Di sebuah hutan ada sebatang pohon besar yang memiliki
dedaunan rindang menyejukkan. Pohon itu telah berumur ratusan tahun. Sementara
batangnya semakin besar dan tinggi, daun-daunnya berulang berganti. Datang dan
pergi setiap waktu. Namun hari ini, ada selembar daun yang telah menguning
tampak tertunduk sedih. Saudaranya yang
menyaksikan hal itu coba bertanya dan menghibur.
“Hai, Kakakku kenapa kau tampak murung?” tanya saudaranya
yang duduk di sebelahnya.
“Aku sedih karena sebentar lagi aku akan berpisah dengan
kalian? Lihatlah tubuhku yang sudah mulai menguning ini. Sebentar lagi tubuhku
akan rontok ke tanah. Terbang tertiup angin dan hilang entah kemana. Aku akan
berpisah dengan kalian selamanya”jawab Daun Kuning tersebut. Saudaranya
mengangguk mengerti sekarang kenapa ia terus menunduk sedih seharian.
“Oh, jadi itu yang membuatmu terus bermuram durja saat ini.
Aku kira kamu tidak boleh terus-terusan pasang wajah cemberut seperti itu.
Karena kita semua akan mengalami hal itu. Dan jangan khawatir karena Tuhan
punya cara terbaik untuk mengembalikan kita seperti semula,”jelas saudaranya
coba menghibur hati Daun Kuning.
“Maksudmu apakah ada kesempatan bagiku untuk bisa seperti
semula?”tanya Daun Kuning penasaran mendengar keterangan saudaranya itu.
Namun belum sempat pertanyaan tersebut di jawab, tiba-tiba Daun
Kuning terhempas tubuhnya dengan keras oleh sebuah tiupan angin yang cukup
kencang. Daun malang itu terhempas semakin jauh dari batang pohon dan terjebur
ke dalam sungai yang cukup deras.
“Tolong…tolong….tolong aku. Kembalikan aku lagi ke batang
pohon tempatku berasal,”jeritnya dengan berlinang air mata. Namun tidak ada
satupun yang tahu dan peduli dengan hal itu.
Tubuhnya terus terombang-ambing di aliran sungai yang cukup
deras. Tiba-tiba ia tersangkut di jaring seorang lelaki yang tengah menjala
ikan. Daun Kering lalu terangkat ke tepi sungai dan ditinggalkan di sana selama
berhari-hari.
Panas matahari membakar tubuhnya. Sementara dingin dan
derasnya hujan membuat tubuhnya tercabik-cabik menjadi serpihan. Lama kelamaan
iapun membusuk dan menyatu dengan tanah menjadi pupuk yang bisa menyuburkan
tanah.
Pupuk itu lalu diserap oleh pohon-pohon dan tanaman disekitar
tempat itu. Daun Kering kembali tumbuh menjadi pohon baru yang segar dan kokoh
seperti apa yang pernah dijelaskan oleh saudaranya dulu. Ia tidak mati. Tapi justru
akan terus hidup untuk menjaga kehidupan di bumi ini.
Posting Komentar untuk "Daun Kering Yang Tetap Berguna #daunkering"