Sahabat Selamanya Dalam Suka dan Duka #sahabat #tikus

Ada seekor tikus yang bersahabat baik dengan tetangganya yaitu seekor katak. Dan setiap pagi, katak akan melompat keluar dari kolam tempat ia tinggal untuk berkunjung ke rumah sahabatnya itu. Tikus tinggal di sebuah lubang di bawah pohon yang tumbuh di tepi kolam.

Mereka akan ngobrol, bermain atau menyanyi bersama dengan penuh canda riang. Katak baru kembali setelah matahari akan tenggelam berganti malam.

Tikus tentu saja senang bukan main karena memiliki teman bicara yang baik. Ia tidak menyadari jika teman yang menurutnya baik itu sedikit demi sedikit kini telah berubah menjadi musuhnya yang sangat berbahaya.

Itu setelah katak merasa direndahkan karena dari dulu kenapa harus dia terus yang berkunjung,”Apakah tikus malas main ke rumahku karena jelek?”desis katak dalam hatinya. Sehingga katak merasa hanya ia yang mau berkorban, dan tikus hanya ingin enaknya saja.

Akhirnya setelah situasi tetap tidak berubah dari hari ke hari, katak memutuskan untuk mengakhiri persahabatan itu. Namun sebelum pergi dari tikus, ia ingin membuat perhitungan. Ia ingin memberi pelajaran padanya.

Saat itu, katak kembali bermain ke rumah tikus. Ketika melihat tikus tengah tertidur lelap, ia mengikat kaki tikus dengan seutas tali yang disambungkan dengan kakinya. Ia lalu melompat terjun ke kolam dan menyeret tubuh si tikus ke dasar kolam.

Tikus yang terkejut tidak bisa berbuat apa-apa. Ia sungguh tak berdaya. Dan karena minum banyak air, perutnya menjadi kembung. Tubuhnya lalu melayang kemudian mengapung di permukaan kolam.

Pada saat yang bersamaan, seekor elang yang kelaparan melihat ada tikus mengapung langsung menukik turun dan menyambar tubuh tikus malang itu. Iapung terbang tinggi menuju sarangnya untuk membawa makanan itu diberikan pada anak-anaknya yang kelaparan.

Tentu saja katak ikut terbawa juga karena kakinya kan terikat dengan kakinya si tikus. Tubuhnya melayang-layang di udara. Sekuat tenaga ia mencoba melepaskan diri tetap tidak berhasil.

Akhirnya dengan sangat menyedihkan, kedua sahabat karib itu menjadi santapan elang dan anak-anaknya.