Kawah Sikidang Dataran Tinggi Dieng #dieng #kawahsikidang


Alkisah, dahulu kala di Dataran Tinggi Dieng berdiri sebuah kerajaan yang di pimpin oleh seorang putri cantik jelita bernama Shinta Dewi. Meski demikian cantik, sang putri ternyata belum memiliki suami. Itu karena ia selalu meminta mahar yang cukup tinggi kepada pria yang ingin meminangnya. Akibatnya satu persatu dari mereka menarik diri karena menyadari tidak akan mampu memenuhi keinginan putri.
          Hingga pada suatu hari ada utusan datang ke istana yang bermaksud bertamu dan disambut dengan suka cita oleh Putri Shinta Dewi.
          “Maafkan atas kelancangan hamba, Tuan Putri. Kedatangan hamba kemari adalah sebagai perwakilan dari Pangeran Kidang Garungan. Beliau ingin melamar paduka. Beliau sangat mencintai Tuan Putri, jadi saya berharap lamaran ini diterima,”jelas utusan tersebut di hadapan Putri Shinta Dewi.
          “Aku mau menerima lamaran rajamu tapi dengan syarat dia mau memenuhi seluruh permintaanku. Selain itu, suamiku haruslah orang yang sangat sakti sehingga bisa menjadi pelindungku dan rakyat kerajaan yang aku pimpin ini,”jawab Putri Shinta Dewi.
          “Pangeran siap memenuhi semua syarat itu Tuan Putri. Berapapun uang atau perhiasan yang paduka minta, pangeran siap mewujudkannya. Beliau juga raja yang sakti tiada tanding. Kerajaannya luas karena banyak wilayah yang telah berhasil beliau taklukan,”timpal utusan Pangeran Kidang Garungan.
          Mendengar jawaban tersebut, maka semakin yakinlah Putri Shinta Dewi pada keputusannya untuk menerima lamaran Pangeran Kidang Garungan.
          Maka setelah kepulangan utusan tersebut, ia segera mempersiapkan penyambutan calon suaminya yang belum pernah ia lihat wajahnya sebelumnya. Kerajaan di perindah dengan beragam hiasan warna warni yang menawan. Hidangan lezat dan nikmat disiapkan oleh juru masak terbaik kerajaan. Musik dan tarian khas kerajaan juga di persiapkan untuk memberikan penyambutan yang meriah.
          Hingga pada saatnya tiba, tamu yang di tunggu datang menghadap disertai ratusan prajurit yang mengawalnya. Pangeran Kidang Garungan berada di dalam kereta kencana sehingga ribuan rakyat kerajaan yang menyambut belum sempat melihat wajahnya.
          Pangeran baru menunjukan diri setelah kereta kencana yang membawanya tiba di depan istana. Namun penampakannya sungguh mengejutkan semua orang yang menyambut, tidak terkecuali Putri Shinta Dewi. Calon suaminya memang bertubuh tinggi kekar dan gagah. Sayangnya ia adalah manusia berkepala kijang. Kedua tanduknya yang besar, kokoh dan tajam sungguh menakutkan.
          Putri Shinta Dewi tentu saja tidak menduga kejadian seperti itu. Ia jelas tidak mau menikah dengan manusia setengah hewan seperti Pangeran Kidang Garungan, Putri segera memutar otak untuk membatalkan pernikahannya.
          “Maafkan saya, Pangeran. Ada satu lagi permintaan dariku jika Pangeran ingin menjadi suamiku. Kemarin saya lupa menyampaikannya pada utusan Pangeran,”ucap Putri Shinta Dewi setelah keduanya bertatap muka langsung dengan calon suaminya itu.
          “Oh, silahkan diutarakan saja apa permintaanmu, Tuan Putri. Jangan khawatir. Aku pasti bisa mewujudkannya,”jawab Pangeran dengan penuh keyakinan.
          “Seperti yang kau lihat, wilayahku kini kering karena musim kemarau yang panjang.  Petani kebingungan mendapatkan air untuk menyirami tanaman mereka. Jadi aku mohon padamu untuk membuatkan kami sumur yang besar dan dalam sehingga airnya bisa digunakan untuk mengairi tanaman,”ucap Putri Shinta Dewi hati-hati.
          Ternyata Pangeran dengan senang hati menerima persyaratan itu. Ia lalu segera membuat sumur menggunakan tangan dan tanduk saktinya. Sumur hampir selesai dengan cepat sehingga membuat Putri Shinta Dewi cemas bukan kepalang.
          Untuk menggagalkan usaha Pangeran, ia kemudian memerintahkan prajuritnya menimbun tubuh pangeran hidup-hidup di dalam sumur yang digalinya sendiri.
          Tentu saja hal itu membuat Pangeran Kidang Garungan murka bukan main. Ia kini sadar sedang diperdaya oleh Putri Shinta Dewi. Dengan kesaktian yang dimilikinya, ia mencoba keluar dari timbunan batu dan tanah yang dilemparkan oleh para prajurit kerajaan.
          Namun sayangnya ketika dirinya hampir keluar dari dalam sumur, para prajurit Putri Shinta Dewi kembali menambah tanah dan batu untuk dilemparkan menimbun tubuh Pangeran Kidang Garungan.
          Pangeran akhirnya tewas karena kekurangan udara di dalam sumur. Namun demikian sebelum mati, ia sempat melepaskan kutukan pada Putri Shinta Dewi.
          “Betapa kejam dirimu, Putri Shinta Dewi. Kelak seluruh keturunanmu akan berambut gimbal!”seru Pangeran Kidang Garungan sebelum tenggelam ke dalam sumur buatannya sendiri.
          Hingga kini sumur tersebut masih mengeluarkan letupan dan ledakan-ledakan. Masyarakat kemudian memberinya nama Kawah Sikidang. Mereka juga percaya bahwa penduduk berambut gimbal di daerah itu adalah keturunan Putri Shinta Dewi.

Posting Komentar untuk "Kawah Sikidang Dataran Tinggi Dieng #dieng #kawahsikidang"