Dahulu kala di sebuah istana yang besar dan megah, tinggallah seorang putri cantik rupawan. Bermata biru dan berambut hitam panjang terurai. Berkulit putih selembut beludru dengan tutur kata dan tingkah laku yang anggun dan sopan. Namanya Putri Salju. Namun sebaik apapun dirinya, tetap saja ada yang tidak suka dengannya.
Salah satunya datang dari keluarganya sendiri. Ibu tirinya
sangat membenci dirinya. Meskipun sesungguhnya dirinya juga cantik namun ia selalu
merasa iri pada kecantikan Putri Salju. Setiap hari ia selalu bertanya pada
cermin ajaib miliknya.
“Hai, Cermin Ajaib kesayanganku, siapakah wanita
tercantik di kerajaan ini?”tanya perempuan itu penasaran. Ia berharap mendapat jawaban
yang memuaskan hatinya.
“Maaf, Ratu, saya
harus berkata jujur dan mengakui kalau Putri Salju adalah orangnya. Kecantikannya
tiada duanya. Ia lebih cantik dari siapapun.”
“Siapapun? Termasuk aku?”
“Benar, Ratu. Sebenarnya Anda juga cantik tapi Putri
Salju kan masih muda. Kulitnya masih mulus. Belum keriput termakan usia. Maka aku
memilih dia sebagai wanita tercantik di kerajaan ini,”jelas Cermin Ajaib yang membuat Sang Ratu marah bukan main.
“Aku akan menyingkirkan Putri Salju selamanya dari dunia
ini. Tidak boleh ada yang mengalahkan kecantikanku,”gumam Sang Ratu penuh
dendam.
Ia lalu meminta seorang pelayan istana untuk membawa
Putri Salju ke hutan dan membunuhnya. Namun karena kasihan pelayan itu tidak
mau melakukannya. Ia hanya minta Putri Salju untuk pergi saja dan jangan
kembali ke istana. Ia lalu kembali dan melaporkan pada Sang Ratu bahwa Putri
Salju telah dibunuhnya sambil memperlihatkan sebilah pedang yang telah diolesi
dengan darah ayam. Hal itu membuat Sang Ratu percaya.
Putri Salju yang ketakutan lalu berusaha mencari tempat
berlindung. Setelah lelah berjalan ia berhasil menemukan sebuah rumah di tengah
hutan yang tak berpenghuni. Ia lalu masuk. Dan karena kelelahan gadis malang
itu jatuh tertidur.
Ia dibangunkan oleh si pemilik rumah yang ternyata tujuh
kurcaci baik hati. Mereka tentu saja terkejut bukan main ada tamu tak diundang
di rumahnya. Namun dengan senang hati mereka mau menerima kehadiran Putri
Salju. Apalagi setelah mendengar kisah menyedihkan yang menimpa gadis itu
kenapa ia bisa sampai tersesat di hutan itu.
“Untuk sementara sebaiknya Putri tinggal bersama kami. Nanti
jika sudah dirasa aman kami akan mengantar Putri kembali ke istana. Sang Ratu
tetap harus mempertanggung jawabkan perbuatannya,”jelas kurcaci tertua yang
diangguki oleh Putri Salju.
Sayangnya meskipun sudah tinggal bersama para kurcaci
yang jauh dari istana, nyawa Putri Salju tetap terancam. Hal itu karena Sang
Ratu tahu lewat Cermin Ajaib miliknya jika Putri Salju masih hidup. Ia lalu
menyamar menjadi seorang nenek penjual buah apel.
“Jangan bukakan pintu pada siapapun apalagi orang asing
yang tidak kita kenal,”pesan para kurcaci pada Putri Salju ketika mereka hendak
berangkat kerja. Putri Salju berjanji untuk mengingat selalu pesan itu. Namun rayuan
Sang Ratu yang menyamar sebagai nenek tua berhasil membuat Putri Salju mau
membukakan pintu. Bahkan ia mau membeli dan mencicipi apel yang ia jual dan
telah dibubuhi racun. Putri Salju lalu terhuyung-huyung dan jatuh pingsan di
ranjang.
Ketujuh kurcaci tentu saja terkejut bukan main melihat
sahabatnya itu. Namun lewat sisa apel yang dimakan Putri Salju, mereka tahu
seseorang yang jahat telah dengan sengaja hendak membunuh Putri malang itu.
Mereka tidak tahu bagaimana menyembuhkannya. Mereka hanya
bisa menungguinya sepanjang waktu hingga pada suatu hari datanglah seorang
pangeran yang sedang mengembara ke rumah itu. Pangeran itu menawarkan bantuan untuk
mengobati Putri Salju.
“Aku akan membawanya ke istana dan meminta para tabib
untuk menyembuhkan gadis ini. Siapa tahu dia bisa sembuh,”ucapnya yang langsung
di setujui oleh ketujuh kurcaci. Mereka lalu ikut mengawal Putri Salju yang
dibawa menggunakan kereta kuda.
Ditengah perjalanan, potongan apel yang masih berada
ditenggorokan dan belum masuk sepenuhnya ke dalam perut Putri Salju ternyata
terlempar keluar ketika kereta melewati jalan terjal dan berbatu-batu sehingga
tubuh sang putri terguncang-guncang.
Iapun terlepas dari mantera sihir apel beracun yang
diberikan ibu tirinya. Putri Salju kembali siuman dan membuat semua orang
bahagia melihatnya. Putri Salju lalu menikah dengan pangeran baik hati yang
menolongnya itu. Mereka hidup bahagia di istana megah Sang Pangeran. Dan tak
lupa ia sering berkunjung ke rumah para kurcaci baik hati yang telah
melindunginya.
Sementara itu Baginda Raja, ayah dari Putri Salju yang
tahu kejahatan istrinya lalu menangkap dan mengasingkan Sang Ratu yang jahat
itu sebagai hukuman. Iapun senang putrinya menikah dengan pangeran tampan baik
hati.
Posting Komentar untuk "Putri Salju (Cerita Dari Jerman) #putrisalju #snowwhite"