Pada
suatu hari ketika pulang dari ladang, Nasredin bertemu dengan seseorang yang
katanya bisa meramal kematiannya.
“Jika
kamu mendengar keledaimu meringkik hingga tiga kali berturut-turut itu artinya
ajalmu telah tiba. Malaikat pencabut nyawa akan melaksanakan tugasnya,”ujar
orang itu.
Nasredin
ternyata percaya saja dengan ramalan itu. Ia lalu melanjutkan perjalanan pulang
dan ditengah jalan tiba-tiba saja keledai yang ditungganginya meringkik hingga
tiga kali berturut-turut.
Nasredin
langsung telungkup ke tanah sementara
keledainya mati diterkam seekor serigala kelaparan.
“Ternyata
ajalmu sama denganku. Wah, kita akan
bertemu lagi di surga,”gumam Nasredin. Ia terus saja berbaring di tanah hingga
malam hari.
Istrinya
yang khawatir lalu meminta bantuan penduduk untuk mencarinya. Namun setelah
berhasil ditemukan, Nasredin menolak untuk dibawa pulang.
“Aku
sudah mati istriku. Kau harus sabar dan mau menerima kenyataan ini. Maka segera
saja kau urus pemakamanku,”perintah Nasredin pada istrinya.
Istrinya
mencoba bersabar. Iapun menuruti semua kemauan Nasredin. Namun setelah tubuh
suaminya itu masuk ke peti mati dan turun ke pemakaman. Ia meminta penduduk
agar tidak menutupi lubang makam dengan tanah. Lubang itu dibiarkan saja
terbuka dengan harapan Nasredin bisa segera menyadari kekeliruannya dan kembali
ke rumah.
Malam
harinya, Nasredin yang sedang duduk termenung dikejutkan oleh kehadiran seekor
keledai yang mengangkut barang pecah belah lewat di pemakaman. Suaranya begitu
berisik dan ia diikuti oleh seorang lelaki.
Namun
kehadirannya ternyata mengagetkan keledai yang tengah kelelahan mengangkut
barang-barang dagangan itu. Hewan itu meringkik keras lalu lari tunggang
langgang. Barang-barang jualan milik tuannya berhamburan kemana-mana. Pecah berantakan
tidak berguna lagi.
Tentu
saja penjual itu jadi naik pitam melihatnya. Ia lalu memukuli Nasredin hingga ia tak tahan dan
lari ke rumah.
“Kenapa
kamu memukuli orang yang sudah mati? Apa salahku padamu?”gumam Nasredin sedih
bukan main.
Sesampainya
di rumah, ia disambut dengan suka cita oleh istri dan para tetangganya.
“Nasredin
kau kan sudah pernah tinggal di surga. Ceritakan bagaimana rasanya berada di
sana?”tanya para tetangganya itu penasaran.
“Di
surga itu tempatnya sangat menyenangkan. Begitu nyaman, damai dan sejuk sampai muncul
seekor keledai membawa barang pecah belah,”jawab Nasredin tersenyum kecut.
Posting Komentar untuk "Nasredin Masuk Surga #ceritalucu"