Hari
ini Pak Pandir bahagia sekali. Ada sayembara di desa yang boleh diikuti oleh
siapa saja. Kebetulan ia sedang tidak ada kegiatan. Jadi waktu senggangnya bisa
terisi oleh kegiatan yang bermanfaat.
Sesampainya
disana, ternyata sudah banyak warga yang berkumpul untuk mendengarkan pengumuman dari Kepala Desa.
Rupanya dialah yang memiliki acara tersebut. Acaranya sendiri diadakan di
pinggir sungai. Orang-orang saling bertanya tentang apa sebenarnya sayembara
yang akan diadakan sebentar lagi.
“Siapapun
yang bisa menyeberangi sungai ini, dia akan aku nikahkan dengan anakku yang
cantik jelita dan akan mendapatkan separuh harta kekayaanku!”ucap Kepala Desa
dengan wajah serius di hadapan ratusan warga yang sedari tadi sudah tidak sabar
untuk mengikuti sayembara itu.
Namun
begitu sayembara diumumkan, banyak dari mereka yang mundur secara teratur. Menyeberangi
sungai adalah hal yang mudah. Banyak yang bisa melakukannya. Namun tidak untuk
yang satu ini. Betapa tidak, selain deras arusnya, sungai tersebut ternyata
dipenuhi oleh buaya-buaya ganas berukuran besar yang siap memangsa siapapun
hanya dalam sekali telan.
Namun
karena hadiah yang cukup menggiurkan, beberapa pemuda tetap bertahan. Dan ketika
kegiatan dimulai, mereka langsung menceburkan diri ke sungai. Namun banyak dari
mereka yang tidak pernah muncul lagi ke permukaan. Apalagi sampai di seberang
dalam keadaan selamat.
Jelas
nyawa mereka tidak selamat. Beberapa yang hendak mencoba akhirnya terpaksa
mengundurkan diri. Apalagi setelah melihat banyak rekannya yang tidak selamat.
Keadaan
menjadi hening dan mencekam. Hingga tiba-tiba saja ada seorang pemuda yang
nekat menceburkan dirinya ke sungai. Dan dengan kecepatan tinggi ia terus
berenang dengan gagah berani. Ia terus berenang dengan sekuat tenaga. Beberapa ekor
buaya yang mengejarnya berhasil dihindari hingga akhirnya tiba di seberang. Dengan
terbungkuk-bungkuk dan nafas tersengal-sengal, ia mencoba mengatur nafasnya.
Kepala
Desa lalu menghampiri sang pemenang tersebut ditengah sorak sorai warga yang
bergembira karena akhirnya ada yang berhasil menyelesaikan sayembara itu dengan
baik. Mereka kagum bukan main.
Namun
alangkah terkejutnya Kepala Desa dan warga yang hadir. Itu karena orang yang
berhasil menyeberangi sungai adalah Pak Pandir. Orang yang sudah punya anak dan
istri. Dan tentu saja tidak ada yang menyangka ia akan ikut sayembara tersebut.
“Baiklah
Pak Pandir. Karena kau sudah berhasil menyeberangi sungai ini hingga selamat
maka kau berhak atas hadiah yang aku siapkan tadi. Kau boleh menikahi putriku
yang cantik jelita dan separuh harta kekayaanku akan jadi milikmu,”jelas Kepala
Desa di hadapan Pak Pandir.
“Oh…tidak…tidak…aku
tidak butuh semua hadiah itu. Aku hanya ingin kau cari dan hukum seberat-beratnya
orang yang sudah mendorong aku secara sengaja hingga terjatuh ke sungai tadi,”jawab
Pak Pandir dengan wajah memelas. Semua orang malah tertawa mendengarnya.
“Aku
masih muda. Anakku masih kecil-kecil. Aku tidak ingin mati dulu dimakan oleh
buaya lapar sungai ini karena masih banyak tugas yang harus aku selesaikan,”lanjutnya
lagi.
Kepala
Desa senang karena Pak Pandir tidak mau menerima hadiah yang sudah dia siapkan.
Tapi ia berjanji untuk menggantinya dengan uang saja mengingat perjuangan Pak
Pandir yang luar biasa tadi.
Posting Komentar untuk "PAK PANDIR SUKSES MENYEBERANGI SUNGAI PENUH BUAYA #pakpandir #ceritalucu"