Dahulu kala ada dua orang
pemuda bersaudara yang tinggal di tepi hutan. Keduanya memiliki sifat yang
berbeda.
Sang adik rajin bekerja
dan penyabar. Sedangkan kakaknya memiliki sifat yang berkebalikan dengan adiknya itu. Dia sangat malas dan rakus. Ia selalu ingin menang sendiri. Jika
ada makanan ataupun pakaian pasti diambilnya. Sementara untuk adiknya hanya
diberikan sisanya saja. Itupun dengan kondisi yang sangat jelek.
Pada suatu hari, kakaknya
itu pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Ia bergerak ke sana kemari untuk
mencari pohon untuk diambil kayunya yang sudah kering.
Tak lama kemudian iapun
sampai disebuah pohon ajaib yang beberapa cabangnya sudah mengering. Namun ketika
akan dipotong, pohon ajaib itu secara luar biasa bisa berbicara dan mengucapkan
suatu permohonan.
“Wahai, anak muda yang
baik. Tolong jangan potong tubuhku meskipun sudah mengering. Aku akan memberimu
apel emas jika kamu mau mengabulkan permintaanku ini,”ucap Pohon Ajaib mengiba.
Sang Kakak setuju dan ia
tidak jadi memotong pohon ajaib. Tiba-tiba Pohon Ajaib menjatuhkan sebutir apel
emas tepat dihadapannya. Buah itu benar-benar indah. Terbuat dari emas murni.
“Aku ingin lebih. Berikan aku
lebih banyak lagi! Jika tidak, aku akan tetap memotongmu untuk dijadikan kayu
bakar,”ancam Sang Kakak yang kecewa karena hanya diberi sebutir apel emas.
Keserakahannya membuat ia
lupa daratan. Meskipun buah apel emasnya telah ditambah menjadi sepuluh butir
oleh Pohon Ajaib. Ia tetap tidak puas
dan terus mengancam.
Namun Pohon Ajaib tidak
tinggal diam. Kali ini ia jatuhkan ratusan jarum kecil yang tajam ke tubuh Sang
Kakak yang rakus. Jarum-jarum itu
menancap di sekujur tubuh pemuda tidak tahu diri itu dengan kuatnya. Iapun tergolek lemah tak
berdaya di tanah sambil mengerang-erang kesakitan.
Adik laki-lakinya yang khawatir karena kakaknya tidak pulang-pulang meskipun
hari sudah sore segera berangkat menyusulnya ke hutan.
Ia lalu berhasil menemukan
sang kakak yang meringis kesakitan dengan ratusan jarum kecil menancap di
sekujur tubuhnya. Sang Adik lalu membantunya mencabuti semua jarum itu.
Setelah semua jarum
berhasil di lepas, Sang Kakak yang telah menyesali semua perbuatannya meminta
maaf pada Pohon Ajaib. Ia berjanji tidak akan mengulangi semua perbuatan
jahatnya itu.
Karena melihat keseriusan
Sang Kakak untuk berubah, Pohon Ajaib lalu memberi kedua bersaudara itu dengan hadiah apel emas yang banyak.
Merekapun kini menjadi
orang yang kaya raya. Namun demikian mereka tidak lupa untuk bersedekah dan
membantu orang yang kesusahan disekitarnya.
Posting Komentar untuk "PEMUDA SERAKAH DAN POHON AJAIB #ajaib"