PERUONTO (Cerita dari Italia) #peruonto #italia


Sebuah perbuatan yang baik pasti akan membawa kebaikan pula pada diri kita.
Dahulu kala, di Italia ada seorang wanita setengah baya yang tinggal di desa bersama anaknya. Wanita itu namanya Ceccarella sedangkan anaknya bernama Peruonto. Sang anak ternyata tidak seperti anak lainnya pada umumnya. Ia adalah anak yang pendiam. Boleh dibilang tidak cerdas. Bahkan bisa dibilang seperti anak idiot. Ibunya telah berusaha untuk mendidiknya namun gagal.
Pada suatu hari ibunya menyuruh Peruonto pergi ke hutan untuk mencari sayur dan buah-buahan. Juga kayu bakar untuk di jual di pasar.  Namun langkah Peruonto yang pelan seperti siput membuat ibunya gemas melihatnya. Anak itu berjalan sambil menunduk seolah-olah sedang menghitung jumlah pasir di tanah.
Setelah  beberapa waktu lamanya berjalan, ia menyaksikan ada tiga pemuda yang tengah tidur di rerumputan dengan beralaskan batuan besar di dekat sungai yang mengalir jernih. Matahari yang terik menyengat tubuh mereka. Namun mereka seperti tidak peduli. Mereka tetap tidur dengan nyenyak.
Peruonto merasa iba pada ketiganya. Ia lalu memotong beberapa cabang pohon ek lalu dirangkai menjadi peneduh di atas mereka. Ketiga pemuda yang merupakan anak-anak peri itupun terbangun. Mereka begitu terpesona menyaksikan kebaikan dan kesopanan Peruonto. Ketiga anak peri itu lalu siap membantu Peruonto kapanpun dibutuhkan.
Peruonto sendiri setelah itu lalu pergi ke hutan dan menebang pohon yang sangat besar. Ia bermaksud untuk membawanya. Namun sulit. Pohon itu begitu besar. Peruonto hanya bisa duduk dan memandangi batang pohon yang telah ditebangnya itu.
“Oh, betapa bahagianya aku seandainya pohon ini bisa berubah menjadi seekor kuda yang bisa aku tunggangi sehingga aku tidak perlu capek-capek mengangkutnya ke rumah karena ia bisa berjalan sendiri!”gumam Peruonto sambil membayangkan keajaiban tersebut.
Aneh! Entah darimana asalnya, tiba-tiba saja batang kayu besar itu berubah menjadi seperti kuda asli. Ia lalu berlari dan terus berlari membawa Peruonto yang kebingungan di atasnya. Kuda kayu  itu baru berhenti ketika sampai di istana Raja. Ia berjingkrak, berlutut dan meringkuk dengan cara yang menakjubkan.
Para wanita yang tengah berdiri di salah satu jendela pun takjub melihat pertunjukan itu. Salah satunya lalu berlari untuk memanggil Vastolla, putri sang raja. Menyaksikan pertunjukan ajaib yang baru pertama kali ia saksikan itu, Vastolla tertawa terbahak-bahak. Peruonto mendongak dan segera tahu siapa yang sudah mentertawakan dirinya.
“Wahai, Putri Vastolla yang cantik jelita, aku berharap suatu hari dapat menikahi dirimu. Tunggulah! Pasti aku akan kembali!”seru Peruonto lalu membawa kuda kayunya itu pulang ke rumah. Ia lalu bergegas masuk ke kamar untuk menghindari pukulan dan lemparan sapu dari ibunya yang marah kenapa ia tidak pulang-pulang sejak tadi.
Beberapa waktu setelah kedatangan Peruonto, Raja mengundang banyak pangeran hebat untuk mengujinya agar bisa menjadi suami dari putri tersayangnya, Vastolla. Namun banyak yang datang dengan segala kelebihan yang mereka miliki, ternyata tidak ada satupun yang mampu menarik hati Vastolla.
“Ayah, aku hanya akan menikah dengan seorang pemuda yang kemarin datang ke istana dengan menunggang kayu bakar,”begitu jawab Vastolla menjawab pertanyaan ayahnya yang heran karena seluruh pangeran yang datang melamar ditolak oleh Vastolla.
Mendengar jawaban putrinya itu, Raja menjadi marah. Ia lalu memanggil para Dewan Penasehat untuk membahas masalah tersebut.
“Kalian tahu, aku telah dipermalukan oleh putriku sendiri. Banyak pangeran yang hebat-hebat datang melamar namun semua pulang dengan kepala tertunduk karena putriku hanya mau menikahi seorang pemuda biasa yang beberapa waktu ia lihat datang ke istana,”jelas Raja dengan wajah merah padam menahan amarah.
“Karena itulah aku akan mencari dan menyingkirkan pemuda itu!”imbuh Raja berapi-api.
Dewan Penasehat mencoba menenangkan amarah Raja,”Kita cari dulu siapa pemuda yang disukai Sang Putri itu. Baru setelah itu kita bisa mengambil keputusan terbaik.”
Raja lalu membuat perjamuan besar dengan mengundang semua bangsawan serta para pemuda untuk hadir di istana. Vastolla sengaja di tempatkan di meja tinggi   di atas aula. Jika ia menemukan atau melihat pemuda yang disukainya, Raja akan segera tahu dan menangkapnya.
Sayangnya hingga jamuan berakhir, tidak ada reaksi apapun dari Vastolla. Dan itu berarti pemuda yang dimaksud tidak datang ke perjamuan. Raja semakin murka mengetahui hal itu. Sampai harus ditenangkan oleh para Dewan Penasehat agar Raja lebih bersabar.
“Sabar…sabarlah, Baginda. Kita adakan perjamuan sekali lagi. Kali ini kita undang para pemuda dari golongan rendah dan juga mereka yang cacat atau tidak normal. Siapa tahu kita bisa menemukan pemuda itu.”
Maka pada jamuan kedua, Ceccarella mengajak Peruonto untuk datang ke istana. Mereka datang bersama para penjahat, pemulung, pengemis, tukang sapu serta rakyat jelata lainnya. Mereka duduk di meja panjang yang besar seperti seorang bangsawan. Setelah itu bersama-sama menikmati sajian yang dihidangkan Raja dengan lahapnya. Sesuatu yang selama ini hanya ada dalam mimpi mereka.
Dan ketika Peruonto datang, Vastolla tanpa berpikir lagi langsung berteriak,”Ayah! Itulah ksatria pujaan hatiku!”
Raja senang tapi juga heran bukan kepalang. Bagaimana bisa Vastolla menyukai pemuda biasa yang buruk rupa itu. Bajunya lusuh. Kulitnya kotor dan kusam. Matanya besar seperti burung hantu. Hidungnya bengkok seperti beo. Dan giginya hitam menjijikan. Peruonto datang dengan bertelanjang kaki. Sungguh pemandangan yang memilukan. Raja jelas tidak mau memiliki menantu seperti itu.
Ia lalu menangkap Peruonto dan ketika akan di beri hukuman, Vastolla mencoba melindunginya dengan berlinang air mata. Keduanya karena tidak mau dipisahkan akhirnya dimasukan ke dalam tong besar lalu diceburkan ke laut. Beberapa pengasuh Vastolla yang kasihan memasukan sekeranjang kismis dan buah ara kering ke dalam tong untuk bekal Vastolla dan Peruonto agar dapat bertahan hidup.
“Sungguh malang nasib kita! Oh, bisakah kau jelaskan kenapa ini bisa terjadi? Mantra apa yang kau ucapkan sehingga aku begitu jatuh cinta padamu?”keluh Vastolla.
“Beri aku beberapa buah ara dan kismis. Nanti aku ceritakan semua yang pernah terjadi padaku,”jawab Peruonto yang sedari tadi terlihat diam tidak memperhatikan. Vastolla lalu memberinya buah ara dan kismis. Peruonto kemudian menceritakan pertemuannya dengan tiga pemuda, menebang pohon hingga akhirnya ikut perjamuan yang membuat mereka ditangkap dan dibuang oleh raja.
“Oh, jika benar begitu, bisakah kamu merubah tong ini menjadi kapal yang megah dan bagus sehingga kita tidak kepanasan seperti ini?”pinta Vistolla lagi.
“Bisa saja. Asalkan aku diberi lagi buah ara dan kismis itu,”jawab Peruonto lugu. Maka Vastolla kembali menuruti permintaan Peruonto itu.
Tak lama kemudian, Peruonto mengucapkan keinginannya tersebut. Tong sempit dan jelek itupun berubah menjadi kapal megah yang indah lengkap dengan nahkoda dan awak kapal yang berseragam.
Peruonto dan Vastolla duduk manis di atas kabin yang mewah. Namun Vastolla masih kurang nyaman dengan keadaan mereka sekarang. Ia lalu meminta Peruonto untuk mengubah kapal mereka menjadi istana yang megah agar mereka bisa hidup lebih aman. Dan setelah diberi buah ara dan kismis, Peruonto kembali mengucapkan permintaan Vastolla tersebut.
Maka dalam sekejab kapal mereka berubah menjadi istana yang besar dan megah lengkap dengan prajurit dan pelayan di dalamnya yang siap membantu Vastolla dan Peruonto kapan saja. Namun Vastolla masih bersedih jika melihat kondisi fisik suaminya yang cacat. Ia ingin Peruonto berubah. Maka diberinya Peruonto buah ara dan kismis yang tersisa agar pemuda itu mau mengucapkan permintaannya.
Tak lama kemudian, Peruonto berubah menjadi seorang pemuda yang tampan. Hidung mancung dan kulit bersih terawat. Suaranya berubah menjadi berwibawa. Peruonto dan Vastolla lalu menikah setelah itu. Mereka dianugerahi dua orang putra yang gagah dan lucu.
Sementara itu Raja yang semakin menua. Kuyu dan sedih sepeninggal putri tersayangnya, Vastolla. Para pengawalnya membujuk Raja untuk melepas kepenatan dengan berburu di hutan. Mereka berburu seharian hingga kelelahan. Dan ketika malam tiba mereka menyaksikan seberkas cahaya di kejauhan. Rombongan itupun datang mendekat hingga akhirnya tiba di sebuah istana besar dan megah.
Raja masuk dan mendapat sambutan yang hangat. Ia dan rombongannya di beri suguhan berupa hidangan-hidangan yang sangat lezat diiringi lantunan musik dari biola dan piano yang berdenting-denting dengan indahnya.
Usai bersantap mereka lalu diantar ke kamarnya masing-masing.  Hingga pagi menjelang, Raja terbangun dan mendapati ada dua anak kecil yang lucu-lucu berlari disekelilingnya. Tak berapa lama kemudian muncullah raja dan ratu pemilik istana menemui Raja lalu berlutut mencium kakinya.
Raja terkejut bukan main setelah tahu ternyata mereka adalah Vastolla dan Peruonto suaminya yang dulu ia buang ke laut.
Maka dipeluknya keduanya dengan penuh kehangatan. Baru kemudian kedua cucunya digendong dan diajak pulang ke kerajaan. Dimana setelah itu festival  besar nan meriah diadakan untuk merayakan pertemuan bersejarah itu. Mereka hidup bahagia selamanya.

Posting Komentar untuk "PERUONTO (Cerita dari Italia) #peruonto #italia"