Kisah Moriro, Si Anak Pemberani (Cerita dari Pakistan) #pakistan


Berperahu, Penangkapan Ikan, Air, Gadani
Pada jaman dahulu, ada sebuah desa bernama Kalachi. Desa ini terletak di tepi pantai. Karena itu sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah nelayan. Mereka terbiasa mencari ikan hingga ke laut lepas yang jauh.
Namun seringkali dari mereka tidak kembali ke desa karena hilang di tengah laut. Penduduk percaya mereka ditelan oleh pusaran air raksasa yang sangat berbahaya di tengah laut. Mereka menyebutnya “Kalachi jo Kun.” Mereka juga percaya bahwa di dalam pusara maut tersebut hidup seekor ikan paus yang siap memangsa siapa saja yang masuk ke dalamnya.
Tidak jauh dari Kalachi, tinggallah seorang nelayan bernama Aoubhayo di sebuah desa bernama Sonmiani. Ia tinggal bersama istri dan ketujuh anaknya yang semua laki-laki. Dari ketujuh anak itu ada si bungsu yang tubuhnya paling pendek dan jalannya agak pincang. Sementara keenam kakaknya yang lain bertubuh kekar dan kuat. Merekalah yang sering berangkat melaut hingga sore hari baru kembali. Sementara si bungsu di tinggal di rumah agar tidak merepotkan jika ikut melaut. Si bungsu bernama Moriro inipun meskipun kecewa namun ia mencoba memahami keputusan para saudaranya tersebut.
Pada suatu hari keenam anak itu ternyata tidak pulang setelah seharian melaut. Hal itu membuat gempar seluruh penduduk desa. Ayah dan ibunya serta warga ikut sibuk mencari. Namun hingga pagi kembali tiba, mereka tidak berhasil di temukan. Penduduk percaya keenam anak tersebut telah terjebak di dalam pusaran maut “Kalachi jo Kun.” Mendapati kenyataan tersebut, pencarianpun dihentikan dan mereka hanya bisa berdoa agar suatu keajaiban bisa membawa kembali keenam anak tersebut pulang ke rumah.
Setelah semua menyerah menghadapi keadaan. Sibungsu, Moriro yang cacat tidak mau menyerah begitu saja. Ia bangkit berdiri dan meminta ijin pada Ayah dan Ibunya untuk berangkat ke laut menyelamatkan keenam saudaranya.
“Ijinkan saya membawa mereka kembali? Aku yakin mereka masih hidup dan bisa kita bawa pulang, Ayah,”pinta Moriro dengan sinar mata menyala penuh keyakinan. Karena tekad yang begitu kuat, Ayah dan Ibunya pun akhirnya mendukung usaha Moriro tersebut.
Ia lalu membuat sebuah sangkar besi yang kuat dan dilengkapi paku-paku runcing di bagian luarnya. Sangkar itu lalu diikat dengan tali yang sangat kuat dan dikalungkan ke leher dua ekor kerbau jantan raksasa. Moriro lalu masuk ke dalam kandang dan dengan gagah berani ia terjun ke dalam pusaran air raksasa yang berada di tengah laut.
“Jika tali ini sudah kuguncang, segera tarik aku keluar, ya!”perintahnya kepada para penduduk yang ikut membantunya melakukan penyelamat tersebut.
Setelah masuk ke dalam pusaran air, kandang itu langsung disambar oleh ikan paus raksasa yang kelaparan. Moriro lalu mengguncang tali sehingga penduduk desa dibantu oleh dua ekor kerbau raksasa langsung menariknya keluar. Mereka lalu membunuh ikan itu dan mengeluarkan keenam saudara Moriro yang ternyata telah meninggal semua.
Mereka lalu dikuburkan di sebelah timur laut Kalachi. Dan Moriro menghabiskan sisa hidupnya untuk menjaga makam tersebut.

Posting Komentar untuk "Kisah Moriro, Si Anak Pemberani (Cerita dari Pakistan) #pakistan"