Dahulu
kala ada seorang pemburu yang tinggal di sebuah desa. Pemburu itu sering pergi
ke hutan untuk menangkap hewan-hewan. Untuk menemani kegiatannya itu, ia pun
memelihara seekor anjing yang sangat setia. Anjing itu ia pelihara sejak kecil.
Jadi sudah seperti keluarganya sendiri.
Nah,
pada suatu hari, Pemburu dan istrinya hendak pergi ke kota untuk membeli
sejumlah kebutuhan sehari-hari yang tidak ada di desanya. Anak mereka yang
masih bayi, ia tinggal di rumah dalam pengawasan anjingnya yang setia. Mereka berharap
bisa menyelesaikan urusan secepatnya dan pulang kembali tanpa menunggu waktu
yang lama.
“Aku
harus waspada karena akhir-akhir ini banyak serigala dan harimau yang turun ke
desa karena di hutan, makanan mereka semakin berkurang,”gumam Anjing penjaga
itu. Ia berdiri di dekat ayunan sang bayi. Matanya tajam mengamati. Takut ada
hewan jahat yang datang.
Dugaannya
ternyata tidak keliru. Tak berapa lama kemudian datanglah seekor serigala buas
yang kelaparan. Mencium adanya bayi manusia yang tengah tertidur, serigala itu
langsung saja masuk rumah untuk memangsanya.
“Kalau
kau ingin memakan bayi majikanku ini, maka langkahi dulu mayatku!”seru Anjing
penjaga lantang. Maka terjadilah pertarungan seru yang dimenangkan oleh Anjing
penjaga. Ia berhasil membunuh serigala liar itu. Dan menyelamatkan nyawa anak
majikannya.
Menjelang
malam, Pemburu dan istrinya pulang. Ia langsung disambut oleh Anjing penjaga
yang masih kelelahan akibat pertarungan sengit dengan serigala tadi. Mulutnya berlumuran
darah yang membuat Pemburu curiga. Ia mengira anaknya telah dimakan oleh
Anjingnya sendiri.
Kebetulan
ia baru saja membeli kapak baru yang masih bersih dan tajam. Tanpa ampun Anjing
penjaga yang malang itu dibunuhnya. Setelah itu, ia dan istrinya bergegas masuk
ke dalam rumah dengan perasaan cemas.
Namun
lututnya langsung lemas ketika mendapati bayinya masih tertidur lelap. Sementara
di bawah ayunan ada bangkai seekor serigala dengan tubuh berlumuran darah.
Pemburu dan istrinya ternyata salah duga. Anjing penjaganya yang setia justru
yang telah berkorban menyelamatkan bayinya dari serangan serigala.
Namun
nasi telah menjadi bubur. Semua yang telah terjadi tak mungkin bisa kembali. Ia
hanya bisa meratapi kebodohannya yang terlalu terburu-buru memberi penilaian.
Posting Komentar untuk "Anjing Setia dan Majikannya Yang Ceroboh #anjing #majikan"