NEGERI SERIBU KUNANG-KUNANG (4) #kunangkunang


Setelah urusan beres, ketiganya lalu memutuskan untuk pulang saja. Apalagi hujan sebentar lagi turun. Itu jika melihat keadaan langit yang semakin gelap.
            Namun belum lama melangkah. Aksa merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ia lalu berbisik pada kedua sahabatnya itu.
            “Ternyata ada yang mengawasi kita dari tadi. Jangan sampai anak ini ngomong ke orang lain. Kita harus tangkap dia sekarang,”bisik Aksa geram.
            Goro dan Lawas lalu bergerak dari sebelah kiri menuju kantin. Sementara Aksa sebaliknya. Ia bergerak dari sebelah kanan. Mula-mula pelan. Seperti langkah berjingkat-jingkat.  Lalu ketiganya bergerak secepat kilat untuk menangkap orang yang dicurigai.
            Tapi gagal. Mereka tidak menemukan siapapun. Sudah dicari kemana saja tidak ketemu. Aksa yang penasaran ingin menggunakan kalung saktinya. Namun karena ia tidak ingin membuat kedua sahabatnya itu ketakutan, maka rencana itu urung dilakukan.
            “Mungkin aku terlalu banyak mengkhayal. Jadi seperti ini.,”cetusnya menilai diri sendiri.
            “Atau mungkin karena kamu kebanyakan nonton sinetron Indonesia. Jadinya lebay kamu, bos…”balas Goro setengah bercanda.
            Mereka lalu mengambil sepedanya dan pulang ke rumah karena hari memang sudah sore.
            Tak jauh dari tempat itu. Ada tong sampah besar depan kantin yang tiba-tiba saja bergerak. Lalu munculah seorang anak seumuran Aksa dari dalam tong itu.
            “Sekarang aku jadi tahu, siapa biang kerok dari kehilangan uang teman-temanku kemarin. Apalagi ada video yang aku rekam ini.
            Anak itu lalu keluar dari tong seraya mengusap-usap lehernya yang sebenarnya tidak kenapa-kenapa. Ia lalu memilih untuk pulang secepatnya.
(Bersambung)

Posting Komentar untuk "NEGERI SERIBU KUNANG-KUNANG (4) #kunangkunang"