NEGERI SERIBU KUNANG-KUNANG (3) #kunangkunang


“Tidak usah takut, Nak. Kami hanya ingin menjadi temanmu. Terima dan pakailah kalung ini. Jika butuh bantuan, tinggal kamu pegang bandul kalungnya lalu sebut nama kami tiga kali, Lalat-Lalat penolong…datanglah! Maka kami akan datang membantumu,”pesan mahluk hitam yang tampaknya pimpinan mereka itu.
            “Te..te…terima…kasih!”jawab Aksa menerima kalung itu lalu memakainya dengan tangan gemetaran.
            Tak lama kemudian satu persatu mahluk itu lenyap dari pandangan. Hilang entah kemana. Aksa sebenarnya ingin bertanya lebih lanjut tapi lidahnya terasa kelu. Tak sanggup berkata-kata.
            Aksa masih terduduk lemas ketika Goro dan Lawas datang. Dengan sisa-sisa tenaga yang ada, ia mencoba bangkit dan menyambut kedatangan mereka.
            “Kenapa lama sekali? Kalian lupa ya?”tanya Aksa kecewa.
            “Ya…maaf. Cuma setengah jam ini. Lawas ketiduran tadi. Aku susah payah membangunkannya,”jawab Goro sambil mengelus-elus kepala Lawas. Anak itu hanya tersenyum kecut.
            “Besok jangan lagi, lah! Capek aku menunggu. Aku sampai hampir pingsan tadi,”ketus Aksa sambil mengelus-elus dadanya.
            “Emang kenapa kamu, Bos? Mukamu pucat sekali,”Goro memandang keheranan.
            “Tadi ada…Ah, sudahlah. Eh…ngomong-ngomong sudah dijual belum barangnya?”Aksa menodong.
            “Sudah. Tapi cuma sedikit. Kami salah ambil kemarin,”Lawas menyodorkan beberapa lembar uang lima puluh ribuan.
            Aksa tidak peduli. Yang penting ia dapat uang. Dengan senang hati uang itu diterimanya. Langit mulai gelap….Bersambung.
(Setiaawan)

Posting Komentar untuk "NEGERI SERIBU KUNANG-KUNANG (3) #kunangkunang"