiba langit terbuka lalu seekor naga turun dan menculiknya. Ternyata naga itu adalah suruhan penyihir jahat yang ingin menguasai kerajaan.
          Mengetahui putrinya diculik, maka raja membuat sayembara kepada siapapun yang bisa menemukan dan menyelamatkan sang putri maka ia akan dijadikan menantunya jika seorang laki-laki, sementara jika ia seorang perempuan akan dijadikan anak angkatnya.
Kabar mengenai penculikan sang putri dan sayembara yang diselenggarakan raja menyebar dengan cepat. Orang-orang terutama para pangeran sakti berdatangan untuk mengikuti sayembara. Namun mereka selalu kembali dengan tangan hampa. Hampir semuanya menyerah dan tidak sanggup meneruskan perjuangan dalam membebaskan sang putri.
“Tidak akan ada yang sanggup menghadapi semua rintangan dan cobaan dari si penyihir jahat!”keluh mereka.
Waktu berlalu dengan cepat. Hari berganti hari, bulan berganti tahun,  namun sayembara itu masih belum bisa dituntaskan oleh siapapun.  Hingga pada suatu hari seorang pemuda yatim piatu miskin bernama Abbas memutuskan untuk pergi ke kota  mencari pekerjaan. Perjalanan penuh melelahkan ia jalani dengan tekad dan ketegaran hati demi merubah nasib.
Setelah berjalan sepanjang hari, tibalah Abbas di sebuah reruntuhan bangunan tinggi menjulang yang kini mulai rapuh. Karena hujan mulai turun, Abbas memutuskan untuk berhenti dan beristirahat di tempat ini.
Abbas mengira bangunan rusak itu masih ada penghuninya. Maka dia mengetuk pintu yang belum rusak parah. Sayang tidak ada jawaban.  Abbas lalu dengan hati-hati berjalan masuk dan memanggil ke dalam kegelapan, "Apakah ada orang di rumah ini?"
Tiba-tiba saja, keluarlah dari kegelapan, sebuah tangan yang membawa lilin menyala melayang ke arah Abbas. Jari-jari tangan itu melambai meminta Abbas untuk mendekat. Abbas adalah pemuda yang pemberani. Ia tidak takut dengan penampakan tanpa tubuh dan kepala itu. Ia lalu berjalan mantap ke arah penampakan tangan itu. Abbas lalu berjalan mengikuti tangan itu menuruni sebuah tangga yang menurun.
          Betapa terkejutnya Abbas karena ia kini telah berada disebuah ruangan megah menyerupai istana yang berada di bawah tangga. Lantai ruangan tertutup oleh permadani mewah dan mahal. Sementara di tengah ruangan terdapat sebuah meja besar dan panjang yang sarat dengan beraneka makanan lezat dan buah-buahan segar menggiurkan.
Abbas yang kelaparan tanpa pikir panjang lagi ia mulai makan sampai kenyang. Selesai makan ia lalu memperhatikan tangan di sampingnya. Jari-jari tangan itu kembali memberikan isyarat agar Abbas mengikutinya lagi. Kali ini Abbas diajak menyusuri lorong yang menuju ke ruangan lainnya. Ia lalu sampailah di kamar tidur besar mewah. Diatas ranjang tersedia selimut dari sutera yang lembut dan wangi. Abbas lalu naik ke tempat tidur. Iapun tidur nyenyak sepanjang malam itu, hingga  tangan itu menepuk pundaknya saat fajar tiba keesokan harinya.
Abbas terbangun dengan perasaan segar dan kuat. Tiba-tiba ia mendengar sebuah suara. "Kau pria yang pemberani," kata suara itu. "Kau adalah orang pertama yang berani mengikutiku. Tidak lari ketika hanya melihat tanganku saja. Aku berjanji akan memberimu banyak hadiah jika kau mau menunggu dengan sabar selama tiga malam berikutnya tanpa melarikan diri atau meminta bantuan pada siapapun!."
Tak disangka ternyata Abbas setuju dengan perjanjian itu. "Aku berjanji akan bertahan disini hingga tiga malam berikutnya," katanya, meskipun dia tidak tahu apa maksud dari semua ini. Baginya tinggal di istana itu sudah sangat menyenangkan daripada ia tinggal diluar. Di pinggir jalan. Berselimutkan dinginnya malam yang menusuk tulang.
Malam itu iapun berpesta lagi. Makan dan minum sepuasnya seorang diri. Dan sekali lagi ia kembali tidur di ranjang besar yang hangat. Namun pada tengah malam dia mendengar suara berderit dan pintu  kamar terbuka dengan kasar. Lalu masuklah beberapa orang prajurit membawa pukulan dari kayu. Mereka lalu mulai memukuli Abbas dengan sangat kejam. Namun Abbas tidak lari atau berteriak. Ia menepati janji.  Saat fajar, para prajurit itupun pergi. Lalu tangan misterius itu muncul kembali.
Kali ini tangan itu membawa salep dan balsam serta obat-obatan cair untuk mengobati luka dan memar yang dialami Abbas. Hebatnya dalam beberapa menit luka-luka itu bisa sembuh.
Malam kedua hal yang sama terjadi lagi. Namun lagi-lagi Abbas tidak lari atau berteriak hingga fajar tiba tangan itu datang kembali dan menyembuhkan lukanya.

Pada malam ketiga, para prajurit yang  memukul Abbas bahkan bertindak lebih kejam, tetapi sekali lagi Abbas mematuhi janjinya untuk tidak kabur,  tidak mengeluh atau melarikan diri. Ia lalu diobati oleh tangan misterius itu. Ia juga diajari sejumlah mantera gaib yang ia sendiri tidak tahu apa fungsinya.
 Maka dihari keempat, Abbas menunggu dengan penuh ketegangan, tetapi para prajurit kejam itu tidak muncul. Begitu juga dengan tangan itu tidak muncul hingga fajar menyingsing. Dia menunggu satu jam, dua jam, tiga jam lamanya hingga  akhirnya seorang wanita cantik jelita muncul. Rupanya wanita itu adalah pemilik tangan yang mengobati luka-lukanya dengan balsem ajaib.
Abbas terpesona. Ia tidak bisa mengalihkan pandangan dari wajah wanita muda yang sangat cantik ini. "Kamu siapa?" tanya Abbas keheranan.
Wanita muda itu lalu memberi tahu Abbas tentang hari ketika ia diculik oleh naga-naga raksasa suruhan penyihir jahat. "Aku seorang putri," katanya dan saat dia menyelesaikan kisahnya, wanita itu menghilang.
Abbas yang mengenakan pakaian compang-camping kini hanya  berdiri termangu di atas reruntuhan istana. Tiba-tiba saja ia ingin menemukan sang putri. Namun ia bingung. Ia tidak punya uang, tidak punya kuda dan tidak punya teman untuk membantu. Meski demikian tekadnya sudah bulat. Maka pencarian sang putri itupun dimulai.
Sementara itu, berkat bacaan mantera Abbas, sang putri kini telah bebas dari belenggu penyihir jahat.  Naga yang menculiknyapun membawanya kembali ke istana. Di sana, sang putri menunggu dengan penuh kesabaran. Dia ingat pemuda miskin bernama  Abbas itu pasti akan bisa menemukannya. Karena ternyata ayahnya telah menjodohkan sang putri dengan salah satu pangeran yang hendak menolongnya dulu.
Pada hari pernikahan mereka, ketika sang putri sedang menunggang kuda ditemani pelatihnya, ia melihat seorang pemuda berdiri di gerbang istana. Seorang pemuda miskin dengan pakaian compang-camping.
Seketika dia mengenali wajah pemuda itu. Dia adalah Abbas, pemuda yang telah membebaskannya dari mantera penyihir jahat. Air mata bahagia sang putri menetes tak terbendung membasahi pipinya yang halus.
"Berhenti!" Putri lalu berbalik menuju ke pangeran calon suaminya. "Beberapa waktu lalu aku kehilangan kunci kotak perhiasan  sehingga harus membuat yang baru," katanya "Namun sekarang  aku telah menemukan kunci yang lama. Jadi sebaiknya kunci mana yang harus aku gunakan, pangeran?"

"Yang lama, tentu saja," kata sang pangeran. "Yang asli selalu yang terbaik."
"Aku setuju," kata sang putri. Ia lalu mengajak Abbas menemui sang pangeran.
"Ketika aku berbicara tentang kunci yang lama," ucapnya kepada sang pangeran, "Inilah yang aku maksud. Ketika tidak ada pangeran yang cukup berani untuk menyelamatkanku, pria miskin ini melakukannya, sehingga ia berhasil menyelamatkan dan memenangkan hatiku."
Maka sang putri lalu menikah dengan Abbas. Mereka hidup bahagia selamanya.

Posting Komentar untuk "Putri Raja Menikah Dengan Pemuda Miskin (Cerita dari Maroko) #putriraja #pemudamiskin #maroko"