JERAPAH PELIT DAN MONYET YANG DERMAWAN #jerapah #monyet


         Di sebuah lembah Afrika yang penuh dengan pepohonan dan buah-buahan, tinggalah beberapa keluarga monyet yang riang dan rukun. Mereka hidup saling berbagi dan tolong menolong dalam segala hal.
Jerapah, Safari, Alam, Hewan, Kepala        Pada suatu hari mereka kedatangan tamu seekor jerapah besar yang sangat tinggi badannya. Tanpa permisi ia langsung memakan daun dan buah-buahan yang ada.
        “Wahai, Tuan Jerapah yang baik hati, tolonglah jangan dihabiskan semua buah makanan kami,”pinta Pemimpin Monyet yang tinggal di situ.
        “Kami akan bersedia membagi buah milik kami dengan Anda, jika Anda juga mau berbagi dengan kami,” imbuhnya lagi.
        “Berbagi buah? Apa maksudmu? Aku kurang paham,”jawab Jerapah santai.
        “Begini maksudnya, Tuan. Di tempat ini kan tinggal beberapa keluarga di pohon yang berbeda. Ada yang tinggal di pohon apel, ada yang membuat rumah di pohon jeruk, ada yang di pohon pir dan lain sebagainya. Namun mereka juga sering berbagi buah dengan kami, begitupun sebaliknya sehingga semua keluarga senang bisa menikmati semua buah yang tumbuh di tempat ini,”jelas Monyet panjang lebar.
        “Oh, betapa bodohnya kalian jika begitu,”balas Jerapah.
“Bagaimana jika ada keluarga yang tinggal di pohon tanpa buah. Tentu mereka tidak punya buah untuk ditukar. Apa yang lain masih tetap mau berbagi?”
        “Tentu saja kita tetap mau berbagi, Tuan. Karena bagaimanapun dengan tetanggga kita kan harus saling membantu,”jawab Monyet seraya tersenyum.
        “Ehm… Itu kan cara kalian,”timpal Jerapah,”Tapi aku tidak seperti itu. Aku dengan tinggi badanku ini, bisa meraih semua buah seorang diri tanpa bantuan siapapun.”
        Jerapah kembali meraih daun dan buah sepuasnya tanpa mempedulikan keluarga monyet yang menyaksikannya dengan sedih. Mereka bingung kemana harus mencari makanan jika semua dihabiskan oleh pendatang baru yang pelit itu.
        Namun, malamnya hujan disertai badai topan yang sangat kencang datang. Ditambah dengan gelegar petir menyambar-nyambar mengerikan. Jerapah berusaha bersembunyi di bawah pohon tertinggi. Namun tiba-tiba saja pohon itu tumbang dan menimpa kepala dan leher Jerapah.
        Iapun terjatuh ke tanah dan pingsan. Keesokan harinya ketika siuman, ia kesulitan mengangkat lehernya yang panjang. Beberapa keluarga monyet datang mendekat mengerumuninya tapi tidak membantu. Hanya melihat saja.
        “Maaf Tuan Jerapah, kami punya aturan akan membantu pihak lain yang juga mau membantu kami. Sementara Anda,  kami tahu tidak mau seperti itu. Jadi kami tidak bisa membantu Anda,”jelas seekor Monyet menjawab permintaan tolong Jerapah. Mereka lalu kembali ke rumahnya masing-masing.
        Tak lama kemudian, Jerapah merasa lapar. Ia yang belum mampu mengangkat leher panjangnya hanya bisa menemukan buah beri kecil yang tumbuh tidak jauh dari lehernya tergeletak. Dengan susah payah, akhirnya ia bisa meraih buah beri kecil itu semampu yang dia bisa.
        “Hai para monyet sahabatku. Lihatlah sekarang aku sudah punya buah beri manis untuk berbagi dengan kalian. Silahkan turun dan nikmatilah buah yang segar ini,”seru Jerapah kepada para monyet yang ada di pepohonan.
        Merekapun turun lalu mencicipi buah beri itu dengan senangnya. Jerapah bahagia sekali melihat senyum di wajah para monyet itu. Ia belum pernah berbagi seperti itu sebelumnya.
        “Terimakasih atas buah berinya, Tuan. Tunggulah sebentar kami juga punya sedikit persediaan buah untukmu,”ucap seekor monyet.
        Tidak lama setelah itu, Jerapah sudah dikelilingi oleh berbagai daun dan buah pemberian para monyet. Ia mendapat pasokan makanan yang cukup dari mereka hingga tubuhnya kembali sehat dan bisa berjalan seperti biasanya.
        Sekarang Jerapah mengerti apa itu artinya berbagi. Iapun memutuskan untuk tetap tinggal di lembah itu bersama para monyet yang hangat dan baik hati.

Posting Komentar untuk "JERAPAH PELIT DAN MONYET YANG DERMAWAN #jerapah #monyet"