Legenda Manusia Ular Dari Kalibakung (Cerita dari Tegal) #legenda #ular


Pada jaman dahulu, di daerah Lebaksiu, Tegal, hiduplah seorang lelaki dan istrinya secara rukun dan damai meski tidak bergelimang kemewahan. Nama lelaki itu adalah Mbah Rumpung. Pekerjaannya mencari ikan di sungai-sungai dan kolam untuk makan dan jika berlebih di jual ke orang yang membutuhkan.
Suatu hari, sepulang mencari ikan di Sungai Gung, Mbah Rumpung menemukan sebutir telur di jalan. Bentuknya yang menyerupai telur ayam membuatnya tidak curiga. Ia lalu membawa pulang telur itu untuk di rebus atau digoreng di rumah.
“Bu, tolong rebuslah telur ini besok untuk sarapan kita. Jangan lupa ikannya dibuat sambal goreng kesukaanku,”pinta Mbah Rumpung. Istrinya mengangguk sambil tersenyum penuh sabar.
Keesokan harinya, Mbah Rumpung yang bangun kesiangan makan sendiri karena istrinya sudah berangkat lebih dulu ke sawah. Namun pesanannya semalam telah terhidang di meja makan siap untuk disantap. Mbah Rumpung makan dengan lahapnya. Meski demikian ia masih ingat istrinya. Telur rebus itu tidak dimakan semua. Disisakannya separuh sehingga istrinya bisa menikmati juga.
Setelah kenyang, ia berangkat mencari ikan seperti biasanya. Namun di tepi sungai, tiba-tiba perutnya mulas dan sekujur tubuhnya menjadi panas. Keringat bercucuran sebesar biji jagung. Wajahnya merah padam menahan nyeri. Mbah Rumpung tidak kuat lalu jatuh pingsan.
Setelah siuman, Mbah Rumpung terkejut bukan main mendapati dirinya dalam wujud yang berbeda. Itu karena separuh tubuhnya telah berubah menjadi ular. Hanya wajah dan kepalanya saja yang masih berbentuk manusia. Iapun tidak berani pulang ke rumah. Ia juga takut bertemu dengan warga. Takut dibunuh karena dikira siluman ular. Maka dengan sisa tenaga yang ada, ia mencari tempat yang aman untuk bersembunyi dan juga beristirahat. Akhirnya ia berhasil menemukan tempat tersebut di sekitar Kalibakung.
Keesokan harinya ia merayap menuju tepi sungai untuk mengambil beberapa peralatan memancingnya di sana. Namun yang ia dapati malah semakin membuat hatinya pilu. Sang istri ternyata berubah bentuk sama seperti dirinya. Mungkin ia ikut juga memakan sisa telur rebus yang ia tinggal kemarin.
Hari-hari berikutnya kondisi mereka tetap tidak berubah. Meski sudah menangis dan mengiba-iba serta memohon ampun kepada Tuhan, kondisi mereka tetap sama sebagai manusia ular. Akhirnya mereka pasrah dan mencoba menerima ujian itu dengan tabah. Mereka berdua lalu menetap di sekitar Sungai Gung, daerah Kalibakung.
Masyarakat percaya jika terjadi pergerakan tanah atau sejenis gempa di tempat itu, maka itu berarti Mbah Rumpung dan istrinya sedang menggerak-gerakan ekornya.

Posting Komentar untuk "Legenda Manusia Ular Dari Kalibakung (Cerita dari Tegal) #legenda #ular"