Legenda Kera Toakala Dari Maros #kera #Maros


Pada jaman dahulu, ada sebuah kerajaan yang cukup aneh di Kampung Abbo, Kecamatan Bantimurung, Sulawesi Selatan. Kerajaan ini adalah kerajaan kera yang dipimpin oleh Raja Toakala atau I Marakondang. Meskipun kera, ia bisa berbicara seperti manusia. Sosoknya tinggi besar dan bulunya putih.
Raja kera ini sangat suka berburu. Hampir setiap saat ia pergi ke hutan untuk berburu rusa, babi dan binatang lainnya. Hingga suatu hari ketika tengah berburu, ia melihat ada seorang wanita cantik sekali yang tengah mandi di sekitar air terjun Bantimurung.
Siapakah wanita itu? Oh, ternyata dia bukan wanita sembarangan. Namanya I Bissu Daeng, putri dari Kerajaan Pattiro. Kulitnya putih halus dan rambutnya panjang terurai. Toakala langsung jatuh cinta padanya. Ia lalu mengirim utusan ke Kerajaan Pattiro untuk meminang gadis pujaannya itu. Namun lamarannya di tolak mentah-mentah oleh Raja.
“Bilang pada rajamu agar mau berkaca diri. Anakku yang cantik jelita ini tidaklah pantas menikah dengan seekor kera. Malu aku punya menantu seekor kera,”ucap Raja dengan nada tinggi.
Utusan itu lalu kembali dan menceritakan hal tersebut pada Toakala. Murkalah si Raja Kera. Ia lalu menculik paksa I Bissu Daeng dari kerajaan. Sayangnya penculikan itu berhasil digagalkan oleh seekor ular sanca raksasa.
Toakala akhirnya menyiapkan seluruh rakyatnya untuk menggempur Kerajaan Pattiro. Namun serangan itu gagal kembali setelah utusan dari Kerajaan Pattiro datang untuk berunding. Hasilnya Toakala akan diterima jika ia datang melamar secara baik-baik dengan seluruh rakyatnya.
Toakala senang sekali dengan kesepakatan tersebut. Impiannya untuk segera bersatu dengan gadis pujaannya akan menjadi kenyataan. Ia tidak tahu jika itu hanyalah siasat licik Raja Pattiro untuk menyingkirkan dirinya secara halus.
Setibanya mereka di Kerajaan Pattiro, Toakala dan rakyatnya di jamu di sebuah ruangan yang terbuat dari jerami yang direkatkan dengan getah pinus. Dan ketika mereka tengah asyik menikmati hidangan, ruangan itu dibakar dari luar oleh para prajurit Pattiro sehingga semuanya tewas terpanggang. Namun khusus Toakala, ia berhasil selamat karena memiliki kesaktian yang tinggi. Ia melarikan diri dengan membawa seekor kera betina hitam yang kebetulan sedang hamil.
Mereka lalu lari ke dalam hutan. Kera betina hitam tersebut meskipun selamat, ia kehilangan ekornya yang terbakar habis. Kera itulah yang kemudian beranak pinak kembali hingga sekarang masih bisa ditemui di daerah tersebut. Sementara Toakala yang kecewa dan merasa bersalah memilih mengasingkan diri ke sebuah goa di Bantimurung untuk bertapa.
Di sisi yang laing, I Bissu Daeng yang merasa bersalah atas tewasnya ratusan kera itu lalu melepas kutukan pada anak keturunannya tidak memiliki wajah secantik dirinya. Jika ada, masyarakat di dusun Pattiro yang berwajah secantik dirinya sekarang, diyakini wanita tersebut tidak akan berumur panjang.

Posting Komentar untuk "Legenda Kera Toakala Dari Maros #kera #Maros"