Arman pulang kampung untuk berlibur.
Rencananya satu minggu ia tinggal di rumah kakek. Di sebelah rumah kakek, ada rumah
Paman Burhan, adik bapak. Paman punya
anak laki-laki seumuran Arman. Namanya Deni. Mereka berdua akrab sekali.
Denilah
yang selalu menemani Arman. Hampir setiap hari mereka selalu bermain bersama.
Deni sering mengajak Arman bermain ke tempat yang menarik. Arman diajaknya
mancing belut di sawah. Hari berikutnya mereka berenang sepuasnya di pintu
irigasi bersama anak-anak desa lainnya. Lalu besoknya dilanjutkan memancing
ikan di kolam milik Paman Anas yang banyak ikan guramehnya.
Dan
hari ini, Deni mengajak Arman masuk hutan. Tujuannya adalah berkunjung ke air terjun kelelawar yang ada di tengah
hutan. Disebut begitu karena dibalik air terjun itu ada sebuah gua yang dihuni
banyak kelelawar. Jumlahnya mencapai ribuan.
“Masih
jauh, Den? Kalau ya, aku istirahat dulu, yah? Capek nih,”celetuk Arman setelah
mereka berjalan satu setengah jam lamanya.
“Tidak
juga, sih. Paling setengah jam lagi. Tapi tidak apa-apa. Kita istirahat dulu.
Nanti kamu bisa pingsan kalau dipaksakan,”jawab Deni sambil tersenyum.
“Maaf,
ya. Aku memang tidak terbiasa berjalan selama ini. Apalagi jalannya menanjak.
Staminaku kedodoran jadinya,”balas Arman sedikit malu. Di kota tempatnya semua
jalan sudah tertutup beton. Lurus pula.
Keduanya
duduk di atas pohon tumbang. Segarnya udara terasa sekali. Apalagi terlihat
banyak capung berterbangan disekitar mereka.
“Capung
itu hidup sebagai serangga air selama beberapa bulan sebelum berubah seperti
sekarang. Dan mereka hanya mau tinggal di dalam air yang bersih dan tidak
tercemar,”jelas Deni sambil menunjuk ke arah capung-capung yang ada disekitar
mereka.
“Berarti
air disekitar hutan ini masih bersih dan tidak tercemar?”tanya Arman. Deni
menganggup mantap.
“Dan
bisa diminum langsung,”lanjutnya sambil berdiri kembali. Siap melanjutkan
perjalanan.
“Oh,
ya? Wah, hebat sekali. Aku belum pernah minum air yang belum dimasak,”timpal
Arman kegirangan dan juga penasaran.
“Nanti
kita bisa minum setelah sampai di sungai sebelum air terjun,”seru Deni
semangat.
Tak
berapa lama sampailah mereka di tempat yang dituju. Air terjun kelelawar yang
indah. Tidak terlalu tinggi. Airnya jatuh di sungai yang tidak terlalu lebar dan dalam. Angin meniup
percikan-percikan air ke segala penjuru.
Deni
berlutut lalu mengambil air yang jernih itu dengan kedua tangannya lalu
meminumnya dengan perlahan. Arman yang penasaran mengikuti apa yang sepupunya
itu lakukan. Keduanya berpandangan lalu tersenyum puas.
“Rasanya
segar sekali. Tapi apakah aman?”tanya Arman masih sedikit was-was.
“Gampang
saja. Kalau sehabis minum air ini kamu sakit, tinggal ke dokter saja. Diobati. Sembuh.
Dan kamu bisa liburan lebih lama di sini,”jawab Deni sambil mendorong tubuh
Arman ke sungai. Mereka lalu berenang sepuasnya hingga sore hari dan pulang
dengan ceria.
Posting Komentar untuk "Liburan Ke Hutan #Liburan"