ASAL MULA SELAT SUNDA DAN GUNUNG KRAKATAU #selatsunda #krakatau



Dahulu kala, ketika Pulau Sumatera dan Pulau Jawa masih menyatu, ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Rakata. Raja sangat tegas namun bijaksana. Rakyat hidup aman dan tenteram. Mereka bisa bekerja dengan tenang. Mereka sangat hormat pada Prabu Rakata. Namun demikian, raja kian hari semakin berumur. Ia tidak akan bisa memimpin selamanya. Apalagi ternyata raja memiliki dua orang putra. Keduanya telah tumbuh dewasa. Mereka siap menggantikan ayahandanya jika sudah tiada kelak.
Pada suatu hari, Prabu Rakata memanggil keduanya. Ada sesuatu yang sangat penting yang akan beliau sampaikan pada mereka. Kedua putra raja yaitu Pangeran Sundana dan Pangeran Tapabaruna datang menghadap dengan penuh rasa penasaran. Tidak ada yang berani menatap wajah ayahnya itu.
“Anakku, kalian kan tahu, Ayah telah bertahun-tahun lamanya memimpin kerajaan ini. Sekarang aku sudah semakin tua. Tenagaku sudah tidak sebagus dulu lagi. Ayah ingin istirahat untuk menenangkan diri di tempat yang jauh dari keramaian. Oleh karena itu kerajaan ini akan aku serahkan pada kalian berdua,”jelas Prabu Rakata dengan suara bergetar.
Kedua pangeran tentu saja kaget bukan main mendengar pernyataan ayahandanya itu. Namun keputusan raja tidak bisa diganggu gugat. Mereka mau tidak mau harus menerima keputusan itu.
Prabu Rakata lalu membagi kerajaannya menjadi dua. Hal itu untuk menghindari terjadinya perang saudara. Pangeran Sundana mendapatkan wilayah timur sedangkan bagian barat milik Pangeran Tapabaruna. Keduanya setuju. Raja senang tidak ada keberatan atau sanggahan dari mereka.
Ia lalu meninggalkan kerajaan untuk memulai tapa brata. Meninggalkan dunia untuk mencari ketenangan batin dan dekat dengan sang pencipta. Hal itu berlangsung hingga beberapa waktu lamanya. Hingga pada suatu hari, ia mendengar kabar dari salah seorang prajurit kepercayaannya bahwa kedua putranya terlibat peperangan.
Pangeran Sundana menyerang Pangeran Tapabaruna untuk menguasai wilayah kekuasaan saudara kandungnya tersebut. Prabu Rakata dengan sangat berat hati akhirnya kembali ke kerajaan. Ia tidak ingin peperangan berlanjut. Harus dihentikan karena itu akan sangat merugikan kedua belah pihak. Ia lalu mengirim utusan agar kedua putranya menghadap. Pangeran Sundana dan Pangeran Tapabaruna lalu menghentikan serangan masing-masing.
“Aku sudah berusaha seadil mungkin pada kalian tapi ternyata sifat iri dan tamak telah membuat kalian hilang akal. Sekarang kalian kembalilah kerajaan masing-masing!”ucap Prabu Rakata sambil menahan emosinya.
Setelah itu ia mengisi guci kesayangannya dengan air laut. Air itu disiramkan di perbatasan kedua kerajaan. Sementara gucinya diletakkan di tengahnya. Tak lama kemudian muncullah gempa besar yang membuat wilayah itu terbelah menjadi dua. Itulah asal mula Selat Sunda. Sementara guci yang diletakkan di tengahnya berubah menjadi sebuah gunung. Masyarakat menyebutnya Gunung Krakatau.

Posting Komentar untuk "ASAL MULA SELAT SUNDA DAN GUNUNG KRAKATAU #selatsunda #krakatau"